Inovasi Produk Cinta Indonesia Uji Kreativitas Jagoan UMKM

Kamis, 09 Oktober 2025 | 09:51:18 WIB
Inovasi Produk Cinta Indonesia Uji Kreativitas Jagoan UMKM

JAKARTA - Tantangan besar menanti para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terbaik dari berbagai daerah di Indonesia. Di panggung Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas 2025, para peserta tidak hanya beradu strategi bisnis, tetapi juga dituntut menghadirkan inovasi produk bertema cinta Indonesia yang mampu memikat hati juri dan penonton.

Ajang kompetisi ini menjadi lebih dari sekadar tontonan hiburan — ia menjelma menjadi ruang pembuktian ketangguhan UMKM lokal dalam merespons tren pasar, menjaga identitas budaya, dan mengembangkan potensi bisnis secara berkelanjutan.

Program ini resmi bergulir dengan penayangan dua episode perdana pada Minggu, 5 Oktober 2025. Sejak tayangan pertama, kompetisi ini langsung menggugah emosi publik dengan kisah-kisah inspiratif dari para peserta. 

Setiap momen bukan hanya memperlihatkan produk, tapi juga perjuangan hidup, mimpi besar, dan keberanian pelaku UMKM untuk naik kelas. Perpaduan antara drama persaingan bisnis, kisah personal, dan semangat nasionalisme menjadi daya tarik utama yang meninggalkan kesan mendalam bagi penonton.

Juri dengan Rekam Jejak Kuat di Dunia Bisnis

Kompetisi ini diperkuat dengan kehadiran para juri yang tidak asing di dunia wirausaha. Daniel Mananta, sosok di balik brand fesyen DAMN! I Love Indonesia, menjadi juri dengan perspektif kuat tentang pentingnya mengangkat identitas nasional dalam produk lokal. Bersamanya hadir Lizzie Parra, pendiri BLP Beauty, yang telah membuktikan bahwa inovasi dan kualitas produk lokal bisa bersaing di industri kecantikan nasional.

Tantangan Perdana: Cerita Perjuangan Para Finalis

Episode pertama menghadirkan 20 finalis terpilih untuk mempresentasikan Unique Selling Point (USP), strategi operasional, dan rencana pertumbuhan bisnis mereka. Dari panggung ini, publik disuguhi beragam latar belakang pelaku UMKM yang tak hanya menginspirasi, tapi juga membuktikan bahwa kesuksesan bisa lahir dari tekad yang kuat.

Di antaranya Baim Alkatiri, mantan artis cilik yang kini sukses membangun brand parfum X-PERFUMERY; Annisa atau Anin dengan DS Modest yang meraih rekor MURI lewat sajadah dan sarung travel inovatif; Micheal lewat Maritim Bag Indonesia yang dikenal di dunia bulutangkis; serta Angga Pras, eks timnas pelajar U-19 yang membangun brand fesyen pria Gloaming.

Ada pula Fuat, guru honorer yang menginisiasi usaha sepatu Aveka dari kebutuhan murid-muridnya. Masing-masing membawa cerita perjuangan yang menyentuh, namun satu kisah mencuri perhatian lebih: Rusman, pemilik Dthree, yang memutuskan meninggalkan pekerjaannya setelah kehilangan sang anak. 

Tragedi tersebut menjadi titik balik hidupnya, mendorongnya untuk membangun bisnis berlandaskan nilai kekeluargaan. Dedikasi ini membawanya meraih Golden Star dari Lizzie Parra di episode pertama.

Tantangan Kedua: Produk Bertema Cinta Indonesia

Memasuki episode kedua, kompetisi semakin menantang. 10 finalis tersisa dihadapkan pada tugas menciptakan inovasi produk baru bertema ‘Cinta Indonesia’. Tantangan ini bukan hanya menguji kreativitas, tetapi juga kemampuan mereka merancang strategi pemasaran yang matang.

Para peserta memamerkan karya yang menggali kekayaan budaya Nusantara:

Zenitha menghadirkan hijab sablon bermotif rumah adat,

Hirakiya memperkenalkan tas bordir motif Priangan,

HomLiv menonjolkan alat masak dengan sentuhan batik,

DS Modest mengembangkan sajadah travel inovatif dengan kode QR penentu arah kiblat dan gantungan kunci akrilik bertema budaya Indonesia.

Ketegangan meningkat saat Haykal Kamil, Creativepreneur & Founder of ZM Zaskia Mecca, tampil sebagai juri tamu. Haykal memberikan masukan tajam namun membangun, terutama kepada Dthree, yang tampil dengan abaya bermotif batik di tangan. 

Meski episode sebelumnya bersinar, kali ini ekspektasi tinggi membuat Dthree harus menerima kritik mengenai kurangnya diferensiasi dan inovasi.

Produk dengan Nilai Emosional Tinggi Curi Perhatian Juri

Sementara itu, Erlyanie dari B Erl Cosmetics berhasil mencuri perhatian lewat produk body shower oil dengan aroma bunga melati — aroma yang terinspirasi dari mendiang ibunya. Nilai emosional yang kuat dalam produk ini membuatnya memperoleh pujian dari seluruh juri. 

Para juri mengapresiasi bagaimana inovasi tersebut tidak hanya menonjolkan bahan lokal, tetapi juga membangun cerita personal yang kuat, menjadikannya produk dengan daya tarik emosional tinggi.

Menjelang Eliminasi dan Tantangan Baru

Episode kedua berakhir dengan Dthree, Aveka, dan X-Perfumery berada di posisi terbawah. Dua peserta akan tereliminasi, menyisakan delapan pelaku UMKM terbaik untuk melanjutkan perjuangan. Tantangan selanjutnya akan berfokus pada konten pemasaran interaktif dan kreatif, di mana peserta harus mampu memikat pasar dengan konten promosi yang kuat dan berdampak luas.

Untuk episode ketiga, juri akan kembali diwarnai kehadiran Najla Bisyir, CEO Bittersweet by Najla, yang dikenal dengan kemampuannya menciptakan konten viral dan berdaya jual tinggi.

Ajang Inspiratif bagi UMKM Indonesia

Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas tidak hanya menjadi panggung kompetisi, tetapi juga ruang belajar kolektif bagi pelaku usaha lokal. Tantangan inovasi produk bertema cinta Indonesia membuktikan bahwa kekuatan budaya, kreativitas, dan strategi bisnis adalah kombinasi penting untuk bertahan di tengah ketatnya persaingan pasar.

Bagi masyarakat yang ingin menyaksikan kelanjutan perjuangan para finalis, Episode 3 akan tayang pada 12 Oktober 2025 pukul 19.00 WIB. Selain menonton, publik juga dapat berpartisipasi dalam “Kuis Jagoan UMKM” dan “Voting Partisipan Favorit” di laman https://shopee.co.id/m/jagoan-umkm untuk mendukung peserta pilihan mereka dan berkesempatan memenangkan hadiah menarik seperti iPhone 16 serta voucher Shopee bernilai jutaan rupiah.

Ajang ini membuktikan: keberhasilan UMKM bukan hanya tentang produk berkualitas, tapi juga keberanian untuk terus berinovasi, mengangkat budaya lokal, dan mengubah tantangan menjadi peluang.

Terkini