Asuransi Syariah: Peran Kritis dalam Lindungi Aset dari Risiko Finansial di Tengah Ancaman Krisis Kesehatan

Selasa, 29 April 2025 | 22:14:51 WIB
Asuransi Syariah: Peran Kritis dalam Lindungi Aset dari Risiko Finansial di Tengah Ancaman Krisis Kesehatan

JAKARTA - Asuransi syariah telah menjadi solusi penting dalam mengelola risiko keuangan, terutama di tengah situasi yang penuh ketidakpastian seperti krisis kesehatan global dan kejadian finansial tak terduga. Sebagai bagian dari sistem ekonomi syariah, asuransi syariah berfungsi untuk memberikan perlindungan finansial, menjaga aset, serta memastikan keberlangsungan hidup keluarga meskipun menghadapi krisis yang tak terduga.

Tantangan Kesehatan Global dan Peningkatan Risiko Finansial

Data global yang dirilis oleh berbagai lembaga kesehatan menunjukkan tren yang sangat mengkhawatirkan terkait meningkatnya angka kematian akibat penyakit kritis. Pada tahun 2023, tercatat sekitar 43 juta orang meninggal akibat penyakit kritis, angka yang setara dengan 74% dari total kematian dunia. Di Indonesia, kasus penyakit kritis juga mengalami lonjakan signifikan, dengan jumlah kasus meningkat dari 23 juta pada tahun 2022 menjadi 29 juta pada 2023.

Vivin Arbianti Gautama, Chief Customer & Marketing Officer Prudential Syariah, dalam acara Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2025 di Jakarta, menyampaikan, “Angka kematian akibat penyakit kritis ini sangat memprihatinkan dan menunjukkan betapa pentingnya persiapan finansial yang matang, terutama dengan meningkatnya biaya pengobatan yang sangat tinggi. Oleh karena itu, asuransi syariah menjadi salah satu instrumen yang sangat penting untuk melindungi aset keluarga dan mengelola risiko finansial yang timbul akibat kondisi kesehatan yang tak terduga.”

Pentingnya Proteksi Finansial dalam Menghadapi Risiko Tak Terduga

Vivin menekankan bahwa meskipun banyak orang merasa aman karena memiliki aset, kenyataannya saat terjadi keadaan darurat kesehatan, aset yang dimiliki tidak selalu bisa dicairkan secara cepat. Krisis kesehatan, seperti penyakit kritis yang membutuhkan biaya pengobatan besar, bisa menyebabkan kerugian finansial yang menggerus kekayaan yang telah dibangun selama bertahun-tahun. "Saat sakit datang, kita tidak bisa berharap bahwa aset yang kita miliki akan segera bisa diakses untuk membiayai pengobatan," kata Vivin. “Karena itu, asuransi syariah hadir untuk memberikan perlindungan bagi individu dari risiko finansial yang tidak terduga.”

Asuransi syariah, menurutnya, memiliki prinsip dasar yang berbeda dengan asuransi konvensional. Salah satunya adalah sistem dana Tabarru' atau dana sosial, di mana peserta saling membantu satu sama lain dalam kondisi musibah. Dengan konsep tolong-menolong antar peserta, asuransi syariah memberikan solusi finansial secara kolektif yang bermanfaat bagi seluruh anggota. "Jika seorang peserta tidak mengajukan klaim, ia tetap berkontribusi dalam membantu peserta lain yang membutuhkan. Ini adalah contoh nyata dari prinsip solidaritas sosial dalam asuransi syariah," ujar Vivin.

Prinsip Transparansi dan Keadilan dalam Pengelolaan Dana

Selain itu, asuransi syariah memiliki prinsip yang mengedepankan transparansi dan keadilan dalam pengelolaan dana. Prinsip ini berlandaskan pada larangan terhadap riba (bunga), gharar (ketidakjelasan), dan maysir (spekulasi), yang sering ditemukan dalam produk asuransi konvensional. Dengan pengelolaan dana yang adil dan transparan, asuransi syariah memastikan bahwa peserta mendapatkan manfaat yang sebanding dengan kontribusi yang telah mereka bayarkan. Hal ini memberi rasa aman bagi para peserta bahwa dana mereka dikelola dengan prinsip syariah yang sesuai dengan aturan agama Islam.

Keuntungan Asuransi Syariah dalam Mengelola Risiko Kesehatan

Pentingnya memiliki asuransi syariah di tengah kondisi ekonomi yang terus berubah tidak hanya terbatas pada proteksi terhadap individu, tetapi juga memberikan manfaat sosial yang lebih luas. Asuransi syariah, sebagai bagian dari sistem ekonomi Islam, juga memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat melalui prinsip saling membantu, yang tidak hanya menguntungkan individu, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat secara keseluruhan.

“Asuransi syariah bukan sekadar memberikan perlindungan finansial bagi individu, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat solidaritas sosial di tengah masyarakat. Dengan adanya konsep tolong-menolong yang ada dalam asuransi syariah, para peserta tidak hanya mendapatkan perlindungan bagi diri mereka sendiri, tetapi juga membantu mereka yang membutuhkan,” kata Vivin.

Selain itu, asuransi syariah juga memberikan kemudahan dalam pengelolaan risiko, terutama terkait dengan biaya pengobatan yang semakin tinggi, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Dalam menghadapi lonjakan biaya kesehatan, memiliki asuransi syariah bisa menjadi penolong yang memberikan ketenangan pikiran dan menjaga stabilitas finansial keluarga.

Perlindungan Finansial untuk Keluarga dan Masa Depan

Dengan semakin tingginya biaya kesehatan, banyak orang yang tidak memiliki persiapan finansial yang cukup untuk menghadapi kemungkinan terburuk, seperti sakit kritis yang membutuhkan biaya pengobatan besar. Asuransi syariah hadir sebagai solusi untuk melindungi keluarga dan aset dari risiko finansial yang bisa mengganggu kesejahteraan jangka panjang.

Namun, Vivin juga menegaskan bahwa kesadaran masyarakat terhadap pentingnya proteksi finansial melalui asuransi masih perlu ditingkatkan. "Kita sering melihat orang merasa aman karena memiliki aset, namun dalam keadaan darurat, aset tersebut mungkin tidak bisa dicairkan dengan cepat. Ini adalah saat di mana asuransi syariah memainkan peran yang sangat penting," jelas Vivin.

Peran Asuransi Syariah dalam Pembangunan Ekonomi Syariah di Indonesia

Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi syariah, termasuk sektor asuransi syariah. Asuransi syariah bukan hanya soal melindungi individu, tetapi juga mendukung pertumbuhan sektor ekonomi syariah secara keseluruhan. Dengan mengutamakan prinsip keadilan, transparansi, dan solidaritas sosial, asuransi syariah dapat mempercepat inklusi keuangan dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat, terutama dalam menghadapi risiko kesehatan yang semakin meningkat.

Sebagai penutup, Vivin mengingatkan, "Di dunia yang semakin tidak pasti ini, asuransi syariah menjadi pelindung yang sangat penting untuk melindungi keluarga dan aset kita. Dengan mengadopsi prinsip syariah, kita tidak hanya mendapatkan perlindungan finansial, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan sosial yang lebih besar."

Dengan demikian, asuransi syariah tidak hanya berfungsi sebagai instrumen proteksi pribadi, tetapi juga sebagai bagian dari solusi kolektif yang memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat luas, serta mendorong pertumbuhan ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.

Terkini