Kebakaran Restoran dan Ledakan Perumahan di China Tewaskan Puluhan Orang

Rabu, 30 April 2025 | 21:31:18 WIB
Kebakaran Restoran dan Ledakan Perumahan di China Tewaskan Puluhan Orang

JAKARTA - China tengah dilanda serangkaian bencana mematikan yang mencatatkan korban jiwa dalam beberapa bulan terakhir. Baru-baru ini, dua insiden besar terjadi secara berturut-turut, menambah daftar panjang insiden tragis di negara tersebut. Sebuah kebakaran hebat di restoran dan ledakan besar di kompleks perumahan telah merenggut banyak nyawa dan menyebabkan puluhan orang terluka.

Menurut laporan yang dihimpun oleh kantor berita Xinhua dan Reuters, kebakaran besar yang terjadi di sebuah restoran di Kota Liaoyang, Provinsi Liaoning, pada Selasa, 29 April 2025, menewaskan 22 orang. Insiden ini terjadi pada pukul 12:25 waktu setempat dan melibatkan api yang membakar habis restoran yang terletak di area permukiman. Selain korban tewas, kebakaran juga menyebabkan tiga orang mengalami luka-luka.

Kebakaran Hebat di Kota Liaoyang

Rekaman video yang beredar di media sosial, termasuk platform X dan Douyin, menunjukkan kobaran api berwarna oranye terang yang melahap restoran serta etalase pertokoan di sekitarnya. Beberapa kendaraan yang diparkir di sekitar lokasi kebakaran juga dilaporkan terbakar. Asap tebal tampak mengepul, dan paramedis terlihat merawat para korban yang terluka di atas tandu.

Hao Peng, sekretaris komite partai provinsi Liaoning, mengungkapkan bahwa setelah menerima laporan kebakaran, 22 mobil pemadam kebakaran dan 85 petugas pemadam kebakaran segera dikerahkan ke lokasi kejadian. "Pekerjaan penyelamatan telah selesai, dan orang-orang yang ada di lokasi telah berhasil dievakuasi," jelas Hao.

Penyebab kebakaran ini masih dalam penyelidikan. Namun, kejadian ini menjadi sorotan mengingat meningkatnya jumlah insiden kebakaran besar yang terjadi di China dalam beberapa tahun terakhir.

Ledakan Besar di Taiyuan

Tidak lama setelah insiden kebakaran, China kembali diguncang dengan berita ledakan besar yang terjadi di sebuah kompleks perumahan di Taiyuan, ibu kota Provinsi Shanxi, yang terletak sekitar 500 kilometer dari Beijing. Pada Rabu, 30 April 2025, ledakan tersebut melukai 17 orang, dengan empat di antaranya mengalami luka serius. Ledakan yang terjadi sekitar pukul 13:00 waktu setempat ini menyebabkan kerusakan parah pada bangunan tempat kejadian.

Pihak pemadam kebakaran segera dikerahkan ke lokasi untuk menangani ledakan tersebut. "Petugas pemadam kebakaran dan tim penyelamat telah memasuki gedung tempat ledakan terjadi untuk melakukan pencarian dan penyelamatan dari pintu ke pintu," kata Xinhua dalam laporannya.

Akibat ledakan ini, beberapa korban dilaporkan terjebak di dalam bangunan yang rusak, dan tim penyelamat bekerja keras untuk menyelamatkan mereka. Ledakan ini menambah daftar panjang bencana ledakan gas yang telah melanda China dalam beberapa tahun terakhir.

Respons Pemerintah China

Presiden Xi Jinping menyatakan keprihatinannya terhadap serangkaian bencana yang terjadi belakangan ini, menyebut kejadian-kejadian tersebut sebagai "pelajaran yang sangat serius". Xi menginstruksikan kepada pejabat setempat untuk segera memberikan perawatan kepada korban yang terluka dan melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap penyebab dari kebakaran dan ledakan tersebut. "Pemerintah harus segera menemukan apa yang memicu kejadian-kejadian ini dan memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab akan dimintai pertanggungjawaban," ujar Xi Jinping dalam pidatonya.

Kebakaran di Liaoyang dan ledakan di Taiyuan merupakan dua insiden terbaru dari sejumlah kejadian serupa yang terjadi di berbagai daerah di China dalam beberapa tahun terakhir. Pada bulan April, sebuah kebakaran di apartemen panti jompo di Provinsi Hebei menewaskan 20 orang. Insiden ini menambah kekhawatiran mengenai keselamatan bangunan di seluruh negeri.

Ledakan Gas dan Insiden Serupa

Selain kebakaran, kebocoran gas juga menjadi salah satu penyebab utama dari serangkaian ledakan yang terjadi di China. Tahun lalu, terjadi dua ledakan besar di area permukiman yang disebabkan oleh kebocoran gas. Salah satunya terjadi di sebuah restoran di Provinsi Hebei pada bulan Maret, yang menyebabkan dua orang tewas dan 26 orang lainnya terluka. Ledakan lainnya terjadi di sebuah gedung bertingkat tinggi di Shenzhen pada bulan September 2024 yang merenggut satu nyawa.

Menurut para ahli, kebocoran gas menjadi masalah yang sangat serius di banyak area perumahan dan komersial di China, mengingat banyaknya bangunan yang tidak memadai dalam hal sistem pipa dan ventilasi. Banyak dari bangunan-bangunan ini juga sudah berusia cukup tua, meningkatkan risiko terjadinya kebocoran gas yang dapat menyebabkan ledakan dahsyat.

Meningkatnya Keselamatan Bangunan

Seiring dengan semakin seringnya insiden semacam ini, pemerintah China terpaksa meningkatkan pengawasan dan regulasi terkait keselamatan bangunan dan infrastruktur. Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah telah mengumumkan sejumlah kebijakan baru untuk memastikan bahwa bangunan-bangunan komersial dan residensial mematuhi standar keselamatan yang lebih ketat.

Namun, meskipun ada peraturan baru, kenyataannya masih banyak bangunan yang belum memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan. Ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah untuk mengurangi risiko bencana semacam ini di masa depan. Pemerintah pusat pun terus mengupayakan program perbaikan infrastruktur dan peningkatan sistem peringatan dini untuk bencana-bencana serupa.

Peringatan dan Harapan ke Depan

Tragedi kebakaran dan ledakan yang terjadi di Liaoyang dan Taiyuan mengingatkan kembali akan pentingnya keselamatan dan pengawasan yang lebih ketat di seluruh China. Para ahli dan aktivis keselamatan publik mendesak pemerintah untuk lebih tegas dalam memastikan bahwa infrastruktur publik dan hunian warga memenuhi standar keselamatan yang memadai. Mereka juga menekankan perlunya peningkatan pelatihan untuk petugas penyelamat agar dapat merespons dengan lebih cepat dan efektif dalam menangani bencana.

Dalam jangka panjang, diharapkan pemerintah China dapat mengimplementasikan sistem yang lebih canggih untuk deteksi dini kebakaran dan kebocoran gas, serta melakukan pembaruan regulasi untuk mencegah terulangnya kejadian-kejadian serupa di masa depan. Hanya dengan langkah-langkah yang lebih tegas dan sistematis, China dapat mengurangi resiko bencana yang telah menyebabkan banyak korban jiwa dan kerugian besar dalam beberapa waktu terakhir.

Seruan untuk Tindakan Cepat

Bencana kebakaran dan ledakan ini menunjukkan betapa pentingnya bagi setiap negara untuk memiliki sistem tanggap darurat yang cepat dan efektif. Di China, meskipun langkah-langkah penyelamatan cepat diambil setelah insiden terjadi, banyak pihak yang berpendapat bahwa perlunya peningkatan sistem peringatan dini dan perbaikan infrastruktur harus menjadi prioritas utama.

Dengan adanya bencana yang begitu dahsyat, masyarakat pun diingatkan untuk selalu waspada dan lebih peduli terhadap keselamatan, baik di rumah maupun di lingkungan sekitar, untuk mencegah jatuhnya korban lebih banyak lagi di masa mendatang.

Terkini