Jumlah Investor Pasar Modal Indonesia Capai 16 Juta, Investor Muda Jadi Pendorong Dominan

Kamis, 01 Mei 2025 | 22:33:28 WIB
Jumlah Investor Pasar Modal Indonesia Capai 16 Juta, Investor Muda Jadi Pendorong Dominan

JAKARTA - Pasar modal Indonesia mengalami lonjakan signifikan dengan jumlah investor yang berhasil menembus angka 16 juta Single Investor Identification (SID) pada akhir April 2025. Berdasarkan data terkini dari Bursa Efek Indonesia (BEI), jumlah investor pasar modal Indonesia meningkat tajam dengan tambahan sebanyak 1.345.305 SID sepanjang tahun 2025, mencapai total 16.216.944 SID pada akhir bulan April.

Dominasi Investor Muda di Pasar Modal Indonesia

Salah satu hal yang menarik dari pencapaian ini adalah dominasi investor muda, di mana lebih dari 79% dari total SID di pasar modal Indonesia dikuasai oleh investor yang berusia di bawah 40 tahun. Hal ini menunjukkan adanya perubahan besar dalam profil investor di Indonesia, dengan generasi muda kini semakin aktif terlibat dalam pasar modal.

Menurut Jeffrey Hendrik, Direktur Pengembangan BEI, fenomena ini merupakan indikasi positif terhadap perubahan perilaku investasi di Indonesia. "Keberhasilan pasar modal Indonesia menarik investor muda ini tidak lepas dari berbagai upaya yang dilakukan oleh BEI bersama dengan pemangku kepentingan lainnya," ujar Jeffrey dalam keterangan resminya. Ia melanjutkan, pencapaian 16 juta SID ini dapat diraih berkat kolaborasi antara BEI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Self Regulatory Organization (SRO), perguruan tinggi, sekolah, lembaga pemerintah, hingga akademisi yang turut serta dalam mengedukasi masyarakat mengenai pasar modal.

Peran Digitalisasi dalam Meningkatkan Akses Pasar Modal

Salah satu pendorong utama dari melonjaknya jumlah investor ini adalah digitalisasi akses informasi terkait pasar modal. BEI telah melakukan transformasi digital yang signifikan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap informasi pasar modal. Melalui berbagai kanal seperti Kantor Perwakilan BEI, Galeri Investasi BEI, Duta Pasar Modal, serta media sosial dan situs web resmi BEI, informasi mengenai pasar modal kini lebih mudah dijangkau oleh masyarakat.

"Digitalisasi informasi pasar modal telah memungkinkan masyarakat untuk lebih mudah mengakses data pasar, analisis, materi edukasi, hingga update informasi terkait investasi. Dengan cara ini, kami dapat menjangkau lebih banyak orang, termasuk investor pemula, untuk berpartisipasi dalam pasar modal," jelas Jeffrey.

Selain itu, BEI juga memperluas jangkauan program edukasi pasar modal melalui Galeri Investasi yang tersebar di berbagai perguruan tinggi, sekolah, dan instansi. Dengan dukungan dari 6.000 Duta Pasar Modal, BEI berupaya menjembatani dunia akademis dengan dunia pasar modal, sehingga dapat memperkenalkan dunia investasi sejak dini kepada generasi muda.

Edukasi Sebagai Kunci Peningkatan Literasi Keuangan

Menurut Jeffrey, literasi keuangan merupakan salah satu faktor utama yang mendorong pertumbuhan jumlah investor di Indonesia. BEI menyadari pentingnya edukasi pasar modal yang menyeluruh dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Untuk itu, BEI telah melaksanakan ribuan kegiatan edukasi di berbagai daerah di Indonesia. “Pada awal tahun 2025, kami telah menyelenggarakan 3.979 kegiatan edukasi yang melibatkan masyarakat dari berbagai daerah. Kami percaya edukasi yang konsisten dan berkelanjutan adalah kunci dalam meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal di Indonesia,” kata Jeffrey.

Tidak hanya kegiatan edukasi yang dilakukan secara langsung, tetapi BEI juga mengoptimalkan penggunaan teknologi untuk menjangkau audiens yang lebih luas melalui platform digital. Dengan menggunakan media sosial dan kanal-kanal digital lainnya, BEI mampu memberikan edukasi kepada masyarakat dengan cara yang lebih fleksibel dan mudah diakses, sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada.

Sinergi dengan Pemangku Kepentingan untuk Meningkatkan Inklusi Pasar Modal

Kolaborasi antara BEI dan berbagai pemangku kepentingan seperti OJK, SRO, pelaku industri, perguruan tinggi, komunitas, dan media massa turut berperan besar dalam mendorong perkembangan pasar modal Indonesia. Jeffrey Hendrik menambahkan, kolaborasi ini tidak hanya terbatas pada edukasi offline, tetapi juga pada penyampaian informasi secara digital yang memungkinkan lebih banyak orang untuk memahami investasi dan pasar modal.

"Sinergi antara sektor publik dan swasta dalam penyelenggaraan edukasi pasar modal menjadi semakin penting. Kami akan terus memperluas jangkauan edukasi pasar modal, baik melalui kegiatan offline maupun digital, agar semakin banyak masyarakat yang mengerti pentingnya berinvestasi dan memahami bagaimana cara yang tepat untuk berpartisipasi di pasar modal," ujar Jeffrey.

Sebagai bagian dari upaya untuk memperluas inklusi pasar modal, BEI bersama dengan OJK dan SRO berencana untuk menyelenggarakan acara bertaraf nasional, Capital Market Summit & Expo (CMSE) pada 2025. Event ini diharapkan akan menjadi platform yang efektif untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pasar modal, dengan mengundang berbagai pihak seperti pelaku industri, akademisi, dan media massa.

Proyeksi Positif untuk Masa Depan Pasar Modal Indonesia

Dengan semakin banyaknya investor muda yang bergabung dalam pasar modal, serta adanya edukasi yang lebih intensif, pasar modal Indonesia menunjukkan prospek yang sangat positif di masa depan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah SID yang terus meningkat, di mana sebagian besar investor adalah generasi muda yang akan menjadi kekuatan pendorong perekonomian Indonesia dalam beberapa dekade ke depan.

Jeffrey Hendrik berharap bahwa tren ini akan terus berlanjut, sehingga pasar modal Indonesia dapat berkembang menjadi lebih inklusif dan lebih besar, memberikan manfaat langsung kepada masyarakat Indonesia. "Kami yakin dengan terus memperkuat kolaborasi dan meningkatkan literasi pasar modal, lebih banyak lagi masyarakat Indonesia yang akan memanfaatkan pasar modal untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Investasi bukan hanya untuk para profesional, tetapi juga untuk semua orang yang ingin berpartisipasi dalam kemajuan ekonomi bangsa," tandasnya.

Terkini