Pelayaran Langsung Batam-China Resmi Dibuka, Biaya Logistik Turun Drastis hingga 57 Persen

Rabu, 30 April 2025 | 11:25:13 WIB
Pelayaran Langsung Batam-China Resmi Dibuka, Biaya Logistik Turun Drastis hingga 57 Persen

JAKARTA — Dunia logistik Indonesia mencatat tonggak sejarah baru dengan dibukanya jalur pelayaran langsung dari Pelabuhan Batu Ampar, Batam, menuju China. Kapal logistik MV Ever Core milik Evergreen Line melakukan pelayaran perdananya pada Selasa, menandai dimulainya layanan direct call yang secara signifikan memangkas biaya pengiriman dan memperkuat posisi Batam sebagai simpul logistik strategis nasional dan internasional.

Pelayaran langsung ini menghubungkan Batam ke Kota Seikonansa, China, tanpa perlu singgah di pelabuhan transit seperti Singapura, yang selama ini menjadi rute utama pengiriman logistik dari Batam. Langkah ini tidak hanya mempercepat waktu tempuh, tetapi juga menurunkan biaya logistik secara signifikan hingga lebih dari 57 persen.

“Layanan direct call ini mengeliminasi kebutuhan transit di Singapura, sehingga biaya pengiriman bisa ditekan dari USD 1.200 menjadi hanya USD 300 per kontainer,” jelas Direktur PT Persero Batam, Djoko Prasetyo, saat peresmian pelayaran.

Efisiensi Logistik Tingkat Tinggi

MV Ever Core dijadwalkan akan beroperasi dua kali seminggu dari Dermaga Utara Pelabuhan Batu Ampar, dengan kapasitas bongkar muat mencapai 1.000 TEUs (Twenty-foot Equivalent Units). Untuk mendukung kelancaran layanan ini, PT Persero Batam akan menambah empat unit crane baru guna mempercepat aktivitas bongkar muat.

Djoko menegaskan bahwa pembukaan jalur pelayaran langsung ini merupakan bagian dari strategi besar penguatan konektivitas ekspor-impor Indonesia, sekaligus mendukung transformasi Batam menjadi pusat logistik kelas dunia.

“Ini bukan hanya pelayaran biasa, tapi sebuah langkah strategis. Batam kini bisa langsung terkoneksi dengan China, tanpa perantara. Ini memberikan nilai tambah luar biasa bagi pelaku industri dan eksportir nasional,” ujarnya.

Transformasi Pelabuhan Batu Ampar

Sejak resmi dikelola oleh PT Persero Batam pada 1 November 2023, Terminal Peti Kemas (TPK) Batu Ampar mengalami lonjakan kemajuan dalam hal infrastruktur dan produktivitas. PT Persero Batam telah menggelontorkan investasi sebesar Rp1,2 triliun untuk pengembangan pelabuhan, termasuk:

-Penambahan 5 unit Quay Crane (QC)

-Penambahan 12 unit Rubber Tyred Gantry (RTG)

-Perluasan Container Yard menjadi 12 hektare

Dengan pengembangan ini, kapasitas pelabuhan diproyeksikan mencapai 900.000 TEUs per tahun pada Agustus 2025.

Produktivitas bongkar muat juga mengalami peningkatan tajam, dari sebelumnya hanya 8 boks per jam menjadi 40 boks per jam, dan waktu sandar kapal yang semula mencapai 3–5 hari kini dipangkas menjadi hanya 24 jam.

“Ini semua adalah bagian dari komitmen kami untuk menjadikan Batu Ampar sebagai pelabuhan logistik yang efisien dan berstandar internasional,” tambah Djoko.

Konektivitas Internasional Meningkat

Saat ini, TPK Batu Ampar telah terhubung langsung ke lebih dari 20 pelabuhan internasional di Asia, dan ditargetkan akan terkoneksi ke 26 pelabuhan di Asia dan Timur Tengah hingga akhir 2025. Evergreen Line menjadi pelayaran langsung ketiga yang bergabung, melengkapi layanan serupa dari SITC Container Line dan beberapa rute ke negara-negara ASEAN.

Efisiensi ini memberikan dampak langsung terhadap biaya logistik nasional. Layanan direct call dari Batam ke China memungkinkan penghematan hingga USD 600 per TEUs, menjadikan produk ekspor Indonesia lebih kompetitif di pasar global.

Prospek dan Ekspansi Masa Depan

Keberhasilan pelayaran perdana MV Ever Core membuka peluang besar untuk ekspansi layanan serupa. Djoko mengungkapkan bahwa sejumlah perusahaan pelayaran (shipping line) lain telah menyatakan minatnya untuk menjadikan Batu Ampar sebagai pelabuhan asal pelayaran langsung.

“Kami optimistis dalam waktu dekat akan hadir lebih banyak

Terkini