Pemerintah Kabupaten Lombok Utara Optimis Investasi Tembus Rp1,2 Triliun pada 2025 dengan Berbagai Langkah Strategis

Kamis, 01 Mei 2025 | 09:03:08 WIB
Pemerintah Kabupaten Lombok Utara Optimis Investasi Tembus Rp1,2 Triliun pada 2025 dengan Berbagai Langkah Strategis

JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) menyatakan optimisme mereka untuk mencapai target investasi yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, yaitu sebesar Rp1,2 triliun pada tahun 2025. Target tersebut lebih besar dari estimasi awal yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) KLU, yang mematok angka investasi sebesar Rp800 miliar. Meskipun tantangan besar menghadang, Pemda KLU yakin bisa mencapai angka tersebut berkat sejumlah langkah strategis yang telah dan akan terus dilaksanakan.

Erwin Rahadi, Sekretaris Dinas Ketenagakerjaan, Penanaman Modal, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) KLU, menyatakan, “Progres realisasi investasi sampai saat ini sudah 30 persen. Sektor pariwisata menjadi kontribusi terbesar dalam mencapai target ini. Saat ini kami sedang menyusun Peraturan Daerah (Perda) terkait kemudahan investasi yang telah dibahas di DPRD.”

Langkah-langkah yang diambil oleh Pemda KLU untuk menarik investasi mencakup penyusunan peraturan daerah yang lebih memudahkan masuknya investor, serta peluncuran aplikasi Sistem Informasi Peluang Investasi Daerah (SIPID) pada tahun 2024. Aplikasi ini dirancang untuk mempermudah komunikasi antara pemerintah daerah dan calon investor, serta memberikan informasi terkait sektor-sektor potensial untuk investasi di KLU.

“Aplikasi SIPID ini memungkinkan kami untuk mempercepat komunikasi dengan calon investor. Seperti kemarin, ada minat dari investor asal Cina yang tertarik berinvestasi di sektor pertanian, khususnya untuk lahan jagung, dan juga pengelolaan air di kawasan Seven Springs,” jelas Erwin Rahadi lebih lanjut.

Pariwisata dan Pertanian Jadi Sektor Andalan

Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang diandalkan Pemda KLU dalam mencapai target investasi. Di wilayah ini, Tiga Gili—Gili Meno, Gili Trawangan, dan Gili Air—diakui sebagai kawasan strategis nasional (KSPN), yang berpotensi besar untuk berkembang sebagai destinasi wisata internasional. Meskipun kawasan ini memiliki status konservasi, Pemda KLU menargetkan sektor pariwisata untuk memberikan kontribusi hingga 65 persen terhadap total investasi yang masuk.

“Kami juga mendorong sektor perdagangan dan pertanian untuk membuka lebih banyak peluang investasi. Dengan potensi yang dimiliki Lombok Utara, kami optimis bahwa investasi akan terus berkembang, terutama di sektor pariwisata yang sudah mendapat respon positif dari masyarakat,” ungkap Erwin Rahadi.

Selain sektor pariwisata, sektor pertanian juga dianggap memiliki potensi besar untuk dikembangkan, terutama terkait dengan pengelolaan sumber daya alam yang ada di wilayah KLU. Pemerintah daerah pun berusaha untuk memfasilitasi para calon investor dengan memberikan kemudahan akses informasi dan pelayanan yang lebih cepat melalui berbagai platform digital, salah satunya aplikasi SIPID.

Kemudahan Investasi di Lombok Utara

Untuk mendorong lebih banyak investasi, Pemda KLU berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang mudah dan transparan kepada investor yang ingin berinvestasi di daerah tersebut. “Kami dari Disnaker-PMPTSP mendampingi pengusaha yang ingin berinvestasi sampai selesai. Proses perizinan dan prosedur lainnya kami pastikan mudah dan efisien,” jelas Erwin Rahadi.

Hal ini menunjukkan bahwa Pemda KLU sangat terbuka dan responsif terhadap peluang investasi yang dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan ekonomi daerah. Melalui aplikasi SIPID, investor tidak hanya mendapatkan informasi terkait sektor-sektor potensial seperti pariwisata, pertanian, dan pengelolaan air, tetapi juga mendapatkan kemudahan dalam berkomunikasi langsung dengan pemerintah daerah untuk memahami lebih jauh tentang berbagai peluang yang ada.

Visi Jangka Panjang: KLU Sebagai Pusat Investasi di NTB

Dengan adanya kemudahan dan berbagai langkah strategis yang dilakukan, Pemda KLU berharap dalam lima tahun mendatang daerah ini bisa menjadi pusat investasi baru di Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal ini juga sejalan dengan visi pemerintah pusat untuk mengembangkan wilayah Indonesia yang memiliki potensi besar, terutama dalam sektor pariwisata dan pertanian.

“Lombok Utara memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan. Kami ingin memastikan daerah ini bisa menjadi pusat investasi yang kompetitif. Dengan adanya kemudahan dan berbagai insentif bagi investor, kami yakin KLU bisa menjadi contoh sukses dalam pengelolaan investasi di daerah,” tambah Erwin Rahadi.

Secara keseluruhan, Pemda KLU memiliki keyakinan tinggi bahwa dengan langkah-langkah strategis yang sudah diterapkan, serta dukungan dari masyarakat dan investor, mereka dapat mencapai target investasi sebesar Rp1,2 triliun pada tahun 2025. Keberhasilan ini akan menjadi tonggak penting dalam pengembangan ekonomi Lombok Utara, serta menjadi model bagi daerah-daerah lain di NTB dan Indonesia dalam memanfaatkan potensi investasi yang ada.

Terkini