JAKARTA – Wakil Ketua Komisi I DPRD Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Sudarsono, mengajak masyarakat untuk lebih mengonsumsi beras lokal dalam upaya memperkuat ketahanan pangan daerah. Seruan ini disampaikan oleh Sudarsono pada Jumat untuk mendorong pertumbuhan sektor pertanian lokal dan mengurangi ketergantungan pada pasokan beras dari luar wilayah.
Menurut Sudarsono, membeli dan mengonsumsi beras lokal merupakan langkah penting untuk mendukung petani serta mendorong ekonomi daerah, sekaligus menjaga ketahanan pangan yang berkelanjutan. "Langkah ini sangat penting untuk membantu petani berkembang sekaligus mengurangi ketergantungan pada beras dari luar," ujarnya dalam pernyataannya.
Membangun Ekonomi Daerah dengan Beras Lokal
Sudarsono, yang merupakan anggota DPRD dari daerah pemilihan II Kalteng, yang meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan, menekankan bahwa membeli produk lokal memiliki dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan petani. Selain itu, hal tersebut juga berkontribusi langsung pada keberlanjutan pangan daerah dan kemandirian masyarakat Kalteng dalam mengelola kebutuhan pangan mereka.
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini berharap gerakan untuk mengonsumsi beras lokal ini dapat semakin meluas dan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat, baik di tingkat rumah tangga maupun pelaku usaha. "Dengan mengonsumsi beras lokal, kita langsung berkontribusi pada kesejahteraan petani dan keberlanjutan pangan daerah," tambahnya.
Lebih lanjut, Sudarsono berharap bahwa gerakan ini dapat membawa dampak positif bagi masyarakat Kalteng dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya membeli produk lokal sebagai bagian dari upaya menciptakan kemandirian pangan. Menurutnya, konsumsi beras lokal juga akan memperkuat ketahanan pangan daerah dan menjadikan Kalteng lebih mandiri dalam menghadapi tantangan pangan di masa depan.
Mendorong Kemandirian Pangan Daerah
Meningkatkan konsumsi beras lokal adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk membangun kemandirian pangan di tingkat daerah. Di tengah tantangan global yang menyebabkan fluktuasi harga pangan dan ketergantungan pada impor, penguatan sektor pertanian lokal menjadi kunci untuk menciptakan ketahanan pangan yang lebih stabil dan berkelanjutan.
Kalteng, yang dikenal dengan potensi lahan pertaniannya yang luas, memiliki kemampuan untuk menghasilkan beras berkualitas tinggi. Namun, kesadaran masyarakat mengenai pentingnya mengonsumsi beras lokal masih perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, ajakan Sudarsono ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang baik dalam memperkuat perekonomian petani dan mengurangi ketergantungan pada produk luar.
Meningkatkan Peran Petani Lokal
Sudarsono juga mengingatkan bahwa keberhasilan gerakan ini akan bergantung pada partisipasi aktif semua pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga masyarakat itu sendiri. Menurutnya, jika masyarakat lebih sadar untuk memilih beras lokal, ini akan memberikan dampak positif bagi petani yang menjadi ujung tombak dalam penyediaan pangan lokal.
“Pemerintah harus memberikan dukungan penuh terhadap petani, baik dalam bentuk bantuan teknologi pertanian, pelatihan, maupun kemudahan dalam akses pasar. Dengan demikian, petani lokal dapat memproduksi beras yang berkualitas tinggi dan siap bersaing dengan produk dari luar daerah,” ujarnya.
Harapan untuk Masa Depan
Sudarsono mengajak masyarakat untuk secara sadar memilih beras lokal dalam kehidupan sehari-hari. Gerakan ini diharapkan tidak hanya menjadi tren sesaat, melainkan dapat menjadi kebiasaan yang terus berkembang di masyarakat Kalteng. Dengan demikian, potensi besar yang dimiliki oleh sektor pertanian lokal, khususnya produksi beras, dapat terus berkembang dan memberikan manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Sebagai penutup, Sudarsono mengungkapkan bahwa gerakan ini merupakan salah satu langkah kecil yang dapat diambil untuk membangun ketahanan pangan daerah yang lebih kuat, mandiri, dan berkelanjutan. Ia berharap masyarakat Kalteng semakin menyadari pentingnya mendukung produk lokal sebagai bagian dari upaya memperkuat ekonomi daerah dan kemandirian pangan.