Resmi Berstatus Internasional, Bandara Syamsudin Noor Targetkan Dua Rute Penerbangan Utama ke Luar Negeri: Malaysia dan Singapura Jadi Prioritas

Selasa, 10 Juni 2025 | 09:47:54 WIB
Resmi Berstatus Internasional, Bandara Syamsudin Noor Targetkan Dua Rute Penerbangan Utama ke Luar Negeri: Malaysia dan Singapura Jadi Prioritas

JAKRTA – Bandara Internasional Syamsudin Noor di Kalimantan Selatan resmi kembali menyandang status sebagai bandar udara internasional. Setelah penetapan tersebut, pengelola bandara kini mulai menjajaki pembukaan dua rute penerbangan internasional yang menjanjikan, yakni ke Malaysia dan Singapura, dua negara yang dianggap memiliki potensi pasar tinggi dari dan ke Kalimantan Selatan.

General Manager Bandara Syamsudin Noor, Khaerul Assidiqi, menyatakan bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi secara intensif dengan beberapa maskapai yang tertarik untuk membuka penerbangan langsung ke luar negeri. Inisiatif ini menjadi langkah strategis setelah bandara kembali memperoleh status internasional, sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 30 Tahun 2025.

“Kami terus melakukan pendekatan dan komunikasi dengan sejumlah maskapai penerbangan yang berminat membuka rute internasional. Malaysia dan Singapura saat ini menjadi dua rute yang paling terbuka dan paling banyak diminati masyarakat Kalimantan Selatan,” ungkap Khaerul.

Menurutnya, kedua negara tersebut merupakan destinasi favorit warga Kalimantan Selatan. Banyak warga yang memiliki koneksi bisnis, keluarga, hingga kebutuhan wisata ke dua negara Asia Tenggara itu. Oleh karena itu, membuka rute ke Malaysia dan Singapura tidak hanya akan memudahkan mobilitas warga, tetapi juga berpotensi memperkuat hubungan ekonomi dan budaya lintas negara.

Konektivitas Udara Internasional Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Bandara Syamsudin Noor, yang terletak di Banjarbaru dan melayani wilayah Kalimantan Selatan secara keseluruhan, memiliki peran penting dalam mendukung konektivitas domestik maupun internasional. Khaerul menekankan bahwa pembukaan kembali rute internasional akan memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi daerah, perdagangan antarnegara, serta sektor pariwisata.

“Kami percaya bahwa konektivitas udara internasional akan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi regional. Kalimantan Selatan memiliki potensi besar di sektor perdagangan, pariwisata, dan investasi. Rute langsung ke luar negeri akan membuka lebih banyak peluang,” ujar Khaerul.

Ia juga mengajak seluruh pihak, termasuk masyarakat dan pemerintah daerah, untuk mendukung penuh pengembangan konektivitas internasional ini. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor sangat dibutuhkan agar rencana ini tidak hanya sebatas wacana, tetapi bisa segera terwujud dan berkelanjutan.

Status Internasional Didukung Kesiapan Infrastruktur dan Sarana Bandara

Penetapan Bandara Syamsudin Noor sebagai bandara internasional tidak datang secara tiba-tiba. Pemerintah pusat, melalui Kementerian Perhubungan, telah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kesiapan infrastruktur, sarana, dan prasarana bandara. Termasuk fasilitas imigrasi, bea cukai, karantina, keamanan, serta standar layanan internasional lainnya.

Proses panjang tersebut akhirnya menghasilkan keputusan strategis yang tertuang dalam KM 30 Tahun 2025, yang menetapkan bahwa Bandara Syamsudin Noor kembali diizinkan untuk melayani penerbangan internasional secara reguler.

Keputusan ini juga merupakan hasil advokasi dan dorongan kuat dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin, secara resmi mengajukan permohonan kepada Kementerian Perhubungan untuk mengembalikan status internasional bandara, guna meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas daerah.

Potensi Pasar dan Strategi Maskapai Jadi Kunci Realisasi

Meski status internasional telah disahkan, langkah selanjutnya bergantung pada keputusan maskapai dan analisis kelayakan pasar. Maskapai perlu menilai tingkat permintaan, daya beli penumpang, serta keberlanjutan operasi jika membuka rute baru.

Namun demikian, dengan pertumbuhan ekonomi Kalsel yang cukup stabil, ditambah tingginya mobilitas warga ke Malaysia dan Singapura, peluang realisasi dua rute ini cukup besar. Apalagi, banyak pekerja migran dan pelaku usaha dari Kalimantan Selatan yang memiliki keterkaitan langsung dengan dua negara tersebut.

Untuk mendukung rencana ini, Bandara Syamsudin Noor juga menyiapkan fasilitas tambahan dan peningkatan layanan bagi penumpang internasional. Fasilitas check-in internasional, ruang tunggu imigrasi, serta sistem keamanan dan pelayanan bagasi internasional tengah disesuaikan dengan standar global.

Terkini