JAKARTA — PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta mencatat lonjakan signifikan dalam arus balik penumpang kereta api selama masa libur panjang Idul Adha 1446 Hijriah tahun 2025. Kereta api masih menjadi moda transportasi favorit bagi masyarakat untuk kembali ke kota asal setelah merayakan hari raya di kampung halaman.
Puncak arus balik diperkirakan terjadi pada hari Senin, dengan jumlah pemesanan tiket Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) yang melonjak tajam. Menurut Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, hingga akhir pekan lalu, sebanyak 41.146 pelanggan telah memesan tiket KAJJ untuk keberangkatan pada hari Senin.
“Jumlah ini mencerminkan kondisi arus balik yang mulai melandai dan menunjukkan tren normal dibandingkan hari-hari sebelumnya yang merupakan puncak arus mudik,” ujar Ixfan.
Pada hari Sabtu, tercatat volume keberangkatan penumpang dari berbagai stasiun di wilayah Daop 1 Jakarta mencapai 18.923 orang, sementara penumpang yang tiba di Jakarta menggunakan kereta api sebanyak 20.734 orang. Dari jumlah penumpang yang datang tersebut, 4.378 orang turun di Stasiun Gambir, 8.396 di Stasiun Pasar Senen, dan sisanya tersebar di stasiun lain seperti Jatinegara, Bekasi, Cikarang, Karawang, serta Cikampek.
Untuk memenuhi kebutuhan transportasi selama masa arus balik, KAI Daop 1 Jakarta mengoperasikan sebanyak 77 perjalanan KAJJ setiap hari. Rinciannya, 41 perjalanan berangkat dari Stasiun Gambir dan 36 perjalanan dari Stasiun Pasar Senen.
Selama periode 4 hingga 9 Juni 2025, tercatat sebanyak 175.093 pelanggan telah menggunakan layanan KAJJ dari wilayah Daop 1 Jakarta. Puncak volume penumpang terjadi pada hari Kamis dengan total 42.687 orang, disusul oleh Jumat sebanyak 37.972 orang dan Rabu sebanyak 36.482 orang.
KAI terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik demi kenyamanan dan keselamatan para pelanggan. Ixfan Hendriwintoko menambahkan, “Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pelanggan atas kepercayaan yang diberikan kepada layanan KAI. Kami tetap mengimbau pelanggan untuk datang lebih awal ke stasiun dan mematuhi aturan keselamatan selama dalam perjalanan.”
Tren penggunaan kereta api selama momentum libur nasional seperti Idul Adha ini menegaskan bahwa kereta api masih menjadi pilihan utama masyarakat untuk transportasi yang aman, nyaman, dan efisien. Keandalan dan keteraturan layanan menjadi faktor utama yang mendorong masyarakat memilih moda ini, khususnya untuk perjalanan jarak jauh.
Melalui pengoperasian 77 perjalanan KAJJ per hari, KAI Daop 1 Jakarta berupaya mengakomodasi lonjakan jumlah penumpang serta mengantisipasi kepadatan di stasiun-stasiun utama. Kereta yang berangkat dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen menjadi tulang punggung angkutan penumpang di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Selain itu, pihak KAI juga terus mengingatkan pelanggan untuk selalu menjaga protokol keselamatan dan kenyamanan selama di perjalanan, termasuk menggunakan masker jika diperlukan dan menjaga kebersihan diri. Keamanan perjalanan menjadi prioritas utama demi memastikan arus balik berlangsung lancar dan tanpa hambatan.
Fenomena meningkatnya pemesanan tiket dan jumlah penumpang kereta api ini juga menunjukkan keberhasilan pemerintah dan operator kereta dalam mengelola transportasi publik selama masa libur panjang. Infrastruktur yang memadai serta layanan yang profesional menjadikan kereta api sebagai solusi transportasi andalan bagi para pemudik dan pemudik balik.
Secara umum, data arus balik ini memberikan gambaran jelas tentang perilaku masyarakat dalam memilih moda transportasi yang tepat saat libur panjang. Kereta api, dengan berbagai kemudahan dan keunggulannya, dipastikan akan terus menjadi moda transportasi favorit untuk perjalanan jarak jauh di wilayah Daop 1 Jakarta dan sekitarnya.
Dengan adanya lonjakan pemesanan dan penumpang yang stabil, KAI terus menyiapkan fasilitas dan layanan terbaik guna mendukung mobilitas masyarakat selama masa libur nasional. Ini juga menjadi bukti kepercayaan masyarakat terhadap layanan KAI yang konsisten meningkatkan kualitas dan keamanan transportasi publik di Indonesia.