28 Kapal Layani Penyeberangan Ketapang Gilimanuk, Antrean 6 Jam

Jumat, 27 Juni 2025 | 12:49:30 WIB
28 Kapal Layani Penyeberangan Ketapang Gilimanuk, Antrean 6 Jam

JAKARTA - Sebanyak 28 unit kapal reguler saat ini beroperasi melayani penyeberangan di rute Ketapang-Gilimanuk, sementara 3 kapal lainnya masih belum aktif. Aktivitas penyeberangan yang padat ini terjadi setelah sempat terhenti karena penutupan pelabuhan akibat cuaca buruk, yang berdampak pada kepadatan kendaraan di jalur Banyuwangi-Situbondo. Kendaraan, mulai dari truk logistik hingga bus pariwisata, terpantau mengantre hingga enam jam lebih pada Kamis, 26 Juni 2025.

Koordinator Satuan Pelayanan Pelabuhan Penyeberangan Ketapang Banyuwangi pada Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Provinsi Jawa Timur, Bayu Kusumo Nugroho, menyatakan, “Kapal yang beroperasi secara reguler sebanyak 28 unit, sedangkan 3 kapal lainnya masih dalam status off jadwal,” ujar Bayu.

Dampak Penutupan Pelabuhan

Kepadatan kendaraan ini dipicu oleh penutupan Pelabuhan Ketapang yang terjadi pada Rabu malam, 25 Juni 2025, terutama karena faktor cuaca buruk yang membuat aktivitas penyeberangan sempat dihentikan. Penumpukan kendaraan terjadi setelah pelabuhan kembali beroperasi pada Kamis pagi, dengan antrean kendaraan yang memadati jalur dari Banyuwangi menuju Ketapang.

“Penutupan kemarin sore didominasi kendaraan logistik yang menunggu untuk bisa menyeberang,” jelas Bayu.

Antrean Capai 6 Jam, Sopir dan Penumpang Keluhkan Kerugian

Antrean kendaraan terpantau mulai padat sejak pukul 06.00 WIB. Sejumlah pengemudi dan penumpang mengeluhkan lamanya waktu tunggu yang mengakibatkan kerugian waktu dan tenaga. Sarpan (47), sopir truk angkutan barang dari Jakarta, mengaku sudah terjebak macet sejak Rabu malam.

“Dari malam saya kena macet, masuk Banyuwangi jam 10 malam, baru jam 1 sampai depan pelabuhan, tapi belum bisa masuk,” kata Sarpan.

Menurutnya, antrean panjang dipicu oleh cuaca buruk yang menyebabkan penundaan operasional kapal. “Katanya ditutup karena cuaca buruk, ya mau bagaimana lagi. Ini sampai sekarang belum masuk, gak tahu nanti bisa masuk jam berapa,” tambahnya. Sarpan menuturkan dirinya rugi waktu dan tenaga, hingga harus mematikan mesin kendaraannya untuk menghemat bahan bakar selama menunggu antrean.

Penumpang Bus Juga Terlantar

Suryani (37), seorang penumpang bus asal Ngawi, mengaku sudah menunggu di dalam bus sejak pukul 03.00 pagi bersama anak kecilnya untuk bisa menyeberang ke Bali.

“Bawa anak kecil ini nunggu dari jam 3 pagi, belum juga bisa masuk kapal,” ungkap Suryani yang berencana berlibur ke Pulau Dewata.

Kendaraan Padati Pelabuhan dan Jalan Sekitar

Pantauan di lapangan menunjukkan antrean kendaraan yang mengular sepanjang jalan Banyuwangi-Situbondo. Kantung parkir ASDP Ketapang juga terlihat penuh oleh truk, bus, dan mobil pribadi yang semuanya menunggu giliran untuk naik kapal.

Sementara itu, layanan penyeberangan sudah kembali beroperasi normal sejak Kamis pagi. Namun, tingginya volume kendaraan yang terakumulasi sejak malam sebelumnya membuat antrean belum terurai sepenuhnya hingga siang hari.

Antisipasi Kemacetan ke Depan

Pihak Pelabuhan Ketapang bersama BPTD Jatim II mengimbau pengguna jasa penyeberangan untuk selalu memantau kondisi cuaca dan jadwal keberangkatan kapal melalui kanal resmi ASDP dan Pelni, terutama bagi pengemudi kendaraan logistik yang rentan terkena dampak keterlambatan.

“Keselamatan menjadi prioritas utama dalam layanan penyeberangan, sehingga kami harus menutup pelabuhan saat kondisi cuaca tidak memungkinkan,” tegas Bayu.

Data Lengkap Kapal Beroperasi

Berikut data layanan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk per 26 Juni 2025:

Kapal reguler aktif: 28 unit.

Kapal cadangan/off: 3 unit.

Status layanan: Beroperasi, namun antrean masih panjang akibat dampak penutupan sebelumnya.

Catatan untuk Pengguna Jasa

Masyarakat yang berencana menyeberang melalui Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk dalam beberapa hari ke depan disarankan:

Memeriksa kondisi cuaca dan informasi operasional kapal secara berkala.

Memesan tiket lebih awal untuk menghindari keterlambatan.

Memastikan kendaraan dalam kondisi prima, karena potensi antrean panjang masih mungkin terjadi.

Terkini