JAKARTA - Keinginan Arsenal untuk kembali menjadi kekuatan dominan di Liga Inggris terlihat makin jelas dari langkah-langkah mereka di bursa transfer musim panas. Setelah menutup musim dengan performa impresif namun gagal meraih gelar juara, The Gunners tampaknya tak ingin mengulangi kesalahan yang sama: kekurangan opsi mematikan di lini serang. Kini, sorotan tertuju pada Viktor Gyokeres—penyerang Sporting Lisbon yang tengah naik daun.
Manajemen klub asal London Utara ini dikabarkan sedang berada dalam tahap akhir negosiasi untuk memboyong Gyokeres ke Emirates Stadium. Menurut laporan Fichajes, Arsenal telah mengajukan penawaran senilai £60 juta dan tengah menyiapkan kontrak berdurasi lima tahun untuk striker asal Swedia tersebut.
Langkah ini tak hanya menunjukkan keseriusan klub dalam memperkuat tim, tapi juga memberi sinyal bahwa posisi Kai Havertz sebagai ujung tombak bisa segera digantikan.
Kai Havertz: Performa Stabil, Tapi Belum Cukup
Kai Havertz memang tampil cukup solid sepanjang musim lalu. Dari 23 penampilan di Liga Inggris, ia mencetak 9 gol. Meski torehan tersebut tergolong layak, kontribusinya masih dianggap belum mampu menjawab kebutuhan Arsenal akan sosok striker yang benar-benar klinis.
Sebagian fans dan pengamat melihat Havertz lebih cocok bermain di belakang striker utama atau di lini tengah menyerang, bukan sebagai penyerang tunggal. Kekurangan ketajaman inilah yang diyakini membuat Arsenal kehilangan momentum penting musim lalu, terutama di paruh kedua kompetisi.
Pelajaran dari Kegagalan di Bursa Transfer Januari
Kegagalan Arsenal mendapatkan penyerang pada jendela transfer Januari lalu menjadi pukulan telak. Saat itu, nama Ollie Watkins dari Aston Villa sempat mencuat, namun negosiasi tak kunjung menemui kata sepakat. Akibatnya, Arsenal kehilangan peluang untuk mempertajam lini depan mereka di momen krusial.
Situasi ini diyakini sebagai salah satu faktor penyebab kegagalan Arsenal meraih gelar juara. Mereka akhirnya harus merelakan trofi Liga Inggris jatuh ke tangan Liverpool, yang unggul dalam produktivitas gol dan penyelesaian akhir di lini depan.
Kini, manajemen Arsenal tampaknya tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama. Perekrutan Viktor Gyokeres dianggap sebagai solusi jangka panjang dan investasi strategis.
Gyokeres: Mesin Gol dari Portugal
Viktor Gyokeres tidak datang tanpa alasan. Musim lalu, ia mencetak 45 gol untuk Sporting Lisbon di semua kompetisi—sebuah angka yang mencerminkan konsistensi dan efisiensi luar biasa di kotak penalti. Ketajamannya menjadi daya tarik utama bagi Arsenal, yang membutuhkan sosok predator di depan gawang.
Dari sisi statistik, Arsenal mencetak total 69 gol sepanjang musim Liga Inggris. Angka ini masih terpaut cukup jauh dari Liverpool yang mengoleksi 86 gol. Lebih buruk lagi, dari sisi expected goals (xG), Arsenal hanya mencatat 59,9—menempatkan mereka di urutan ketujuh dalam hal penciptaan peluang berkualitas.
Dengan tambahan pemain seperti Gyokeres, angka-angka tersebut diperkirakan akan meningkat drastis. Ia dikenal mampu menciptakan ruang, membaca arah bola, dan mengeksekusi peluang dengan efisiensi tinggi.
Bukan Sekadar Penyerang: Simbol Ambisi
Kehadiran Gyokeres bukan hanya soal kebutuhan teknis. Ini juga menjadi pernyataan tegas bahwa Arsenal kini berani bersaing dalam hal rekrutmen pemain top Eropa. Setelah sempat kalah saing dengan klub-klub seperti Manchester City dan Liverpool dalam urusan transfer, kini The Gunners bergerak lebih cepat dan tegas.
Bahkan, Manchester United yang juga sempat mengincar Gyokeres, kini disebut telah mengalihkan perhatian mereka ke Ollie Watkins—tanda bahwa Arsenal berada di jalur terdepan dalam perburuan striker Swedia itu.
Jika kesepakatan ini resmi terjadi, Gyokeres bukan hanya akan menjadi pengganti Havertz di lini depan, tapi juga simbol ambisi baru Arsenal untuk meraih trofi Liga Inggris yang telah lama dinanti.
Kombinasi Mematikan: Gyokeres dan Kreativitas Lini Tengah
Langkah merekrut Gyokeres diyakini hanya satu bagian dari strategi besar Arsenal. Klub ini juga tengah dikaitkan dengan sejumlah pemain kreatif seperti Eberechi Eze. Kombinasi antara ketajaman Gyokeres dan kreativitas di lini tengah bisa menjelma menjadi senjata baru yang mematikan bagi tim asuhan Mikel Arteta.
Sistem permainan Arteta yang berbasis pada kontrol bola, tekanan tinggi, dan pergerakan dinamis di sepertiga akhir lapangan akan sangat diuntungkan dengan kehadiran striker sekelas Gyokeres. Jika pemain ini berhasil beradaptasi cepat, Arsenal tak hanya akan menjadi kandidat kuat juara liga, tapi juga siap berbicara banyak di Eropa.
Akhir Sebuah Eksperimen?
Jika Gyokeres benar-benar datang, maka eksperimen menempatkan Havertz sebagai striker utama bisa dikatakan berakhir. Meski bukan kegagalan total, peran itu terbukti belum cukup optimal untuk membawa Arsenal meraih target tertinggi. Havertz mungkin akan kembali ke posisi aslinya sebagai gelandang serang atau pemain nomor 10, yang memberi fleksibilitas lebih bagi Arteta dalam menyusun strategi.
Kini, tinggal menunggu waktu apakah Arsenal bisa menuntaskan transfer ini dan benar-benar membangun tim yang siap menantang gelar musim depan. Dengan semua upaya yang dilakukan sejauh ini, harapan fans untuk melihat kejayaan Arsenal sepertinya bukan lagi angan-angan kosong.