JAKARTA - Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim yang semakin mendesak, industri properti di Indonesia mulai menunjukkan langkah nyata untuk berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan. Farpoint Realty Indonesia, bagian dari Gunung Sewu Group, mengambil posisi aktif dengan komitmen kuat menerapkan konsep properti ramah lingkungan dan rendah emisi sebagai bagian dari strategi jangka panjang perusahaan.
Farpoint Realty telah beroperasi lebih dari dua dekade dan kini mengusung keberlanjutan sebagai landasan utama bisnis mereka. CEO Farpoint, Tatang Widjaja, menyatakan bahwa properti bukan sekadar bangunan fisik, melainkan solusi strategis untuk menjawab persoalan lingkungan dan sosial yang dihadapi masyarakat. Transformasi perusahaan ini terlihat dari berbagai proyek yang dirancang dengan standar net-zero emission dan prinsip efisiensi energi.
Salah satu contoh nyata adalah pengembangan apartemen Verde Two di Jakarta Selatan, yang pada tahun 2025 menjadi hunian vertikal pertama di Indonesia yang memperoleh sertifikasi EDGE Zero Carbon dari International Finance Corporation (IFC), lembaga keuangan yang berafiliasi dengan World Bank Group. Verde Two berhasil mengurangi konsumsi energi hingga 50 persen dibandingkan gedung konvensional, menjadikannya contoh unggulan dalam pengembangan properti hijau di perkotaan yang padat.
- Baca Juga Harga Sembako Jogja Turun
Tidak hanya menyasar segmen hunian premium, Farpoint juga menargetkan pasar menengah melalui proyek Samanea Hill yang terletak di Parung Panjang, Bogor. Kawasan ini mengadopsi konsep sustainable community living, dengan mengintegrasikan berbagai elemen ramah lingkungan mulai dari efisiensi energi pada bangunan, pengembangan sistem transportasi hijau, hingga penyediaan ruang terbuka hijau yang luas mencapai 45.000 meter persegi. Desain kawasan ini yang dirancang oleh arsitek ternama Andra Matin pun telah menerima berbagai penghargaan atas pendekatan arsitektur yang berkelanjutan dan hemat energi, termasuk sertifikasi EDGE.
Sementara itu, di sektor komersial, Farpoint mengembangkan Sequis Tower di kawasan bisnis SCBD Jakarta, yang telah mendapatkan sertifikasi LEED Platinum—tingkat tertinggi dalam penilaian bangunan hijau dari U.S. Green Building Council. Gedung ini menarik minat perusahaan multinasional yang menempatkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) sebagai bagian dari strategi bisnis mereka, sehingga membutuhkan ruang kerja dengan standar keberlanjutan yang tinggi.
Menurut Direktur Investasi Farpoint, Heru Sucahyo, keberadaan gedung dengan sertifikasi hijau bukan lagi sebuah pilihan, melainkan kebutuhan mutlak bagi tenant global yang mengutamakan keberlanjutan sebagai faktor utama dalam pengambilan keputusan bisnis. Hal ini menunjukkan bagaimana tren pembangunan properti saat ini semakin mengarah ke pengembangan yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga dapat memberikan nilai tambah bagi penghuni dan pemiliknya.
Farpoint juga aktif melakukan kolaborasi dengan berbagai lembaga internasional dan lokal, seperti Council on Tall Buildings and Urban Habitat (CTBUH) serta Jakarta Property Institute (JPI). Sinergi ini bertujuan untuk mempromosikan Jakarta sebagai kota global yang mampu beradaptasi dengan tantangan lingkungan yang kian kompleks, sekaligus mendorong penerapan standar bangunan hijau secara luas di seluruh Indonesia.
Komitmen yang dilakukan Farpoint dan berbagai pihak di industri properti ini menjadi bukti bahwa pembangunan berkelanjutan bukan hanya sekadar jargon, melainkan suatu keharusan yang harus diwujudkan dalam setiap proyek. Inisiatif tersebut juga selaras dengan target nasional dan global untuk menurunkan emisi karbon dan menjaga kelestarian lingkungan.
Selain membawa manfaat lingkungan, pengembangan properti dengan standar keberlanjutan juga memberikan keuntungan ekonomi jangka panjang, seperti penghematan biaya energi dan peningkatan kualitas hidup penghuni. Oleh karena itu, langkah-langkah ini tidak hanya mendukung upaya mitigasi perubahan iklim, tetapi juga memperkuat posisi bisnis perusahaan dalam pasar yang semakin sadar akan isu lingkungan.
Melalui berbagai proyek yang sudah dan sedang berjalan, Farpoint membuktikan bahwa industri properti dapat menjadi motor penggerak perubahan positif dalam upaya menjaga bumi. Hunian dan gedung komersial masa depan yang dibangun bukan sekadar tempat tinggal atau bekerja, melainkan juga bagian dari solusi global yang menuntut tanggung jawab lingkungan dan sosial yang tinggi.
Dengan semakin banyak pengembang properti yang mengikuti jejak ini, diharapkan Indonesia mampu menghadirkan kota-kota dan kawasan permukiman yang lebih hijau, nyaman, dan berkelanjutan. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang besar bagi seluruh pemangku kepentingan untuk berinovasi dan berkolaborasi demi masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Dalam konteks itu, Farpoint Realty Indonesia dan para pelaku industri properti lain berperan penting dalam mendorong transisi ke pembangunan berwawasan lingkungan, sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat akan hunian dan ruang kerja yang modern, efisien, dan ramah lingkungan. Ini bukan hanya sebuah komitmen bisnis, melainkan juga kontribusi nyata bagi keberlangsungan planet dan kualitas hidup manusia.