iPhone Tumbuh Lagi di China: Kebangkitan Apple Saat Grogi Pesaing Lokal

Senin, 07 Juli 2025 | 10:15:02 WIB
iPhone Tumbuh Lagi di China: Kebangkitan Apple Saat Grogi Pesaing Lokal

JAKARTA - Pasar smartphone China akhirnya mencatat momen penting bagi Apple: untuk pertama kalinya dalam dua tahun, penjualan iPhone mencatat pertumbuhan positif. Menurut laporan terbaru Counterpoint Research, penjualan iPhone di China naik 8 persen secara tahunan pada kuartal kedua 2025.** 

Langkah ini bukan sekadar angka statistik. Apple telah lama menghadapi tekanan tajam dari pesaing lokal—Huawei, Vivo, Xiaomi—yang kuat di segmen harga terjangkau. Dukungan pemerintah lewat subsidi perangkat di bawah 6.000 yuan, terutama menjelang festival belanja "618", semakin menguatkan dominasi merek lokal. Dengan ditekannya harga iPhone 16 lewat diskon agresif serta kenaikan nilai trade-in di bulan Mei, Apple akhirnya menemukan momentum terbaik sejak Q2 2023. 

Namun, kemenangan ini datang di tengah situasi yang tetap menantang. Counterpoint memang mencatat pertumbuhan 8 persen, tetapi pangsa pasar dan jumlah unit yang dijual tak dipaparkan secara resmi. Pangsa pasar Apple belum secara gamblang diungkap, begitu pula volume pengiriman dari April hingga Juni. Tanpa data itu, sulit memastikan apakah ini hanya lonjakan sementara atau awal pemulihan jangka panjang. Laporan ini sekaligus memperlihatkan kerentanan Apple terhadap perubahan kebijakan subsidi dan strategi diskon pesaing lokal—terutama saat program subsidi kemungkinan dibatasi belakangan tahun.

Apa yang Menyebabkan Pertumbuhan Ini?
Strategi harga Apple di bulan Mei terbukti tepat. Diskon hingga 2.530 yuan pada model iPhone 16 dan peningkatan insentif trade-in berhasil mencuri perhatian sebelum festival 618. “Apple’s adjustment of iPhone prices in May was well timed and well received,” ujar Ethan Qi, Associate Director Counterpoint. 
Beberapa model—terutama iPhone 16 Pro dan Pro Max—menjadi bestseller pada masa promosi, mencerminkan keberhasilan penetrasi harga dan strategi bundling trade-in.

Tidak hanya itu, perangkat baru seperti iPhone 16e dengan harga lebih terjangkau turut membantu Apple mendekati konsumen menengah. Model ini ternyata sangat diminati di negara seperti China dan Jepang, dimana pengguna menyukai smartphone dengan fitur modern tapi harga tidak semahal varian Pro.

Di Mana Posisi Apple di China Saat Ini?
Meski tumbuh, Apple belum menggeser Huawei atau Vivo dari posisi teratas. Huawei mencatat peningkatan penjualan 12 persen YoY, dan tetap menduduki posisi pertama, diikuti Vivo dan barulah Apple di urutan ketiga pada Q2 2025. Strategi Apple memang bekerja, tetapi persaingan masih sengit. 

Hal ini memperlihatkan dinamika pasar China yang unik: subsidi pemerintah, loyalitas konsumen lokal, dan ekosistem teknologi domestik menjadikan tantangan bagi merek asing. Apple masih harus mempertahankan momentum, karena Counterpoint serta IDC memperingatkan bahwa pemangkasan subsidi pada paruh kedua 2025 dan risiko tarif bisa memupus pertumbuhan.

Ancaman dari Geopolitik dan Subsidi
Pertumbuhan Apple juga tidak lepas dari geopolitik. Ancaman tarif AS dan tekanan untuk memindahkan produksi ke luar China memicu ketidakpastian. Namun, penjualan di dua pasar terbesar—AS dan China—saat ini membantu Apple menjaga volume global, yang tumbuh 15 persen antara April dan Mei 2025, didorong oleh relaksasi di dua negara tersebut.

Indonesia dan India juga berkontribusi pada pertumbuhan global, dengan permintaan iPhone yang kuat di tengah urbanisasi dan kematangan pasar smartphone. Namun, China tetap merupakan ujung tombak Apple—20 persen dari seluruh penjualan iPhone berasal dari sana.

Langkah Berikutnya bagi Apple
Untuk menjaga momentum, Apple perlu memperluas jangkauan harga selain model premium, menjalin kemitraan lokal untuk fitur seperti Apple Intelligence yang saat ini diblokir China, dan terus memanfaatkan periode belanja besar. Pengembangan dalam ekosistem perangkat—termasuk Apple Watch Ultra dan fitur satelit—juga menjadi pendorong tambahan nilai bagi konsumen Tiongkok.

Namun, keberlanjutan pertumbuhan sangat bergantung pada kebijakan fiskal China, perilaku konsumen, serta inovasi produk Apple yang benar-benar bisa menempel di hati pasar premium sekaligus menengah.

Terkini

Jadwal Kapal Pelni Bau Bau ke Ambon Agustus 2025

Jumat, 08 Agustus 2025 | 07:01:06 WIB

Daftar Kereta Api Ekonomi New Generation Agustus 2025

Jumat, 08 Agustus 2025 | 07:09:04 WIB

Daftar Operasi yang Tidak Dicover BPJS Agustus 2025

Jumat, 08 Agustus 2025 | 07:12:43 WIB

PLN Pastikan Listrik Aman Sambut HUT ke 80 RI

Jumat, 08 Agustus 2025 | 07:18:46 WIB