Labuan Cermin Disiapkan Jadi Wisata Kelas Dunia

Kamis, 17 Juli 2025 | 14:11:26 WIB
Labuan Cermin Disiapkan Jadi Wisata Kelas Dunia

JAKARTA - Labuan Cermin, danau eksotis yang terletak di Kecamatan Bidukbiduk, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, kembali mencuri perhatian. Namun kali ini bukan hanya karena keindahan alamnya yang luar biasa, melainkan karena dorongan serius dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk mengangkat kawasan ini menjadi destinasi wisata kelas dunia.

Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, menaruh perhatian khusus pada potensi wisata ini. Dalam kunjungannya ke Labuan Cermin, ia menegaskan bahwa danau dua rasa tersebut menyimpan keunikan yang sangat layak dikembangkan menjadi ikon pariwisata berstandar internasional. "Ini benar-benar luar biasa. Pantas disebut world class," ujarnya kagum.

Danau Labuan Cermin memang memiliki daya tarik tersendiri. Keunikan airnya yang terdiri dari dua lapisan rasa – tawar di permukaan dan asin di bagian bawah – menjadi ciri khas yang jarang ditemukan di belahan dunia lain. Ditambah kejernihan air yang memantulkan pepohonan dan langit seakan cermin alam yang memukau. Keindahan inilah yang kini coba dikapitalisasi oleh pemerintah untuk memperkuat sektor pariwisata Kalimantan Timur.

Rudy menyampaikan bahwa pengembangan destinasi ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah provinsi. Oleh karena itu, ia akan menyusun strategi bersama Pemerintah Kabupaten Berau dan pihak terkait untuk membangun Labuan Cermin secara berkelanjutan. Fokus utama pengembangan akan diarahkan pada infrastruktur, promosi, dan penguatan kapasitas sumber daya manusia.

“Akses jalan, penginapan, dan kebersihan harus ditingkatkan agar pengunjung merasa nyaman. Kita ingin mereka datang dan kembali lagi,” tegas Rudy. Ia menambahkan bahwa kenyamanan pengunjung akan sangat menentukan keberhasilan Labuan Cermin sebagai destinasi wisata unggulan.

Selain itu, Rudy menilai bahwa promosi perlu ditingkatkan ke level nasional hingga internasional. Menurutnya, wisata alam seperti Labuan Cermin dan Pulau Kaniungan masih sangat potensial untuk lebih dikenal luas oleh dunia. Karena itu, ia mendorong pemerintah daerah dan sektor pariwisata untuk memperkuat sinergi demi mengenalkan kekayaan alam Kalimantan Timur kepada dunia.

Pembangunan sarana pendukung juga menjadi perhatian. Ia menyarankan agar ke depannya lebih banyak fasilitas penginapan berkelas seperti homestay atau vila disediakan. Restoran dengan kualitas layanan yang baik juga perlu dihadirkan agar wisatawan merasa betah berlama-lama di kawasan tersebut.

Di sisi lain, keterlibatan masyarakat lokal juga menjadi sorotan penting. Rudy menekankan bahwa masyarakat sekitar harus turut merasakan manfaat dari geliat pariwisata. Oleh karena itu, pelatihan dan pemberdayaan SDM lokal harus menjadi bagian dari rencana pembangunan destinasi.

“Kita ingin masyarakat lokal juga merasakan manfaat dari pariwisata ini. Maka penguatan SDM dan pemberdayaan warga sekitar harus jadi bagian dari rencana,” ujarnya.

Menanggapi perhatian tersebut, Bupati Berau, Sri Juniarsih, menyambut baik komitmen yang ditunjukkan Pemprov Kaltim. Ia menjelaskan bahwa Labuan Cermin memang sudah lama dikenal hingga ke mancanegara. Daya tarik utamanya tak hanya pada kejernihan air dan nuansa alamnya, tetapi juga karena fenomena air dua rasa yang unik dan langka.

“Pantulan pepohonan dan langit di airnya terlihat sangat jelas. Itu yang membuat Labuan Cermin berbeda dari danau lainnya,” tutur Sri Juniarsih.

Pemerintah Kabupaten Berau, lanjutnya, terus berupaya menjaga kualitas lingkungan kawasan tersebut. Upaya kolaborasi pun dilakukan dengan Pemprov dan Pemerintah Pusat guna mendorong percepatan pengembangan infrastruktur dan pelayanan pariwisata.

Dalam upaya konkret, Pemkab Berau melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) telah mengusulkan anggaran tambahan sebesar Rp2,5 miliar dalam APBD Perubahan 2025. Dana ini akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan fasilitas penunjang wisata di kawasan Labuan Cermin.

Staf Bidang Pengembangan Pariwisata Disbudpar Berau, Andi Nursyamsi, mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur di Labuan Cermin memang tidak bisa dilakukan secara serentak, mengingat keterbatasan anggaran pemerintah daerah. “Kemampuan pemda terbatas, jadi kami menyesuaikan dengan alokasi yang ada. Tapi InsyaAllah, pembangunan akan tetap berjalan,” jelasnya.

Meski belum seluruh fasilitas selesai dibangun, dampak positif dari langkah awal pembangunan mulai terlihat. Menurut Andi, tren kunjungan wisatawan ke Labuan Cermin menunjukkan grafik yang meningkat, menjadi indikator bahwa minat terhadap destinasi ini terus tumbuh.

Kini, tantangannya bukan lagi tentang memperkenalkan Labuan Cermin, melainkan bagaimana menjaga kualitas dan kenyamanan kawasan agar tetap menarik di tengah persaingan destinasi wisata yang kian ketat. Pemerintah provinsi dan kabupaten sepakat bahwa keberhasilan Labuan Cermin sebagai destinasi kelas dunia sangat bergantung pada kerja sama lintas sektor dan keberlanjutan pembangunan.

Dengan komitmen yang semakin kuat dari berbagai pihak, Labuan Cermin berpeluang besar menjadi ikon baru pariwisata Indonesia yang bisa bersanding dengan destinasi dunia lainnya bukan hanya karena keindahannya, tapi juga karena keseriusan pengelolaannya.

Terkini

Penyeberangan Tigaras Simanindo Kembali Beroperasi

Kamis, 17 Juli 2025 | 08:54:01 WIB

Manfaat Madu untuk Kecantikan Kulit

Kamis, 17 Juli 2025 | 14:01:32 WIB

10 Destinasi Wisata Ramah Muslim

Kamis, 17 Juli 2025 | 14:04:30 WIB

Dominasi BYD di Pasar EV Kian Kuat

Kamis, 17 Juli 2025 | 14:11:14 WIB