JAKARTA - Pengembangan kawasan pesisir sebagai destinasi wisata kini menjadi tren di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Cirebon. Salah satu contohnya adalah Wisata Muara Mundu, yang berada di Desa Mundu Pesisir. Dalam beberapa tahun terakhir, kawasan ini mengalami perubahan besar-besaran, menjadikannya lokasi wisata yang tak hanya ramah lingkungan, tapi juga semakin estetik dan menarik bagi wisatawan lokal maupun luar daerah.
Nuansa hijau dari hutan mangrove menjadi magnet utama di kawasan wisata ini. Pemerintah desa bersama warga setempat bahu-membahu mempercantik area Muara Mundu agar menjadi salah satu ikon pariwisata pesisir Cirebon yang membanggakan. Dengan status sebagai desa wisata, pengelolaan kawasan ini dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan, meski tantangan keterbatasan anggaran masih menjadi hal yang harus diatasi bersama.
Kawasan Mangrove yang Jadi Andalan Baru
- Baca Juga Tablet Samsung Murah Mulai Rp1 Jutaan
Keberadaan hutan mangrove di pesisir Muara Mundu kini menjadi jantung utama daya tarik wisata. Area ini tidak hanya menyajikan suasana asri dan sejuk, tapi juga memberikan pengalaman berjalan di tengah rimbunnya pepohonan mangrove yang menjulang. Untuk memaksimalkan potensi tersebut, Pemerintah Desa Mundu Pesisir telah membangun jogging track yang membelah kawasan mangrove hingga mengarah ke bibir pantai.
Pembangunan jogging track ini sekaligus menjadi cara memperkenalkan wisata ramah lingkungan kepada publik. Langkah ini dinilai tepat karena menyentuh dua aspek penting dalam wisata modern: keindahan visual dan edukasi lingkungan.
Kepala Desa Mundu Pesisir atau Kuwu Khaerun menjelaskan bahwa pengembangan ini merupakan bagian dari strategi desa dalam menggali potensi wisata alam. Ia juga menyebut bahwa pengelolaan kawasan wisata seperti ini memerlukan kolaborasi banyak pihak.
"Kami terus mendorong pengembangan potensi wisata mangrove. Tapi karena dana desa terbatas oleh aturan penggunaan, kami berupaya menjemput bola untuk mendapatkan dukungan anggaran dari pemerintah daerah, provinsi, hingga pusat," ujar Khaerun.
Mimpi Konektivitas Dua Wisata Mangrove
Tak berhenti di satu titik, Pemerintah Desa Mundu Pesisir bahkan merencanakan pengembangan konektivitas antara dua kawasan wisata mangrove: Muara Mundu dan Mangrove Kasih Sayang. Gagasan ini bertujuan agar pengunjung bisa menikmati pengalaman yang lebih panjang dan menyeluruh saat menjelajahi kawasan hutan mangrove.
Jika terwujud, para wisatawan akan diajak menyusuri jalur panjang yang memadukan keindahan alam, ketenangan, serta estetika visual yang ditata dengan baik. Tidak hanya memberikan sensasi berjalan kaki yang menyegarkan, tetapi juga menyajikan banyak titik swafoto yang Instagramable.
Pemerintah desa pun membuka kesempatan bagi pihak swasta untuk ikut ambil bagian dalam pengembangan kawasan ini. Khaerun menambahkan, keterlibatan perusahaan melalui skema Corporate Social Responsibility (CSR) akan sangat membantu, terutama untuk mempercepat proses pembangunan dan pemenuhan fasilitas penunjang.
"Kami sangat terbuka kepada perusahaan-perusahaan yang ingin membantu pengembangan potensi wisata, khususnya dari sektor mangrove. Kami berharap adanya bantuan dana CSR untuk mempercepat pembangunan," ungkap Khaerun.
Jogging Track Estetik dan Fasilitas Wisata yang Terus Bertambah
Kini, wajah Muara Mundu makin cantik. Salah satu transformasi yang paling mencolok adalah keberadaan jogging track sepanjang ratusan meter yang membelah hutan mangrove. Jalur ini dihiasi mural bertema laut yang tidak hanya mempercantik pemandangan, tapi juga mengangkat nilai seni dan edukasi maritim.
Pengunjung juga dimanjakan dengan spot-spot foto menarik serta area kuliner yang mulai bermunculan di sekitar lokasi. Meski masih dalam tahap pengembangan, keberadaan fasilitas ini menunjukkan bahwa kawasan pesisir bisa menjadi daya tarik wisata alternatif yang potensial.
Namun demikian, masih ada sejumlah pekerjaan rumah. Beberapa pengunjung mengaku bahwa area ini masih membutuhkan sentuhan tambahan seperti tempat istirahat, toilet umum, serta penerangan di malam hari agar aktivitas wisata bisa lebih nyaman dan aman. Pemerintah desa pun menyadari hal ini dan terus menyusun rencana lanjutan untuk pengembangannya.
Rencana Ekspansi Jogging Track Sepanjang 200 Meter
Agar pengalaman wisata lebih maksimal, pemerintah desa menargetkan untuk memperpanjang jogging track sepanjang 200 meter lagi. Jalur ini akan menghubungkan Wisata Muara Mundu langsung ke kawasan Mangrove Kasih Sayang. Target ini diharapkan mampu menambah nilai jual kawasan wisata dan memperpanjang waktu kunjungan wisatawan.
Langkah ini juga dinilai strategis untuk memicu peningkatan ekonomi lokal. Dengan meningkatnya jumlah pengunjung, maka sektor usaha mikro seperti kuliner, kerajinan tangan, hingga jasa pemandu lokal akan ikut terdongkrak.
Desa Wisata yang Terus Tumbuh
Muara Mundu memang belum sepenuhnya sempurna. Namun langkah-langkah nyata yang sudah diambil menjadikannya sebagai contoh bagaimana sebuah desa pesisir bisa berkembang menjadi destinasi wisata yang layak diperhitungkan. Dengan perpaduan keindahan alam, semangat gotong royong, serta dukungan dari berbagai pihak, transformasi Muara Mundu terus bergerak ke arah positif.
Perjalanan menuju desa wisata mandiri masih panjang, tetapi fondasinya sudah terbentuk. Bila seluruh rencana konektivitas dan fasilitas tambahan terealisasi, bukan tidak mungkin Muara Mundu akan menjadi destinasi unggulan baru di jalur pesisir utara Jawa Barat.