Olahraga Padel dan Yoga Bisa Aman, Ini Tips Dokter Agar Tubuh Terhindar dari Cedera

Senin, 21 Juli 2025 | 11:00:30 WIB
Olahraga Padel dan Yoga Bisa Aman, Ini Tips Dokter Agar Tubuh Terhindar dari Cedera

JAKARTA - Minat masyarakat terhadap olahraga seperti padel dan yoga kini semakin meningkat, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta. Namun, antusiasme ini perlu dibarengi dengan kesadaran akan pentingnya keselamatan tubuh saat berolahraga. Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Subspesialis Ortopedi Tulang Belakang, Andra Hendrianto, memberikan panduan bagi masyarakat untuk menghindari risiko cedera dalam menjalani kegiatan fisik tersebut.

Menurut Andra, padel merupakan olahraga yang membutuhkan kelincahan tingkat tinggi. Di tengah tren padel yang kian populer, penting bagi setiap individu untuk memahami bagaimana mempersiapkan tubuh secara optimal. “Sekarang apalagi di Jakarta sedang banyak yang berolahraga padel dan memang olahraga ini menuntut kita untuk menjadi sangat lincah,” ujarnya saat berbicara di konferensi pers Orthopaedic Concurrent Meeting (OCM) 2025.

Pemanasan Optimal dan Teknik Pernafasan Jadi Kunci Awal

Salah satu hal mendasar yang ditekankan Andra adalah pentingnya melakukan pemanasan secara cukup sebelum memulai aktivitas olahraga. Menurutnya, pemanasan bukan sekadar rutinitas, tetapi sebuah upaya untuk mempersiapkan otot dan urat secara maksimal. “Pemanasan akan membantu otot berukuran jadi lebih pendek, dan urat semakin panjang,” jelasnya.

Ia menambahkan, otot yang lebih pendek akan lebih responsif terhadap perubahan gerakan cepat, sementara urat yang panjang memberikan kelenturan yang dibutuhkan. Kombinasi ini menjadi landasan penting dalam mencegah cedera.

Selain itu, dokter yang juga praktik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) ini mengingatkan masyarakat untuk memperhatikan pendinginan setelah berolahraga. Fase ini, menurutnya, sama pentingnya dengan pemanasan karena memungkinkan tubuh untuk kembali ke kondisi normal dengan perlahan.

Gaya Hidup Sehat Dukung Proses Pemulihan

Setelah olahraga, proses pemulihan tidak boleh diabaikan. Andra menyebutkan bahwa istirahat yang cukup, konsumsi makanan bergizi, dan pola tidur yang baik adalah faktor penting dalam menjaga kesehatan tulang dan sendi. “Jangan begadang, kita harus tahu batasan-batasan kita. Artinya, kalau sudah capek, kurang tidur dan sebagainya, nggak sempat makan, ada kalanya kita harus berhenti sejenak untuk memulihkan kondisi badan kita,” ujarnya.

Pendekatan ini menunjukkan bahwa olahraga bukan hanya soal aktivitas fisik, tetapi juga pola hidup yang menyeluruh. Kesadaran akan kebutuhan tubuh untuk istirahat menjadi bagian dari upaya preventif terhadap cedera yang sering kali terjadi karena kelelahan atau kurang fokus.

Instruksi yang Tepat pada Yoga Dapat Mencegah Cedera

Selain padel, yoga juga menjadi salah satu pilihan olahraga yang digemari masyarakat. Meski terkesan lembut dan tidak terlalu menguras tenaga, Andra menegaskan bahwa yoga tetap memiliki risiko jika dilakukan tanpa panduan yang benar. Oleh karena itu, ia menganjurkan agar masyarakat yang baru memulai yoga melibatkan instruktur atau teman yang telah memahami teknik yang benar.

“Yoga merupakan olahraga yang perlu dilakukan dalam posisi tubuh yang tepat. Teknik yang salah akan mendorong tubuh merasakan nyeri, lelah, dan kurang nyaman,” ungkapnya.

Ia juga menyinggung pentingnya postur tubuh saat bekerja. Posisi kerja yang tidak ergonomis dapat menimbulkan masalah tulang dan sendi jangka panjang. “Jangan lupa kalau misalnya bekerja itu dengan posisi yang ergonomis, karena sebagian besar masalah tulang dan sendi itu disebabkan selain cedera misalnya kecelakaan, itu ada karena posisi bekerja tubuh yang kurang ergonomis,” tambahnya.

Forum Ilmiah Bahas Solusi Nyeri dan Cedera Tulang

Dalam forum Orthopaedic Concurrent Meeting (OCM) 2025 yang berlangsung di Jakarta, Andra bersama ratusan dokter spesialis membahas strategi terkini dalam menangani berbagai kasus deformitas, trauma, serta intervensi nyeri. Dengan tema “Transforming Deformities: Collaborative Strategies for Better Outcomes”, forum ini mempertemukan para ahli ortopedi dari berbagai negara.

Tiga asosiasi utama yang terlibat dalam forum tersebut antara lain Perhimpunan Dokter Bedah Tulang Belakang Indonesia (IOSSA), Perhimpunan Trauma Ortopedi Indonesia (IOTS), dan Perhimpunan Intervensi Nyeri Ortopedi Indonesia (IOPIS).

Kolaborasi antarprofesi ini mencerminkan pentingnya pendekatan komprehensif dalam menjaga kesehatan masyarakat, termasuk dalam konteks olahraga. Para pakar berbagi temuan riset dan pengalaman klinis yang dapat diaplikasikan secara nyata untuk meminimalisir risiko cedera, meningkatkan teknik intervensi, hingga memperbaiki kualitas hidup pasien.

Terkini

Tablet Samsung Murah Mulai Rp1 Jutaan

Senin, 21 Juli 2025 | 15:49:36 WIB

Xiaomi 15, Flagship Terjangkau 2025

Senin, 21 Juli 2025 | 15:52:52 WIB