Profil Buffon: Bek Muda Borneo FC yang Bersinar di Asia Tenggara

Sabtu, 26 Juli 2025 | 09:56:28 WIB
Profil Buffon: Bek Muda Borneo FC yang Bersinar di Asia Tenggara

JAKARTA - Di balik keberhasilan Timnas Indonesia U23 melaju ke partai final Piala AFF U23, terselip kisah tentang pemain muda yang mencuri perhatian lewat kontribusi krusial di momen genting. Muhammad Alfharezzi Buffon—nama yang mungkin belum familiar bagi sebagian pecinta sepak bola nasional—tiba-tiba menjadi sorotan setelah tampil heroik di semifinal menghadapi Thailand.

Bukan hanya karena namanya yang mengingatkan pada legenda hidup Italia, Gianluigi Buffon, tetapi juga karena aksi-aksi menentukan yang ia tampilkan, termasuk menjadi penentu kemenangan lewat eksekusi penalti terakhir. Sosoknya, yang sebelumnya lebih dikenal sebagai andalan lini belakang Borneo FC, kini menjelma jadi pahlawan Garuda Muda.

Dari Samarinda ke Jakarta, Membawa Misi Negara

Lahir di Jakarta pada 28 April 2006, Muhammad Alfharezzi Buffon mengawali karier sepak bolanya dari level akar rumput. Ia tercatat pernah bergabung dengan SSB dan Bina Sentra FA sebelum kemudian meniti jalur profesional bersama Borneo Youth dan Borneo U18. Konsistensinya membawa Buffon menembus skuad senior Borneo FC pada awal 2023.

Di Liga 1 musim 2024/2025, Buffon mencatat sembilan penampilan bersama Borneo FC. Jika ditotal, ia sudah tampil 14 kali untuk klub asal Samarinda itu sejak promosi ke tim utama. Selain itu, dia juga sempat merasakan atmosfer kompetisi tingkat regional saat membela klubnya di ASEAN Club Championship.

Meski tergolong muda, Buffon sudah cukup berpengalaman tampil di ajang besar. Tahun lalu, ia menjadi bagian penting dari tim nasional Indonesia U19 yang menjuarai Piala AFF U19. Kini, perannya kembali vital saat Timnas U23 menghadapi tantangan berat di Piala AFF U23 2025.

Pemain Pengganti yang Jadi Pembeda

Di laga semifinal melawan Thailand, Buffon baru masuk lapangan pada menit ke-77. Namun kehadirannya langsung memberi pengaruh besar di sektor bek sayap kanan. Kecepatan, ketenangan, dan kemampuan membacanya terhadap permainan menjadi pembeda di lini belakang Garuda Muda.

Salah satu momen paling krusial terjadi di menit ke-95 ketika pemain Thailand hampir membobol gawang Indonesia yang saat itu sedang dalam situasi terbuka. Kiper Ardiansyah sempat keluar dari sarangnya, namun gagal mengamankan bola. Buffon yang sigap melakukan sprint cepat, berhasil menghalau bola sebelum dimanfaatkan oleh lawan. Aksi itu menjadi penyelamat nyata yang menunda kekalahan Indonesia.

Tidak berhenti di situ, Buffon kembali tampil heroik di babak perpanjangan waktu. Pada menit ke-111, ia melakukan tekel bersih di dalam kotak penalti yang menggagalkan peluang emas Thailand. Sepakan dari halfspace yang berpotensi mengubah jalannya laga, berhasil ia gagalkan dengan keberanian dan ketepatan timing.

Mental Baja di Momen Penentuan

Pertandingan yang berakhir imbang 1-1 di waktu normal berlanjut ke babak adu penalti. Dalam momen inilah nama Buffon kembali mencuat. Didapuk sebagai algojo terakhir Timnas Indonesia, Buffon menunjukkan ketenangan luar biasa. Eksekusinya sukses menaklukkan kiper Thailand, sekaligus memastikan kemenangan 7-6 bagi skuad asuhan Gerald Vanenburg.

Gol penalti Buffon menjadi penutup manis sekaligus penentu langkah Indonesia ke final Piala AFF U23, di mana mereka dijadwalkan akan menghadapi Vietnam. Momen ini tak hanya menjadi bukti ketangguhan mental Buffon, tetapi juga memperlihatkan bahwa pemain muda Indonesia mulai menunjukkan kelas di level internasional.

Buffon: Nama Besar, Kiprah Nyata

Nama "Buffon" yang melekat padanya tak lantas membebani, melainkan menjadi identitas unik yang melejitkan namanya. Berbeda dengan Gianluigi Buffon sang kiper legendaris Italia, Muhammad Alfharezzi Buffon berposisi sebagai bek kanan. Namun keduanya punya satu kesamaan: sama-sama berani, tangguh, dan penuh dedikasi untuk tim.

Dengan tinggi badan 1,72 meter dan dominan dengan kaki kanan, Buffon menjelma jadi motor penting di sektor pertahanan, baik di klub maupun di timnas kelompok umur. Di bawah bendera Borneo FC, ia menjadi pilihan utama di posisi bek kanan, membuktikan kualitasnya meski masih berusia 19 tahun.

Kontraknya bersama Borneo FC masih akan berlangsung hingga 31 Mei 2028, memberi ruang panjang baginya untuk terus berkembang dan memperkuat posisinya sebagai bek andalan Indonesia masa depan.

Masa Depan Cerah Menanti

Keberhasilan Buffon di laga semifinal Piala AFF U23 bukan hanya soal gol penalti atau intersep krusial. Lebih dari itu, performanya mencerminkan kesiapan generasi muda Indonesia dalam mengemban tanggung jawab besar di panggung sepak bola regional.

Kiprahnya bersama Timnas U23 dan performa solid bersama Borneo FC menjadi bukti bahwa sepak bola Indonesia memiliki masa depan yang menjanjikan. Dengan dukungan pembinaan usia dini yang tepat, serta keberanian pelatih mempercayakan pemain muda di laga-laga besar, munculnya sosok seperti Buffon bisa menjadi pemandangan yang lebih sering kita saksikan ke depan.

Muhammad Alfharezzi Buffon mungkin belum menjadi nama besar di sepak bola nasional, namun penampilannya di semifinal Piala AFF U23 menjadikannya sorotan utama. Dengan mentalitas juara, ketangguhan di lapangan, serta loyalitas kepada tim, Buffon menegaskan bahwa usia muda bukan halangan untuk menjadi penentu kemenangan.

Kiprahnya menjadi inspirasi, bahwa kerja keras, disiplin, dan keberanian mengambil tanggung jawab akan selalu membuka jalan menuju panggung besar. Kini, publik sepak bola nasional menunggu aksi Buffon berikutnya di partai final dan mungkin, lembar baru dalam sejarah Timnas Indonesia.

Terkini