JAKARTA - Kepindahan Marcus Rashford ke Barcelona sempat memunculkan banyak perdebatan. Tidak sedikit yang mempertanyakan apakah keputusan Manchester United melepas pemain binaannya itu adalah langkah yang tepat. Kini, Rashford perlahan mulai menjawab semua keraguan itu lewat penampilan impresif di laga pramusim.
Dalam pertandingan uji coba melawan klub asal Korea Selatan, Daegu FC, Rashford mencetak gol perdananya dengan seragam Blaugrana. Meski status kelayakannya tampil di La Liga masih menunggu kejelasan administratif, pemain asal Inggris tersebut tampil meyakinkan dan menambah alasan mengapa ia layak diperhitungkan kembali sebagai salah satu penyerang berbahaya Eropa.
Kontribusi Instan di Pramusim
Bertanding di Daegu Bank Park, Barcelona menang telak 5-0 atas tuan rumah. Dalam laga tersebut, Rashford membuka akun golnya bersama raksasa Catalan. Eks bintang Manchester United itu mencetak gol lewat penyelesaian ciamik menerima umpan silang Eric Garcia dari sisi kanan, lalu menyambarnya dengan sepakan first time yang tak mampu dibendung kiper lawan.
Aksi ini langsung menuai pujian dari publik Camp Nou. Para penggemar yang semula masih menaruh rasa penasaran terhadap kontribusinya, kini mulai menunjukkan antusiasme lebih tinggi. Rashford berhasil menunjukkan kualitasnya meski baru bergabung dan masih dalam masa adaptasi.
Kehadirannya memberikan warna baru dalam lini serang Barcelona. Ia bukan hanya menjadi opsi tambahan untuk pelatih, tetapi juga menunjukkan kemampuan sebagai eksekutor yang bisa mengubah jalannya pertandingan dalam sekejap.
Bukan Satu-satunya Bintang
Meskipun Rashford mencuri perhatian, ia bukan satu-satunya pemain yang bersinar di laga pramusim tersebut. Gelandang muda Gavi tampil luar biasa dengan mencetak dua gol alias brace. Sementara itu, Robert Lewandowski dan Toni Fernandez masing-masing menambahkan satu gol untuk menggenapkan pesta lima gol Blaugrana.
Kemenangan atas Daegu FC sekaligus menjadi penutup manis bagi rangkaian tur pramusim Barcelona di Asia. Setelah serangkaian uji coba, mereka kini bersiap kembali ke Spanyol untuk menatap musim baru 2025/2026. Dalam prosesnya, Rashford tampaknya telah mengunci satu tempat penting di skuad utama apabila ia mendapatkan lampu hijau dari otoritas liga.
Pertanyaan untuk Manchester United
Di sisi lain, performa cemerlang Rashford justru memunculkan kembali pertanyaan klasik: apakah Manchester United terlalu cepat menyerah padanya?
Rashford merupakan produk akademi Setan Merah dan sempat menjadi simbol kebangkitan klub di era transisi. Namun dalam dua musim terakhir, penampilannya naik turun dan kerap menjadi sasaran kritik. Situasi tersebut membuat manajemen MU mengambil keputusan berani untuk melepasnya.
Kini, ketika Rashford tampil menjanjikan bersama tim sebesar Barcelona, tekanan terhadap manajemen United bisa kembali muncul. Apalagi, klub asal Manchester itu tengah mengalami masa sulit dalam menyusun skuad kompetitif. Jika Rashford sukses bersinar di La Liga, maka penyesalan bisa saja menjadi cerita lanjutan bagi mantan klubnya.
Adaptasi Cepat di Lingkungan Baru
Adaptasi pemain Inggris di La Liga bukan hal yang mudah. Banyak nama besar yang justru kesulitan menembus starting XI di klub-klub Spanyol karena perbedaan gaya permainan dan intensitas kompetisi. Namun Rashford terlihat mampu menjawab tantangan tersebut dengan pendekatan profesional.
Penampilannya di laga melawan Daegu menunjukkan bahwa ia sudah cukup memahami peran yang diharapkan oleh pelatih Barcelona. Tak hanya soal mencetak gol, Rashford juga beberapa kali terlibat dalam kombinasi dan pressing di lini depan, sesuatu yang selalu dihargai di sistem permainan tim asal Catalan.
Antusiasme Penggemar Barcelona
Dukungan dari penggemar menjadi faktor penting dalam proses transisi Rashford. Gol debutnya disambut hangat oleh fans Blaugrana, yang menyambut kehadirannya sebagai bagian dari proyek baru klub.
Dalam beberapa unggahan di media sosial, penggemar menyebut Rashford sebagai “penyerang modern” yang cocok dengan filosofi permainan cepat Barcelona. Beberapa bahkan mulai membandingkannya dengan pemain sayap ikonik klub terdahulu, menandakan ekspektasi yang tidak kecil terhadap pemain anyar ini.
Musim Panjang Menanti
Musim 2025/2026 akan menjadi ujian sesungguhnya bagi Rashford. Meski pramusim berjalan mulus, tantangan sebenarnya adalah konsistensi tampil di level tertinggi sepanjang kompetisi resmi. Apalagi, ia akan bersaing dengan nama-nama besar seperti Lewandowski, Ferran Torres, dan Raphinha dalam memperebutkan tempat di lini depan.
Namun dengan gol debut yang meyakinkan dan sambutan hangat dari tim maupun fans, Rashford tampaknya telah memulai langkah dengan arah yang benar.
Kesempatan Kedua yang Dimanfaatkan
Karier Rashford di Barcelona bisa dibilang sebagai bentuk “kesempatan kedua” setelah periode rumit di Old Trafford. Banyak pemain yang gagal memanfaatkan babak baru dalam karier mereka, namun Rashford telah membuktikan bahwa ia datang bukan untuk sekadar numpang lewat.
Dengan komitmen, kerja keras, dan dukungan dari lingkungan yang tepat, bukan tidak mungkin Rashford akan membuktikan bahwa ia belum habis—dan bahwa kepergiannya dari Manchester United bukan akhir cerita, melainkan awal dari kebangkitan.