JAKARTA - Sandy Walsh bukan hanya sekadar nama di dunia sepak bola Indonesia, tapi juga simbol bagaimana talenta yang melewati batas negara dapat membawa warna baru untuk timnas Garuda. Sebagai pemain naturalisasi yang resmi menjadi warga negara Indonesia pada akhir 2022, perjalanan karier dan latar belakang keturunan Sandy menarik untuk disimak lebih dalam.
Lahir di Brussels, Belgia, pada 14 Maret 1995, Sandy Henny Walsh merupakan hasil perpaduan budaya dan darah Indonesia dari garis ibu. Ibunya, Brigitta Portier, berasal dari keluarga Jawa yang memiliki akar kuat di Surabaya dan Purworejo. Sedangkan sang ayah, Gary Walsh, berketurunan Irlandia yang lahir di Inggris. Keberagaman ini membentuk Sandy menjadi sosok unik dalam dunia sepak bola, dengan pengaruh budaya Eropa dan Asia yang melekat dalam dirinya.
Karier sepak bola Sandy dimulai sejak dini di Eropa, tepatnya di akademi Anderlecht pada 2003 hingga 2011, lalu dilanjutkan di akademi Genk pada 2011-2012. Perjalanan ini membawanya menjadi bagian dari tim nasional Belanda kelompok usia mulai dari U15 sampai U20, sebuah prestasi membanggakan yang menunjukkan bakat besar yang dimilikinya.
- Baca Juga 6 Shio Lepas Beban, Raih Keberuntungan
Debut profesional Sandy terjadi pada September 2012 di Jupiler Pro League, liga tertinggi di Belgia, saat usianya baru menginjak 17 tahun. Memulai sebagai pemain pengganti, ia berhasil mengukir catatan apik selama lima musim di KRC Genk dengan 75 pertandingan, menorehkan dua gol dan enam assist. Kariernya kemudian berlanjut di Zulte Waregem (2017-2020), di mana penampilannya makin mengesankan dengan 80 pertandingan dan catatan tiga gol serta empat assist.
Tahun 2020 menandai babak baru bagi Sandy saat bergabung dengan KV Mechelen. Di sana, ia bermain dalam 133 pertandingan di berbagai kompetisi, berhasil mencetak sembilan gol dan 15 assist. Pengalaman dan jam terbang tinggi inilah yang kemudian membuka peluang bagi Sandy untuk menjejakkan kakinya di Asia, bergabung dengan klub Liga Jepang, Yokohama F. Marinos, sejak Februari 2025.
Keputusan Sandy pindah ke Asia bukan tanpa alasan. Ia mencari kesempatan bermain lebih sering, sekaligus membawa pengalamannya dari Eropa untuk memberikan kontribusi maksimal bagi sepak bola Indonesia. Sebagai naturalisasi, Sandy telah tampil sebanyak 19 kali untuk timnas Indonesia, mencetak dua gol penting, termasuk gol saat Indonesia kalah 1-3 dari Jepang di Piala Asia dan gol penyeimbang saat bermain imbang 1-1 melawan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sandy Walsh juga dikenal memiliki prestasi yang patut dibanggakan. Bersama KRC Genk, ia meraih dua trofi utama, yaitu Liga Belgia 2013 dan Belgian Super Cup 2011/2012. Di level tim nasional, ia pernah menjadi bagian dari skuad Belanda U17 yang menjuarai Euro U17. Selain itu, bersama Zulte Waregem dan KV Mechelen, Sandy meraih posisi runner-up di beberapa kompetisi besar di Belgia.
Dalam hal nilai pasar dan penghasilan, Sandy berada di posisi teratas pemain naturalisasi Indonesia. Menurut Transfermarkt, nilai pasar Sandy mencapai 800.000 euro (sekitar Rp 15,1 miliar). Meskipun informasi gaji Sandy di Yokohama belum dipublikasikan, saat bermain di KV Mechelen, ia mengantongi sekitar 519.508 dolar AS per tahun atau Rp 13,1 miliar. Pendapatan tambahan pun datang dari kerja sama dengan berbagai merek ternama seperti Mills, Le Minerale, Extra Joss, Pond’s Men, Rexona, dan Nescafe.
Tidak hanya berbakat di lapangan hijau, Sandy juga menjalani kehidupan personal yang menarik. Ia menikah dengan Aislinn Konig, seorang pemain basket Timnas Kanada, pada Agustus 2024 di Spanyol. Pernikahan ini menambah warna lain dalam kisah hidupnya yang penuh dengan perjalanan lintas negara dan budaya.
Sandy Walsh adalah contoh nyata bagaimana kombinasi bakat, ketekunan, dan akar budaya dapat mengangkat karier seseorang hingga ke panggung internasional. Keberadaannya di Timnas Indonesia juga menunjukkan bahwa naturalisasi pemain tidak hanya soal menambah amunisi, tapi juga memperkaya identitas dan strategi tim.
Dengan pengalaman di liga Eropa dan Asia, serta latar belakang keluarga yang kaya, Sandy memiliki potensi besar untuk terus memberikan kontribusi gemilang bagi sepak bola Indonesia, dan menginspirasi generasi muda untuk percaya bahwa batas geografis bukan halangan untuk meraih mimpi.