JAKARTA - Menjelang pertarungan UFC 319 yang dinanti-nanti, pelatih Dricus du Plessis, Morne Visser, mengungkapkan pendekatan unik dan strategi yang akan diterapkan untuk menghadapi Khamzat Chimaev. Duel ini menjadi sorotan karena kedua petarung sama-sama memiliki reputasi kuat, dan Du Plessis akan mempertahankan gelar juara kelas menengahnya melawan Chimaev yang belum terkalahkan.
Visser menekankan bahwa pendekatan mereka tidak akan mengikuti pola kebanyakan lawan Chimaev, yang biasanya menghindari teknik gulat agresif milik petarung asal Chechnya itu. Sebaliknya, mereka berencana untuk justru menguji dan menghancurkan permainan gulat Chimaev, sebuah tantangan yang belum pernah benar-benar dihadapi oleh sang penantang.
“Khamzat selama ini hanya menghadapi lawan yang berusaha menghindari teknik gulatnya. Tapi kami tidak akan melakukan itu. Kami ingin menjadi masalah bagi dia, bukan sebaliknya,” tegas Visser. Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa Du Plessis akan mengandalkan kemampuan gulatnya untuk menggempur Chimaev, menuntut sang penantang keluar dari zona nyaman dan menghadapi pertarungan yang lebih kompleks.
- Baca Juga Kuliner Coto Makassar
Visser juga memberikan kritik tajam terhadap kemampuan striking Chimaev. Ia menyebut petarung asal Swedia tersebut satu dimensi dalam bertarung, khususnya dalam teknik berdirinya. Dengan nada yakin, Visser bahkan mengatakan bahwa teknik berdiri Chimaev belum layak mendapat lisensi profesional. Ini menjadi sinyal bahwa mereka melihat kelemahan di area tersebut yang bisa dimanfaatkan selama duel berlangsung.
Momen penting UFC 319 ini bukan hanya soal mempertahankan gelar bagi Du Plessis, tetapi juga menjadi ajang pembuktian bahwa petarungnya memiliki dimensi kemampuan yang lengkap dan bukan hanya bergantung pada satu aspek seperti gulat saja. Sebelumnya, Du Plessis telah sukses mempertahankan sabuk juara kelas menengah saat melawan petarung-petarung tangguh seperti Israel Adesanya dan Sean Strickland, yang menambah kepercayaan diri timnya.
Sementara itu, Khamzat Chimaev juga membawa beban besar dalam pertarungan ini, dengan catatan profesional 14 kemenangan tanpa kekalahan. Ia bertekad mempertahankan catatan impresif tersebut sekaligus memburu gelar juara yang akan semakin mengukuhkan namanya di dunia MMA.
Pertarungan ini menjadi panggung adu strategi dan mental, di mana Du Plessis dan timnya berusaha menggagalkan keunggulan gulat Chimaev dengan cara yang berbeda dari lawan-lawannya sebelumnya. Pendekatan yang penuh percaya diri ini membuka peluang terjadinya duel yang seru dan penuh kejutan di UFC 319.
Dengan kedua petarung yang sama-sama punya kelebihan dan ambisi besar, duel di oktagon UFC 319 ini akan menjadi salah satu pertarungan paling menarik di tahun ini, yang tidak hanya menguji teknik dan stamina, tetapi juga kemampuan adaptasi serta ketangguhan mental masing-masing.