JAKARTA - Nama Jisoo dari BLACKPINK selalu berhasil mencuri perhatian, baik ketika berada di atas panggung sebagai idol maupun saat mencoba peruntungannya di dunia akting. Kali ini, sorotan publik bukan datang dari aktivitas musik BLACKPINK, melainkan dari debut layar lebarnya di film Korea Omniscient Reader: The Prophecy.
Meski kehadirannya sangat dinantikan, penampilan Jisoo di film bergenre action-fantasy ini justru memunculkan perdebatan. Banyak penonton menilai akting sang idol masih belum maksimal, bahkan dianggap tidak sesuai ekspektasi.
Perjalanan Singkat Jisoo di Dunia Akting
Sebelum tampil di layar lebar, Jisoo sudah lebih dulu dikenal publik melalui drama. Salah satu yang paling populer adalah Snowdrop, di mana ia memerankan karakter Eun Young Ro, seorang mahasiswi yang terjebak dalam konflik politik dan kisah cinta yang rumit. Selain itu, ia juga sempat mencoba peran di Newtopia.
Namun, sejak awal terjun ke dunia akting, kemampuan Jisoo sering menuai kritik. Ekspresi yang kaku, vokal lemah, serta pengucapan dialog yang kurang jelas menjadi catatan dari banyak pengamat maupun penonton. Sayangnya, kelemahan serupa kembali terlihat dalam Omniscient Reader: The Prophecy.
Tentang Film Omniscient Reader: The Prophecy
Film ini diadaptasi dari webtoon populer Omniscient Reader’s Viewpoint karya Sing Shong. Kisahnya berpusat pada Kim Dok Ja (Ahn Hyo Seop), seorang pria yang tiba-tiba masuk ke dunia novel fantasi yang sebelumnya ia baca. Berbekal pengetahuannya mengenai alur cerita, Dok Ja berusaha mengubah takdir demi menyelamatkan dunia dari kehancuran.
Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan Yoo Jung Hyuk (Lee Min Ho), tokoh utama dalam novel yang ia kagumi. Pertemuan keduanya melahirkan kerja sama yang penuh aksi dan konflik.
Jisoo sendiri memerankan karakter Lee Ji Hye, seorang siswi SMA yang setia mengikuti Yoo Jung Hyuk. Meski kemunculannya tidak panjang, sekitar lima menit di pertengahan film, peran ini cukup penting dalam mengiringi jalannya cerita. Ia terlibat dalam beberapa adegan laga yang menuntut intensitas fisik dan ekspresi.
Kritik Terhadap Penampilan Jisoo
Alih-alih menuai pujian, banyak penonton justru merasa kecewa dengan akting Jisoo. Mereka menilai cara idol berusia 30 tahun itu menyampaikan dialog kurang natural, seperti sedang menghafal tanpa penghayatan mendalam. Ekspresi wajahnya dianggap datar, sehingga kurang menggambarkan karakter Lee Ji Hye sesuai versi webtoon.
Tak sedikit pembaca setia webtoon yang merasa karakter favorit mereka tidak terwakili dengan baik di layar lebar. Kekecewaan semakin terasa karena Jisoo harus berbagi layar dengan aktor-aktor papan atas seperti Lee Min Ho, Ahn Hyo Seop, hingga Nana. Dibandingkan mereka, akting Jisoo terlihat “terbanting”.
Penjelasan dari Sutradara
Sutradara Omniscient Reader: The Prophecy, Kim Byung Woo, akhirnya angkat bicara mengenai keputusan memilih Jisoo. Ia mengakui bahwa popularitas sang idol sebagai anggota BLACKPINK turut memengaruhi pilihan tersebut.
“Karakter Lee Ji Hye memang muncul cukup lambat dalam film, tidak dari awal. Namun, karakter ini punya peran penting dan perkembangan signifikan dalam alur cerita,” jelas Kim Byung Woo, dikutip dari Korea JoongAng Daily.
Karena keterbatasan durasi, sang sutradara tidak bisa mengubah alur kemunculan karakter. Maka, ia memutuskan memilih aktris yang sudah dikenal luas agar kehadirannya tetap menonjol meski hanya sebentar.
Kim Byung Woo juga menilai bahwa kritik terhadap akting Jisoo justru menjadi indikator keberhasilan. “Aku tahu adanya kritik tersebut, namun justru itu membuktikan pemilihan pemain sudah tepat. Jika karakter Lee Ji Hye diperankan oleh orang lain, mungkin penonton tidak akan sadar siapa dia sebenarnya,” tambahnya.
Antara Kontroversi dan Popularitas
Kritik terhadap Jisoo sebenarnya bukan hal baru. Sejak Snowdrop, ia sudah dianggap belum matang secara akting. Namun, keberanian Jisoo untuk terus mencoba menunjukkan tekadnya memperluas karier di dunia hiburan.
Terlepas dari kontroversi yang muncul, Jisoo tetap memperlihatkan komitmen besar. Ia berusaha menyeimbangkan aktivitasnya sebagai idol global bersama BLACKPINK, sekaligus meniti jalan di dunia seni peran. Keputusan ini bukan tanpa risiko, sebab publik akan terus membandingkan performanya dengan aktor profesional lain.
Namun, bagi Jisoo, tantangan ini justru bisa menjadi motivasi. Banyak idol K-pop yang sukses membangun karier ganda sebagai aktor maupun penyanyi. Dengan pengalaman dan latihan yang lebih konsisten, Jisoo berpotensi memperbaiki kelemahannya.
Antusiasme Penonton
Meski menuai kritik, film Omniscient Reader: The Prophecy tetap menarik perhatian. Bukan hanya karena adaptasi dari webtoon populer, tetapi juga karena jajaran aktor kelas A yang terlibat.
Keikutsertaan Jisoo sebagai bagian dari proyek ini, meski singkat, tetap berhasil mendatangkan rasa penasaran dari para penggemarnya. Banyak BLINK yang ingin melihat bagaimana idolanya tampil dalam adegan laga dengan bantuan efek CGI dan koreografi pertarungan.
Film ini bahkan sudah diputar di berbagai negara dengan antusiasme tinggi. Bagi penonton Indonesia, film tersebut hadir dalam pemutaran spesial sebelum tayang reguler di bioskop.
Perjalanan akting Jisoo di Omniscient Reader: The Prophecy membuktikan bahwa menjadi bintang populer tidak serta-merta menjamin penampilan sempurna. Kritik yang diterimanya bisa menjadi batu loncatan untuk berkembang lebih baik di masa depan.
Popularitasnya sebagai anggota BLACKPINK memberi keuntungan besar dalam menarik perhatian publik, namun di sisi lain juga menghadirkan ekspektasi tinggi. Kini, bola ada di tangan Jisoo: apakah ia akan terus mengasah kemampuan aktingnya atau tetap fokus pada jalur musik.
Yang jelas, kehadirannya di layar lebar menambah warna dalam perjalanan karier seorang idol yang tengah menjajal dunia akting. Dan meski hanya tampil sebentar, Jisoo sudah membuktikan dirinya berani mengambil tantangan besar di tengah sorotan yang tidak mudah.