JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka menunjukkan perhatian langsung terhadap korban gempa bumi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Kedatangannya ke lokasi pengungsian bukan sekadar inspeksi formal, tetapi sekaligus bentuk kepedulian nyata terhadap warga terdampak, khususnya anak-anak yang harus menjalani hari-hari mereka di tengah keterbatasan.
Kedatangan di Poso dan Sambutan Warga
Gibran bersama rombongan tiba di Bandara Kasiguncu, Poso, pada siang hari dan langsung menuju lapangan Sepak Bola Desa Tangkura, lokasi pengungsian utama. Di area ini, sejumlah tenda besar telah didirikan untuk menampung warga yang kehilangan rumah akibat gempa. Sambutan warga begitu hangat; teriakan antusias dari ibu-ibu dan anak-anak memenuhi lapangan, menandakan kegembiraan sekaligus harapan warga akan perhatian pemerintah.
Sekolah Darurat untuk Anak-anak
Salah satu fokus tinjauan Gibran adalah tenda pengungsian yang difungsikan sebagai sekolah darurat. Meskipun berada di tenda sederhana, proses belajar mengajar tetap berjalan. Belasan anak terlihat antusias menyambut Wapres dengan sapaan hangat, “Selamat siang,” dan berjabat tangan. Kehadiran Gibran menjadi motivasi tambahan bagi anak-anak agar tetap semangat menempuh pendidikan di tengah situasi darurat.
Santunan untuk Keluarga Korban
Selain meninjau sekolah darurat, Gibran memberikan santunan kepada keluarga korban meninggal akibat gempa. Langkah ini menjadi bagian dari upaya pemulihan sosial dan ekonomi bagi warga terdampak, sekaligus memastikan bantuan kebutuhan dasar tersalurkan dengan baik. Penyaluran ini dilakukan bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang mengatur logistik dan distribusi bantuan agar tepat sasaran.
Interaksi dengan Warga
Sepanjang kegiatan, Gibran tidak hanya meninjau fasilitas pengungsian tetapi juga berinteraksi langsung dengan warga. Banyak warga, terutama ibu-ibu, mengerumuni Wapres untuk berfoto bersama. Salah satunya, Putri, membawa anaknya yang masih mengenakan seragam sekolah dasar. Gibran menyambut permintaan ini dengan ramah, sementara stafnya membantu memotret momen tersebut. Reaksi bahagia warga menunjukkan betapa kehadiran Wapres bukan hanya simbolik, tetapi juga memberikan dampak psikologis positif bagi masyarakat yang tengah trauma.
Dampak Gempa Bumi di Poso
Gempa berkekuatan 5,8 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Poso berpusat di laut Poso pada kedalaman 10 kilometer. Pergerakan sesar Tokoraru ini menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan dan infrastruktur, serta menimbulkan korban luka-luka. Sejak gempa utama, BMKG mencatat sebanyak 57 kali gempa susulan mengguncang wilayah tersebut, menambah tekanan dan ketidakpastian bagi warga.
Penanganan Darurat dan Koordinasi Bantuan
Dalam kondisi darurat, koordinasi penanganan menjadi krusial. Tenda pengungsian yang ada saat ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan dasar warga, termasuk perlindungan, makanan, dan pendidikan bagi anak-anak. Gibran bersama tim memastikan distribusi bantuan berjalan lancar dan tepat sasaran, serta memantau kesiapan logistik agar tidak ada warga yang tertinggal.
Harapan dan Dukungan Pemerintah
Kunjungan Gibran menegaskan komitmen pemerintah dalam menghadapi bencana alam. Dengan meninjau langsung lokasi, menyapa warga, dan memberikan santunan, Wapres ingin memastikan bahwa pemulihan tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga mental dan sosial. Kehadiran pemimpin di tengah warga menjadi simbol bahwa pemerintah hadir untuk mendukung masyarakat dalam setiap langkah pemulihan.
Gempa Poso menimbulkan tantangan besar bagi masyarakat dan pemerintah. Kehadiran Wapres Gibran Rakabuming Raka menjadi wujud kepedulian nyata sekaligus dorongan moral bagi warga terdampak. Dari sekolah darurat hingga santunan untuk keluarga korban, perhatian ini diharapkan mampu meringankan beban masyarakat sekaligus mempercepat proses pemulihan. Interaksi hangat dengan warga, terutama anak-anak dan ibu-ibu, menegaskan bahwa pemerintah hadir tidak hanya untuk memberikan bantuan material, tetapi juga untuk menumbuhkan rasa aman dan optimisme di tengah kesulitan.