JAKARTA - Setelah melemah di akhir pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menunjukkan peluang rebound teknikal pada perdagangan awal pekan. Pelemahan akhir pekan ditutup pada level 7.858,85, turun 31,86 poin atau 0,40% dibandingkan penutupan pekan sebelumnya. Meskipun demikian, sentimen positif dari pasar global dan aksi beli asing diperkirakan menjadi katalis bagi pergerakan IHSG pada hari ini.
Pelemahan IHSG Akhir Pekan dan Sentimen Investor Asing
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui RTI, IHSG sempat mencatat titik tertinggi pada awal pekan lalu sebelum mengalami koreks. Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, menyoroti bahwa meski IHSG terkoreksi, net buy asing mencapai Rp 263 miliar pada penutupan Jumat. “Saham yang paling banyak dibeli asing adalah PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT),” jelas Fanny.
- Baca Juga KUR BRI 2025, Pinjaman UMKM Tanpa Ribet
Fenomena ini menegaskan bahwa investor asing masih melihat potensi pertumbuhan saham-saham tertentu meski IHSG secara keseluruhan menurun. Aktivitas beli asing juga memberikan tekanan suportif bagi beberapa sektor, terutama perbankan, infrastruktur, dan energi.
Prediksi Rebound IHSG dan Pengaruh Pasar Global
Fanny menambahkan, IHSG berpeluang teknikal rebound seiring dengan kenaikan bursa Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan lalu. Hal ini dipicu oleh sinyal Ketua Dewan Gubernur Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, mengenai kemungkinan penurunan suku bunga (cut rate) pada bulan depan. “Sentimen ini berpotensi mendorong IHSG bergerak positif pada perdagangan hari ini,” ungkapnya.
Korelasi pergerakan IHSG dengan bursa global menjadi perhatian utama investor domestik. Data historis menunjukkan, perubahan kebijakan moneter di AS sering memengaruhi aliran modal asing ke pasar saham Indonesia. Oleh karena itu, adanya sinyal penurunan suku bunga menjadi momentum yang dapat dimanfaatkan oleh investor untuk mengambil posisi beli pada saham-saham pilihan.
6 Rekomendasi Saham Pilihan BNI Sekuritas
BNI Sekuritas merilis enam saham pilihan yang berpotensi rebound di tengah tren teknikal IHSG. Berikut rincian rekomendasi tersebut:
-PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
Rekomendasi: Speculative buy
Area beli: Rp 4.850–Rp 4.890
Cutloss: < Rp 4.800
Target: Rp 4.920–Rp 4.950
-PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
Rekomendasi: Speculative buy
Area beli: Rp 4.080–Rp 4.100
Cutloss: < Rp 4.050
Target: Rp 4.170–Rp 4.240
-PT Petrindo Jaya Kreasi (CUAN)
Rekomendasi: Speculative buy
Area beli: Rp 1.610–Rp 1.635
Cutloss: < Rp 1.560
Target: Rp 1.650–Rp 1.700
-PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA)
Rekomendasi: Speculative buy
Area beli: Rp 1.450–Rp 1.485
Cutloss: < Rp 1.400
Target: Rp 1.500–Rp 1.550
-PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB)
Rekomendasi: Speculative buy
Area beli: Rp 342
Cutloss: < Rp 336
Target: Rp 346–Rp 354
-PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH)
Rekomendasi: Speculative buy
Area beli: Rp 156–Rp 160
Cutloss: < Rp 152
Target: Rp 165–Rp 173
Strategi Investasi dan Kiat Memanfaatkan Rebound
Bagi investor ritel, rebound teknikal menjadi kesempatan untuk mengoptimalkan portofolio. Saham-saham pilihan yang disoroti BNI Sekuritas menunjukkan potensi kenaikan jangka pendek hingga menengah, terutama bagi investor yang mengikuti tren teknikal. Investor disarankan memperhatikan level cutloss untuk meminimalkan risiko kerugian serta menyesuaikan target dengan strategi investasi masing-masing.
Sektor Perbankan dan Energi Masih Menjadi Fokus
Dalam pengamatan BNI Sekuritas, saham perbankan dan energi menjadi sektor yang menarik di tengah koreksi IHSG. Bank besar seperti BMRI dan BBRI mendapatkan sentimen positif dari net buy asing dan prospek suku bunga rendah. Sementara itu, saham energi, termasuk AMMN dan BRPT, tetap menjadi favorit investor karena prospek permintaan energi yang stabil.
Volume Perdagangan dan Aktivitas Investor
Volume perdagangan pekan lalu tercatat cukup tinggi, mencapai miliaran saham dengan frekuensi transaksi jutaan kali. Aktivitas ini menunjukkan bahwa meski IHSG terkoreksi, investor masih aktif melakukan transaksi untuk mencari peluang yang potensial. Fenomena ini juga menjadi indikator likuiditas pasar yang tetap terjaga, sehingga mendukung peluang rebound.
Meskipun IHSG sempat melemah pada akhir pekan lalu, peluang teknikal rebound tetap terbuka seiring dengan sentimen global positif dan aksi beli asing. Investor dapat memanfaatkan momentum ini untuk menempatkan dana pada saham-saham pilihan yang direkomendasikan BNI Sekuritas, sambil tetap memperhatikan risiko dan target keuntungan.
Dengan pemahaman yang tepat terhadap tren pasar, pergerakan IHSG, dan rekomendasi saham, investor berpotensi memperoleh hasil optimal, meski dalam kondisi pasar yang volatil. Pemantauan secara kontinu terhadap kondisi pasar domestik dan global menjadi kunci untuk strategi investasi yang sukses.