Harga Minyak Dunia Masih Stabil di Tengah Gejolak Global

Rabu, 27 Agustus 2025 | 15:46:52 WIB
Harga Minyak Dunia Masih Stabil di Tengah Gejolak Global

JAKARTA - Fluktuasi harga minyak dunia kembali menjadi sorotan investor pada pertengahan pekan ini. Setelah mengalami penurunan tajam pada perdagangan sebelumnya, harga minyak mentah akhirnya bergerak stabil pada Rabu, 27 Agustus 2025 jelang siang hari. Kondisi ini mencerminkan sikap hati-hati pasar yang masih menimbang dinamika geopolitik di Ukraina serta kebijakan tarif baru Amerika Serikat terhadap India, salah satu konsumen minyak terbesar dunia.

Pada pukul 11.00 WIB, harga minyak mentah Brent kontrak Oktober 2025 tercatat naik tipis 1 sen menjadi US$ 67,32 per barel. Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman bulan yang sama menguat 8 sen ke posisi US$ 63,33 per barel. Pergerakan kecil ini terjadi setelah kedua harga acuan tersebut sempat merosot lebih dari 2% pada Selasa, 26 Agustus 2025, meski awal pekan sempat dibuka dengan pencapaian tertinggi dalam dua minggu terakhir.

Ketidakpastian Ukraina dan Dampak terhadap Harga

Perang di Ukraina masih menjadi faktor dominan yang memicu volatilitas harga energi global. Vandana Hari, pendiri penyedia analisis pasar minyak Vanda Insights, menilai bahwa perkembangan terbaru konflik tersebut belum memberi arah yang jelas bagi pasar.

“Banyak ketidakpastian tentang bagaimana kebuntuan Ukraina dapat diselesaikan, yang menandakan volatilitas untuk minyak mentah tetapi kemungkinan dalam kisaran yang relatif kecil,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa sebagian besar diskon harga yang sempat muncul akibat peluang perdamaian Ukraina kini telah berbalik. Namun, pasar belum siap memasukkan risiko suplai besar dalam perhitungannya. Artinya, meskipun ada ancaman pasokan, harga belum mencerminkan potensi kenaikan besar.

Ketegangan ini juga diperkuat dengan serangan drone Ukraina terhadap kilang-kilang minyak Rusia, yang membuat sebagian operasi kilang terganggu. Dampaknya, Rusia terpaksa mengekspor lebih banyak minyak mentah karena tidak bisa memproses sebagian di dalam negeri. Kondisi ini memperumit peta distribusi energi global.

Peran Diplomasi AS

Langkah diplomasi Amerika Serikat juga memengaruhi arah pasar. Utusan khusus AS, Steve Witkoff, mengungkapkan bahwa dirinya akan bertemu dengan perwakilan Ukraina di New York pada pekan ini. Ia juga menyebutkan Washington sedang melakukan pembicaraan dengan Rusia untuk mencari jalan keluar dari konflik.

Meski belum ada tanda pasti dari negosiasi, pernyataan ini menjadi sorotan pelaku pasar. Setiap perkembangan diplomasi yang menyangkut perang Ukraina berpotensi menambah atau mengurangi tekanan terhadap harga minyak dunia.

Tarif Tinggi AS terhadap India

Selain faktor geopolitik, kebijakan perdagangan Amerika Serikat terhadap India juga menjadi variabel penting. Pemerintahan Presiden Donald Trump mengumumkan tarif tambahan sebesar 25% terhadap ekspor India, sehingga total tarif menjadi 50%—salah satu yang tertinggi pernah diberlakukan Washington. Kebijakan ini berlaku mulai Rabu, 27 Agustus 2025 pukul 12:01 EDT (0401 GMT).

Trump menegaskan bahwa keputusan tersebut merupakan konsekuensi dari meningkatnya pembelian minyak Rusia oleh India pasca invasi Ukraina. India memanfaatkan harga minyak Rusia yang lebih murah setelah sanksi Barat membatasi akses Rusia ke pasar global.

Pada awalnya, sejumlah perusahaan penyulingan India mengurangi pembelian minyak Rusia setelah pengumuman tarif AS. Namun, belakangan perusahaan milik negara seperti Indian Oil dan Bharat Petroleum kembali menandatangani kontrak pasokan untuk September dan Oktober.

Indian Oil bahkan menegaskan akan tetap membeli minyak mentah Rusia dengan mempertimbangkan faktor ekonomi. Sikap ini menunjukkan bahwa kebijakan tarif AS mungkin tidak sepenuhnya mengubah arah strategi energi India.

Efektivitas Tarif Dipertanyakan

Beberapa analis menilai dampak kebijakan AS terhadap arus minyak Rusia ke India masih terbatas. Warren Patterson, Kepala Strategi Komoditas di ING, menyampaikan pandangannya.

“Tarif sekunder belum cukup untuk menghentikan India membeli minyak Rusia. Pasar akan terus memantau aliran minyak Rusia ke India untuk mengukur dampak tarif sekunder, jika ada,” jelasnya.

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa meskipun kebijakan AS cukup keras, praktik perdagangan energi tetap berjalan dengan memperhitungkan kebutuhan domestik India serta keuntungan harga yang ditawarkan Rusia.

Prospek Harga ke Depan

Dengan kombinasi ketidakpastian geopolitik dan kebijakan perdagangan, harga minyak dunia diprediksi masih akan bergerak dalam kisaran yang terbatas dalam waktu dekat. Pasar cenderung berhati-hati sambil menunggu kepastian dari negosiasi politik maupun respons India terhadap tekanan tarif.

Jika konflik Ukraina tidak menemukan titik terang dalam waktu dekat, potensi gejolak harga tetap terbuka. Di sisi lain, apabila India terus membeli minyak Rusia meski dikenakan tarif tinggi, maka pasar bisa saja melihat ketahanan pasokan tetap terjaga.

Kondisi ini menempatkan harga Brent di kisaran US$ 67 per barel dan WTI di sekitar US$ 63 per barel sebagai level wajar untuk sementara. Namun, tidak menutup kemungkinan perubahan cepat bisa terjadi bila ada perkembangan signifikan di medan politik atau kebijakan internasional.

Stabilnya harga minyak pada perdagangan Rabu siang ini menunjukkan bahwa pasar masih berada dalam fase menunggu. Investor global menimbang dua faktor utama, yaitu kelanjutan perang Ukraina yang berdampak langsung pada pasokan, serta kebijakan tarif Amerika Serikat terhadap India yang dapat mengubah pola perdagangan energi dunia.

Meski sempat turun tajam sehari sebelumnya, penguatan tipis pada harga Brent dan WTI hari ini mencerminkan upaya pasar menjaga keseimbangan. Ke depan, sentimen dari geopolitik dan perdagangan akan tetap menjadi penentu utama arah pergerakan harga minyak dunia.

Terkini

Motorola G86 Power Baterai Tahan Lama

Rabu, 27 Agustus 2025 | 16:29:04 WIB

Lava Blaze 2: Elegan dan Ringkas

Rabu, 27 Agustus 2025 | 16:35:38 WIB

Samsung Galaxy S25 Fan Edition

Rabu, 27 Agustus 2025 | 16:38:39 WIB

Meizu Mblu 21: Smartphone Terjangkau

Rabu, 27 Agustus 2025 | 16:41:13 WIB

BYD Dolphin: Irit dan Canggih

Rabu, 27 Agustus 2025 | 16:44:28 WIB