JAKARTA - Setelah sempat terjadi antrean panjang akibat terbatasnya armada, layanan penyeberangan Bengkalis–Pakning kini kembali normal. Pada Selasa , 26 Agustus 2025, dua kapal Roro resmi melayani rute tersebut sehingga aktivitas masyarakat dapat berjalan lebih lancar dibandingkan hari sebelumnya.
Seperti diketahui, pada Senin hanya ada satu kapal yang beroperasi di lintasan ini. Kondisi itu menimbulkan antrean kendaraan cukup panjang di pelabuhan karena banyak pengguna jasa penyeberangan yang harus menunggu giliran lebih lama. Situasi ini cukup mengganggu mobilitas warga, mengingat jalur Bengkalis–Pakning merupakan akses vital yang menghubungkan aktivitas masyarakat, baik untuk keperluan ekonomi, pendidikan, maupun kebutuhan sehari-hari.
Kapal Tambahan Dikerahkan
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah daerah bersama pihak terkait segera mengambil langkah cepat. Sebuah kapal tambahan dipindahkan dari lintasan Rupat untuk diperbantukan di Bengkalis. Kehadiran kapal ini diharapkan mampu membagi beban operasional yang sebelumnya hanya ditangani satu kapal saja.
Sementara itu, kapal KMP Persada Nusantara yang biasanya melayani lintasan Bengkalis, dialihkan ke jalur Batam. Rotasi armada ini menjadi bagian dari penyesuaian agar pelayanan transportasi laut tetap berjalan merata di berbagai lintasan.
Konfirmasi dari Dinas Perhubungan
Kepala Dinas Perhubungan Bengkalis melalui Kepala Bidang Pelayaran, Edi Kurniawan, membenarkan adanya tambahan kapal di jalur Bengkalis–Pakning. Menurutnya, sejak Selasa pagi, masyarakat sudah bisa merasakan kembali layanan penyeberangan dengan dua kapal Roro.
“Pagi ini penyebrangan Bengkalis sudah dilayani dua kapal Roro. Semalam kapal tambahan itu diperkirakan sampai tengah malam di Pelabuhan Roro Bengkalis,” ujar Edi Kurniawan.
Dengan hadirnya kapal tambahan, antrean kendaraan dan penumpang yang sebelumnya menumpuk dapat segera terurai. Edi berharap, kondisi ini bisa terus terjaga sehingga masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan untuk menyeberang.
Pentingnya Peran Penyeberangan Bengkalis–Pakning
Lintasan Bengkalis–Pakning memegang peranan penting dalam konektivitas wilayah. Banyak masyarakat yang bergantung pada jalur ini untuk bekerja, berdagang, ataupun memenuhi kebutuhan logistik. Penyeberangan ini juga menjadi penghubung utama distribusi barang dari dan menuju Bengkalis.
Ketika hanya satu kapal yang beroperasi, dampaknya langsung terasa. Truk pengangkut barang mengalami keterlambatan, pedagang harus menunda pengiriman, dan masyarakat umum harus mengantre lama di pelabuhan. Situasi ini tentu berpengaruh terhadap roda perekonomian lokal yang sangat bergantung pada kelancaran transportasi laut.
Dengan adanya dua kapal Roro yang beroperasi, jalur vital ini kembali menunjukkan fungsinya sebagai penghubung strategis. Lalu lintas kendaraan menjadi lebih lancar, waktu tunggu lebih singkat, dan mobilitas masyarakat bisa terjamin.
Upaya Pemerintah Daerah
Langkah cepat pemerintah daerah dalam mengatasi keterbatasan armada menunjukkan keseriusan untuk menjaga kelancaran transportasi. Penambahan kapal dari lintasan lain adalah bentuk solusi darurat yang efektif, meski di sisi lain berdampak pada penyesuaian pelayanan di lintasan asal kapal tersebut.
Ke depan, pemerintah daerah bersama Kementerian Perhubungan diharapkan dapat menyiapkan strategi jangka panjang, misalnya dengan menambah armada khusus untuk Bengkalis–Pakning agar tidak terjadi lagi kekurangan kapal ketika ada rotasi layanan.
Selain itu, perawatan armada juga menjadi faktor penting agar kapal dapat selalu siap beroperasi. Gangguan teknis yang mengharuskan kapal masuk dock seringkali menjadi penyebab berkurangnya jumlah armada di lintasan tertentu. Dengan perawatan yang baik, risiko ini dapat diminimalisir.
Harapan Masyarakat
Masyarakat Bengkalis menyambut baik kembalinya dua kapal yang melayani penyeberangan. Banyak pengguna jasa berharap kondisi ini terus dipertahankan, bahkan ditingkatkan, agar tidak ada lagi kendala serupa di masa mendatang.
Bagi pelaku usaha, kelancaran penyeberangan sangat penting untuk menjaga distribusi barang tepat waktu. Sedangkan bagi warga umum, tersedianya kapal lebih dari satu memberikan kepastian dalam beraktivitas, termasuk untuk keperluan mendesak seperti pendidikan atau layanan kesehatan.
Mengurangi Risiko Penumpukan
Dengan dua kapal beroperasi, antrean panjang yang sebelumnya terjadi di pelabuhan diharapkan tidak lagi terulang. Pengaturan jadwal keberangkatan yang terkoordinasi juga dapat membantu memperlancar arus kendaraan.
Edi Kurniawan menegaskan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan terhadap kondisi lapangan. Jika terjadi lonjakan penumpang, penyesuaian jadwal maupun penguatan layanan akan segera dilakukan.
Kembalinya dua kapal Roro di lintasan Bengkalis–Pakning menjadi kabar baik bagi masyarakat. Upaya penambahan armada dari lintasan lain terbukti mampu mengurai kemacetan dan memperlancar mobilitas. Langkah cepat pemerintah daerah bersama pihak terkait patut diapresiasi, meski tantangan ke depan tetap ada, terutama terkait ketersediaan armada yang memadai untuk kebutuhan jangka panjang.
Dengan kondisi ini, masyarakat Bengkalis kini bisa kembali menjalani aktivitas sehari-hari tanpa harus menghadapi antrean panjang di pelabuhan. Keberadaan dua kapal Roro bukan hanya soal transportasi, tetapi juga menyangkut keberlangsungan ekonomi dan kualitas hidup warga yang sangat bergantung pada kelancaran layanan penyeberangan.