Kolaborasi Danantara GEM untuk Proyek Nikel dan Hilirisasi

Kamis, 28 Agustus 2025 | 07:00:27 WIB
Kolaborasi Danantara GEM untuk Proyek Nikel dan Hilirisasi

JAKARTA - Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia, melalui entitas investasinya Danantara Investment Management (DIM), menegaskan komitmennya terhadap pengembangan industri strategis di Indonesia dengan menandatangani Head of Agreement (HoA) bersama GEM Limited, perusahaan global asal China yang bergerak di bidang metalurgi hijau dan solusi ekonomi sirkular.

Perjanjian ini menetapkan kerangka kerja bagi potensi investasi bersama dalam pembangunan fasilitas peleburan High-Pressure Acid Leach (HPAL), yang direncanakan memiliki kapasitas produksi 66.000 ton nikel dalam endapan hidroksida campuran per tahun. Nilai proyek diproyeksikan mencapai 1,42 miliar dolar AS, atau setara Rp23,11 triliun dengan kurs Rp16.277 per dolar AS.

Chief Executive Officer (CEO) Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, menekankan bahwa kolaborasi ini menjadi tonggak penting dalam strategi Danantara untuk mengkatalisasi investasi yang mendukung transformasi sosial-ekonomi Indonesia. Menurutnya, kemitraan dengan GEM Limited akan memajukan agenda hilirisasi nikel nasional sekaligus memastikan bahwa keberlanjutan dan inovasi menjadi fokus utama proyek.

“Integrasi penelitian dan pengembangan, energi hijau, serta daur ulang siklus tertutup mencerminkan jenis proyek berdampak tinggi yang akan menciptakan nilai jangka panjang bagi Indonesia dan mitra investasi kami,” ujar Rosan.

Proyek bernilai Rp23,11 triliun ini diproyeksikan melibatkan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan memiliki potensi keterlibatan mitra global lainnya. Kerja sama ini diharapkan mendorong hilirisasi nikel di Indonesia sekaligus menciptakan ekosistem industri yang lebih modern dan berkelanjutan.

GEM Limited: Pemain Global Metalurgi Hijau

GEM Limited dikenal luas atas komitmennya dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM). Perusahaan telah berinvestasi 30 juta dolar AS untuk mendirikan laboratorium penelitian metalurgi bersama Institut Teknologi Bandung (ITB), bertujuan memperkuat peran Indonesia sebagai pusat penelitian dan inovasi di bidang metalurgi.

Dalam lima tahun ke depan, inisiatif ini, yang berada di Indonesia Green Industrial Park (IGIP), diproyeksikan dapat menciptakan hingga 80.000 lapangan kerja baru, memberikan dampak ekonomi yang luas bagi masyarakat dan industri lokal.

Didirikan pada 2001 di Shenzhen, China, GEM Limited terdaftar di Bursa Efek Shenzhen dan Bursa Efek Swiss. Perusahaan memiliki lebih dari 11.000 karyawan yang tersebar di China, Afrika Selatan, Korea, serta Indonesia. GEM Limited merupakan pelopor global dalam pertambangan dan daur ulang perkotaan, memproses lebih dari 10 persen baterai kendaraan listrik (EV) dan limbah elektronik akhir masa pakai di China setiap tahun. Selain itu, perusahaan memulihkan lebih dari 20 mineral penting, termasuk kobalt, nikel, dan litium.

Diakui oleh World Economic Forum (WEF) dan PBB, GEM Limited menjadi acuan global dalam industri metalurgi hijau yang mengedepankan skala, inovasi, dan keberlanjutan. Keunggulan ini menempatkan GEM sebagai mitra strategis bagi Danantara Indonesia untuk memperkuat hilirisasi nikel dan pengembangan energi baru di tanah air.

Investasi dan Hilirisasi Nikel di Indonesia

Di Indonesia, GEM telah menanamkan investasi signifikan di sektor material energi baru berbasis nikel, termasuk pembangunan kawasan industri nikel berteknologi tinggi dan laboratorium inovasi bersama universitas-universitas terkemuka. Selain itu, GEM juga menyelenggarakan program beasiswa magister dan doktoral di bidang metalurgi, mendukung pengembangan SDM lokal yang kompeten dan inovatif.

Kolaborasi ini dipandang sebagai langkah strategis untuk mempercepat transformasi industri nikel nasional. Dengan mengintegrasikan teknologi HPAL, energi hijau, serta inovasi penelitian dan daur ulang, proyek ini tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi nikel, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di pasar global mineral strategis.

Rosan Roeslani menegaskan bahwa kemitraan dengan GEM Limited akan menciptakan proyek yang berdampak tinggi dan berkelanjutan. Integrasi teknologi modern dan praktik ekonomi sirkular diyakini akan menghasilkan nilai tambah jangka panjang bagi Indonesia sekaligus memberikan kepastian investasi bagi mitra global.

Dampak Ekonomi dan Sosial

Investasi bersama ini diharapkan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan, menciptakan ribuan lapangan kerja baru, serta meningkatkan kompetensi SDM lokal melalui program penelitian dan pengembangan. Proyek HPAL dan kawasan industri nikel berteknologi tinggi ini menjadi contoh nyata bagaimana hilirisasi sumber daya mineral dapat mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.

Dengan proyek bernilai lebih dari Rp23 triliun, kolaborasi Danantara dan GEM Limited menjadi langkah strategis dalam mendukung hilirisasi nikel nasional, inovasi teknologi metalurgi hijau, serta pembangunan industri berkelanjutan yang memberikan nilai ekonomi dan sosial luas bagi masyarakat Indonesia.

Terkini

3 Shio Raih Keberuntungan Finansial di September

Kamis, 28 Agustus 2025 | 15:31:09 WIB

Crypto 2025: 5 Aplikasi Terbaik untuk Investor Indonesia

Kamis, 28 Agustus 2025 | 15:33:58 WIB

BYD Atto 1: Mobil Listrik Kompak Siap Sambangi Surabaya

Kamis, 28 Agustus 2025 | 15:36:51 WIB

Profio Yoshi TREASURE: Rapper Kpop Serba Bisa

Kamis, 28 Agustus 2025 | 15:40:02 WIB

Haechan NCT Debut Solo: TASTE Penuh Nuansa Lembut

Kamis, 28 Agustus 2025 | 15:42:37 WIB