JAKARTA - Transformasi sektor pertanian menjadi lebih modern dan efisien kini semakin nyata di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. PT PLN (Persero) UP3 Singkawang bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sambas melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menggelar sosialisasi pemanfaatan listrik produktif bagi para petani, bertempat di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Tebas.
Kegiatan ini diikuti oleh berbagai kelompok tani dari sejumlah desa di Kabupaten Sambas. Materi yang disampaikan mencakup edukasi keselamatan ketenagalistrikan, konversi mesin pompa dari bahan bakar diesel ke listrik, serta pemanfaatan listrik untuk penggilingan padi. Program ini menjadi bagian dari upaya strategis menghadirkan pertanian modern yang efisien, ramah lingkungan, sekaligus memperkenalkan konsep electrifying agriculture sebagai masa depan sektor pertanian di wilayah tersebut.
Energi Bersih untuk Produktivitas Pertanian
Manager PLN UP3 Singkawang, Martinus Irianto Pasensi, menegaskan bahwa PLN berkomitmen menyediakan energi bersih untuk mendukung aktivitas produktif di pedesaan.
“Melalui program ini, kami ingin mendorong petani bertransformasi dari penggunaan energi berbasis fosil menuju listrik yang lebih hemat, ramah lingkungan, dan berdaya saing. Konsep electrifying agriculture diharapkan mampu menghadirkan pertanian yang lebih modern, efisien, serta membuka peluang usaha baru bagi para petani,” jelas Martinus.
Inisiatif ini tidak hanya menawarkan alternatif energi yang lebih bersih, tetapi juga menjadi sarana untuk meningkatkan produktivitas dan menekan biaya operasional usaha tani. Dengan demikian, electrifying agriculture menjadi solusi praktis bagi pertanian berkelanjutan di Sambas.
Dukungan Pemerintah Daerah
Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas, A. Mubarak, S.STP, M.Si, mengapresiasi langkah PLN yang selaras dengan agenda transformasi pertanian daerah.
“Dengan adanya sosialisasi ini, para petani di Kabupaten Sambas dapat menyongsong era pertanian modern dengan lebih optimis. Pemanfaatan listrik produktif bukan hanya meningkatkan efisiensi usaha tani, tetapi juga menjadi solusi nyata untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan di masa depan,” ujarnya.
Pendekatan ini menegaskan sinergi antara pemerintah daerah, PLN, dan kelompok tani sebagai kunci keberhasilan penerapan pertanian modern berbasis listrik di pedesaan.
Listrik sebagai Motor Penggerak Ekonomi
Menurut Maria G.I. Gunawan, General Manager PLN UID Kalimantan Barat, listrik tidak hanya berfungsi untuk penerangan rumah tangga, tetapi juga menjadi katalis pembangunan ekonomi masyarakat, termasuk sektor pertanian.
“PLN ingin memastikan bahwa listrik tidak hanya hadir untuk penerangan rumah tangga, tetapi juga menjadi motor penggerak produktivitas masyarakat. Melalui electrifying agriculture, petani Sambas dapat meningkatkan hasil pertanian sekaligus menekan biaya operasional. Kami percaya, senyum para petani hari ini adalah energi bagi kami untuk terus melayani lebih baik dan mendukung terwujudnya ekonomi hijau,” ungkap Maria.
Keterlibatan PLN dalam program ini membuktikan bahwa pemanfaatan listrik produktif dapat meningkatkan daya saing pertanian sekaligus mendukung upaya transisi energi ramah lingkungan.
Manfaat Nyata bagi Petani
Dalam sesi testimoni, beberapa petani penerima manfaat program, seperti Sukiman dan Gunawan, membagikan pengalamannya setelah beralih menggunakan listrik produktif. Mereka menyatakan adanya penurunan biaya operasional sekaligus peningkatan produktivitas hasil pertanian.
Pengalaman ini menjadi bukti konkret bahwa electrifying agriculture bukan sekadar konsep, tetapi implementasi nyata yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Transformasi energi ini memungkinkan petani untuk bekerja lebih efisien, memanfaatkan teknologi modern, dan meningkatkan pendapatan secara berkelanjutan.
Sinergi untuk Pertanian Modern
Sinergi antara pemerintah daerah, PLN, dan kelompok tani di Kabupaten Sambas diharapkan mempercepat terwujudnya pertanian modern yang efisien, ramah lingkungan, dan berdaya saing tinggi. Program electrifying agriculture menunjukkan bahwa energi listrik tidak hanya menjadi penerang kehidupan, tetapi juga penggerak produktivitas dan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Dengan langkah strategis ini, PLN turut mendorong terciptanya pertanian hijau yang dapat beradaptasi dengan tantangan perubahan iklim, sambil membuka peluang usaha baru bagi petani. Konsep electrifying agriculture menjadi blueprint bagi masa depan pertanian Indonesia yang lebih modern, efisien, dan berkelanjutan.
Program sosialisasi pemanfaatan listrik produktif yang digelar PLN UP3 Singkawang bersama Pemerintah Kabupaten Sambas menegaskan bahwa pertanian modern dan ramah lingkungan dapat diwujudkan melalui energi listrik. Konversi dari bahan bakar fosil ke listrik produktif membantu menekan biaya, meningkatkan efisiensi, serta mendukung pertanian berkelanjutan.
Melalui electrifying agriculture, PLN tidak hanya menyediakan energi, tetapi juga menjadi mitra strategis petani Sambas dalam menghadirkan pertanian modern, efisien, dan berdaya saing tinggi. Sinergi ini menunjukkan bahwa transformasi energi di sektor pertanian dapat membawa manfaat nyata bagi masyarakat sekaligus mendukung ekonomi hijau di Indonesia.