JAKARTA - Setiap rekrutan asing yang datang ke sepak bola Indonesia biasanya membawa cerita tersendiri, begitu pula Thom Haye. Gelandang asal Belanda ini resmi berseragam Persib Bandung untuk musim 2025/2026, dan sejak awal ia sudah memperlihatkan keseriusan dalam menatap perjalanan panjang bersama Maung Bandung. Bukan hanya kompetisi domestik, Haye juga menyoroti peluang klub tampil di level Asia, khususnya di ajang AFC Champions League Two (ACL 2).
Motivasi Bergabung: Ambisi Klub yang Besar
Thom Haye tidak ragu menyebut alasan utama dirinya menerima tawaran Persib. Menurutnya, ambisi tim yang ingin bersaing di dua level kompetisi—BRI Super League dan ACL 2—sangat selaras dengan semangatnya sebagai pemain berpengalaman.
“Ya. Saya pikir itu juga salah satu alasan saya memilih langkah ini,” ujar Haye seperti dikutip dari kanal YouTube Persib.
“Dua musim terakhir Persib adalah juara Liga Indonesia tentu saja dan klub ini juga punya ambisi untuk bermain lebih baik di liga-liga lainnya juga,” tambahnya.
Pernyataan ini menegaskan bahwa Haye tidak datang sekadar untuk bermain, melainkan untuk ikut mengangkat standar Persib di kancah domestik dan internasional. Ambisi klub menjadi magnet yang kuat bagi pemain yang sudah kenyang pengalaman di Eropa tersebut.
Persiapan Tim dan Tantangan yang Menanti
Haye menyadari betul bahwa perjalanan yang akan ditempuh Persib tidak mudah. Bagi gelandang berusia 30 tahun itu, setiap kompetisi adalah tantangan besar yang hanya bisa dijawab dengan persiapan matang serta kekompakan tim.
“Jadi, ya, kami harus melihat dan mengerjakannya sebagai tim dan mempersiapkan diri,” tegasnya.
Haye menekankan bahwa keberhasilan tidak bisa diraih secara instan. Seluruh elemen tim—dari pemain inti hingga pelapis—harus bersatu menghadapi jadwal padat dan tekanan besar, baik di liga domestik maupun di pentas Asia.
Modal Berharga: Pengalaman di Europa League
Salah satu nilai tambah Haye adalah pengalamannya di panggung Eropa. Ia pernah bermain di kompetisi sekelas Europa League, dengan catatan sepuluh kali penampilan. Pengalaman itu memberi bekal berharga untuk mengarungi jadwal ketat di Indonesia dan Asia.
“Juga dalam hal itu saya sudah bermain di klub-klub saya juga di sepak bola Eropa seperti Europa League di Eropa,” ucapnya.
“Jadi saya punya pengalaman bermain banyak pertandingan juga,” sambung Haye.
Ia mengakui bahwa kesuksesan tidak datang dalam sekejap, melainkan melalui proses yang konsisten. “Jadi, ya, ini sedikit klise, tetapi kami menjalani langkah demi langkah,” imbuhnya.
Pengalaman tersebut diharapkan mampu menjadi pembeda, terutama ketika Persib harus menghadapi lawan-lawan tangguh di ACL 2 yang tentu memiliki tradisi dan kualitas tinggi.
BRI Super League dan ACL 2: Dua Medan Perang Persib
Selain fokus di liga domestik, partisipasi Persib di ACL 2 menjadi perhatian besar Haye. Menurutnya, penguatan di setiap lini akan sangat menentukan apakah Maung Bandung bisa bersaing di dua kompetisi sekaligus.
“Anda tahu, kami ingin mengembangkan tim. Saya pikir jika itu berjalan baik akan lebih mudah juga tampil di setiap level,” kata Haye.
Hingga kini, Persib berada di peringkat kesembilan klasemen BRI Super League. Posisi tersebut tentu belum sesuai harapan, tetapi musim masih panjang untuk memperbaikinya. Di sisi lain, di kancah Asia, Persib masuk ke Grup G ACL 2 bersama Bangkok United (Thailand), Selangor FC (Malaysia), dan Lion City Sailors (Singapura).
Grup ini tidak bisa dipandang enteng, karena setiap klub memiliki kekuatan yang merata. Kehadiran Persib di turnamen tersebut juga membuka kemungkinan laga besar melawan klub papan atas Asia, termasuk Al Nassr yang diperkuat Cristiano Ronaldo.
Fokus Bertahap, Target Besar
Haye menekankan pentingnya fokus bertahap. Bagi pemain yang sudah terbiasa dengan atmosfer kompetisi Eropa, menatap musim dengan jadwal padat berarti harus memiliki mental dan disiplin tinggi. Tidak hanya tentang kualitas permainan, tetapi juga bagaimana menjaga kondisi fisik agar tetap bugar sepanjang musim.
Ia menilai bahwa perjalanan Persib di musim ini akan menjadi proses panjang yang harus dilalui setahap demi setahap. Setiap laga adalah ujian yang harus dimenangkan untuk mendekatkan klub pada target besar, yakni mempertahankan dominasi di liga domestik sekaligus membuktikan diri di level Asia.
Harapan Bobotoh dan Ekspektasi Besar
Kehadiran Thom Haye disambut antusias oleh Bobotoh. Dukungan suporter fanatik Persib memang dikenal luar biasa, dan hal itu menjadi salah satu daya tarik bagi Haye untuk bergabung. Atmosfer stadion penuh warna biru diyakini akan memberi energi tambahan ketika tim harus menghadapi tekanan besar.
Bagi Bobotoh, kehadiran pemain berpengalaman seperti Haye diharapkan bisa mengangkat kualitas lini tengah Persib. Dengan pengalamannya di Europa League, ia dianggap bisa menjadi motor penggerak sekaligus mentor bagi pemain muda.
Namun, ekspektasi besar ini tentu juga menghadirkan tekanan. Apalagi Persib sudah dua musim terakhir menguasai Liga Indonesia, sehingga target mempertahankan gelar menjadi kewajiban. Di saat yang sama, kiprah di ACL 2 akan menjadi tolak ukur sejauh mana Maung Bandung mampu bersaing di level regional.