JAKARTA - Tidak banyak atlet yang mampu bertahan hingga usia 40-an di level profesional, namun Carlos Delfino membuktikan dirinya sebagai pengecualian. Pebasket senior Argentina itu akhirnya memutuskan untuk menutup perjalanan panjangnya di usia 43 tahun, sekaligus menandai berakhirnya kiprah generasi emas bola basket Argentina yang mendunia pada awal 2000-an.
Dalam wawancara yang dikutip dari laman resmi Federasi Bola Basket Internasional (FIBA), Delfino menyampaikan pengumuman pensiunnya melalui sebuah kanal YouTube olahraga.
Keputusan ini menjadi momen emosional, mengingat sang pemain adalah anggota terakhir dari skuad bersejarah Argentina yang meraih medali emas Olimpiade Athena 2004.
Pertandingan Terakhir di Italia
Pertandingan terakhir Delfino tercatat pada Maret 2025, ketika ia masih memperkuat klub Cento di kompetisi Serie A2 Italia. Pada musim 2024–2025, ia menutup karier dengan kontribusi rata-rata 11 poin per pertandingan dari 17 laga. Catatan itu menunjukkan bahwa meski usianya sudah tidak muda lagi, kualitas permainan guard kelahiran Santa Fe tersebut tetap terjaga.
Pengumuman pensiun itu sekaligus menandakan berakhirnya perjalanan panjang lebih dari dua dekade di dunia basket profesional, baik di level klub maupun tim nasional.
Generasi Emas yang Melegenda
Delfino, atau bernama lengkap Carlos Francisco Delfino, menjadi bagian penting dari generasi emas Argentina bersama sejumlah nama besar seperti Manu Ginobili, Luis Scola, Andres Nocioni, dan Fabricio Oberto.
Mereka adalah sosok yang membawa Argentina mengejutkan dunia dengan meraih medali emas di Olimpiade Athena 2004. Empat tahun kemudian, skuad yang sama kembali mempersembahkan medali perunggu di Olimpiade Beijing 2008.
Dengan mundurnya Delfino, tamat sudah kisah generasi emas tersebut. Warisan mereka tetap abadi: memperlihatkan bahwa negara Amerika Selatan bisa menembus dominasi basket dunia yang selama ini dikuasai oleh Amerika Serikat dan Eropa.
Jejak Karier di NBA
Di level klub, Delfino mencatat prestasi unik. Ia terpilih di urutan ke-25 NBA Draft 2003 oleh Detroit Pistons. Sampai sekarang, pencapaian itu menjadikannya pemain Argentina dengan posisi draft tertinggi sepanjang sejarah.
Ia melakukan debut NBA pada musim berikutnya, dan dalam delapan musim memperkuat Detroit Pistons, Toronto Raptors, Milwaukee Bucks, serta Houston Rockets.
Sayangnya, cedera serius membuatnya absen selama empat tahun penuh. Namun, semangat dan ketangguhan mental membawanya kembali ke level kompetitif. Setelah periode di NBA, Delfino melanjutkan karier di Eropa, khususnya Italia, Spanyol, dan Rusia, sebelum akhirnya menutup karier bersama Cento.
Prestasi Bersama Tim Nasional
Bersama tim nasional Argentina, Delfino memiliki koleksi medali yang membanggakan:
Emas di Kejuaraan Amerika Selatan 2004
Emas Olimpiade Athena 2004
Emas FIBA AmeriCup 2011
Emas AmeriCup 2022
Perak AmeriCup 2007
Perunggu Olimpiade Beijing 2008
Penampilan terakhir Delfino bersama timnas tercatat pada 2023, saat Argentina berkompetisi di Turnamen Pra-Kualifikasi Olimpiade FIBA di Santiago del Estero.
Karier Panjang yang Sarat Inspirasi
Keputusan Delfino untuk gantung sepatu menjadi akhir dari sebuah babak penting dalam sejarah basket Argentina. Meski sering dibayangi cedera, ia menunjukkan konsistensi, semangat, dan keberanian untuk kembali setiap kali terjatuh.
Bagi publik Argentina, Delfino bukan sekadar pemain. Ia adalah simbol dedikasi yang membanggakan, dan kini warisannya akan menjadi inspirasi bagi generasi pemain muda.
Dalam perjalanannya, ia juga dikenal sebagai sosok yang rendah hati. Berbagai rekan setimnya kerap memuji profesionalisme Delfino baik di dalam maupun luar lapangan. Ia dihormati bukan hanya karena kemampuan, tetapi juga karena kepemimpinannya.
Penutup: Akhir dari Sebuah Era
Dengan pensiunnya Carlos Delfino, tirai resmi ditutup bagi era emas bola basket Argentina. Generasi yang pernah mengguncang dunia pada Olimpiade Athena kini tinggal sejarah, tetapi dampaknya terasa hingga hari ini.
Meskipun Delfino tidak lagi tampil di lapangan, kontribusinya tidak akan pernah dilupakan. Ia menorehkan catatan luar biasa: lebih dari dua dekade bermain di level tertinggi, menjadi bagian sejarah NBA, dan tentu saja menjadi salah satu pahlawan Argentina yang mempersembahkan emas Olimpiade.
Bagi Argentina, pensiunnya Delfino adalah momen penuh rasa hormat, bukan hanya untuknya, tetapi juga untuk seluruh generasi emas yang sudah mengangkat nama bangsa di kancah dunia. Kini, waktunya bagi penerus mereka untuk menulis bab baru dalam sejarah basket Argentina.