JAKARTA - Perkembangan proyek MRT Jakarta terus menunjukkan progres signifikan. Dua stasiun baru, yakni Stasiun Thamrin dan Stasiun Monas, ditargetkan akan beroperasi pada tahun 2027.
Kehadiran stasiun tambahan ini diprediksi bakal mendongkrak keterangkutan penumpang MRT Jakarta hingga 20.000 orang per hari, sehingga transportasi massal ibu kota semakin diminati masyarakat.
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda), Weni Maulina, menyampaikan bahwa tambahan dua stasiun pada fase pembangunan MRT Jakarta 2A akan membawa dampak positif pada jumlah penumpang harian.
“Kalau dengan tambahan dua stasiun mungkin ada tambahan 20.000,” ujarnya dalam Forum Jurnalis di Kantor MRT Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Oktober 2025.
Pertumbuhan Penumpang MRT Jakarta
Hingga September 2025, jumlah rata-rata keterangkutan penumpang MRT Jakarta telah mencapai 130.878 orang per hari. Rinciannya, pada hari kerja jumlah penumpang bisa menyentuh 149.459 orang, sedangkan di akhir pekan atau hari libur rata-rata mencapai 87.521 orang.
Peningkatan ini juga tidak lepas dari strategi promosi yang dijalankan oleh MRT Jakarta. Beberapa di antaranya adalah promo tiket seharga Rp1 pada Hari Perhubungan dan Hari Keselamatan Lalu Lintas, serta promo Rp80 saat Hari Kemerdekaan Indonesia.
Secara akumulatif, total penumpang MRT Jakarta sepanjang Januari–September 2025 tercatat sebesar 33.401.047 orang. Angka ini menunjukkan bahwa transportasi berbasis rel bawah tanah semakin diterima dan menjadi pilihan masyarakat untuk bepergian di kawasan ibu kota.
Progres Pembangunan Fase 2A
Stasiun Monas dan Stasiun Thamrin merupakan bagian dari proyek MRT Jakarta Fase 2A. Pembangunan fase ini dibagi ke dalam tiga paket pekerjaan atau contract packages (CP).
CP201 mencakup pembangunan Stasiun Thamrin, Monas, hingga Harmoni. Progresnya kini sudah mencapai 89,57 persen.
CP202 meliputi pembangunan Stasiun Sawah Besar dan Stasiun Mangga Besar, dengan progres 58,37 persen.
CP203 terdiri dari Stasiun Glodok, Kota, Mangga Dua, Ancol Marina, dan Ancol Barat, dengan capaian progres sekitar 77,84 persen.
Dengan target yang sudah ditetapkan, MRT Jakarta optimistis bisa menyambungkan jalur hingga Stasiun Monas pada 2027.
Target Hingga Stasiun Kota pada 2029
Selain dua stasiun baru tersebut, PT MRT Jakarta juga menargetkan jalur MRT bisa tembus hingga Stasiun Kota pada tahun 2029. Weni Maulina menambahkan, jika target tersebut tercapai, maka jumlah penumpang harian diperkirakan melonjak hingga 200.000 orang.
Hal ini akan menjadikan MRT Jakarta sebagai salah satu tulang punggung transportasi publik di ibu kota dengan kapasitas angkut yang jauh lebih besar dibandingkan saat ini.
Manfaat Ekonomi dan Sosial
Kehadiran MRT Jakarta tidak hanya berdampak pada efisiensi mobilitas masyarakat, tetapi juga membawa dampak ekonomi. Kawasan di sekitar stasiun MRT biasanya mengalami peningkatan nilai properti, sekaligus membuka peluang bisnis baru, mulai dari pusat perbelanjaan, restoran, hingga ruang publik yang lebih hidup.
Selain itu, penambahan stasiun baru juga sejalan dengan visi pemerintah daerah untuk mendorong masyarakat beralih dari transportasi pribadi ke transportasi publik. Hal ini diharapkan dapat menekan angka kemacetan dan mengurangi polusi udara di Jakarta yang masih menjadi masalah serius.
Tantangan Pembangunan
Meski progres berjalan sesuai rencana, pembangunan MRT Jakarta Fase 2A bukan tanpa tantangan. Faktor teknis seperti kondisi tanah, kepadatan lalu lintas di kawasan pusat kota, hingga keterbatasan ruang konstruksi menjadi hambatan yang harus dikelola dengan hati-hati.
Namun, PT MRT Jakarta memastikan bahwa pekerjaan konstruksi tetap berjalan sesuai standar keselamatan dan kualitas internasional. Setiap tahapan pembangunan terus diawasi agar tidak menimbulkan gangguan besar bagi aktivitas masyarakat di sekitar lokasi proyek.
Harapan ke Depan
Jika target penyelesaian sesuai dengan jadwal, masyarakat Jakarta dapat segera merasakan manfaat nyata dari pembangunan MRT Jakarta Fase 2A. Dengan tambahan dua stasiun di jantung ibu kota, akses menuju kawasan bersejarah Monas maupun kawasan bisnis Thamrin akan semakin mudah dan cepat.
Pada akhirnya, kehadiran MRT tidak hanya soal transportasi massal, tetapi juga menjadi simbol perubahan budaya mobilitas masyarakat. Perpindahan dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi publik yang nyaman, aman, dan terintegrasi akan menjadi bagian penting dari transformasi Jakarta menuju kota yang lebih modern dan berkelanjutan.