JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) Provinsi Sumatera Selatan mencatatkan capaian luar biasa pada awal tahun 2025 dengan jumlah investor yang tercatat mencapai 385.611 orang hingga akhir Maret. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, di mana terdapat 12.159 investor baru yang bergabung dalam pasar modal sejak akhir 2024.
Hari Mulyono, Kepala BEI Sumsel, mengungkapkan bahwa meski kondisi ekonomi global dan domestik menghadapi berbagai tantangan, antusiasme masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia tetap tinggi. "Hingga akhir Maret 2025, jumlah investor pasar modal di Sumsel mencapai 385.611 orang. Jumlah ini mengalami kenaikan signifikan, yakni sebanyak 12.159 investor baru sejak akhir tahun lalu," kata Hari Mulyono dalam sebuah keterangan resmi.
Peningkatan jumlah investor yang tercatat menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap produk investasi yang ditawarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) masih stabil. Hal ini terjadi meskipun ekonomi dunia mengalami fluktuasi yang cukup besar, baik akibat ketidakpastian global maupun tantangan yang dihadapi oleh perekonomian lokal.
Pertumbuhan Investor Baru yang Konsisten
Hari Mulyono menambahkan bahwa rata-rata pertumbuhan investor baru per bulan dari Januari hingga Maret 2025 mencapai 4.000 orang. Meskipun angka ini tidak setinggi lonjakan yang terjadi selama pandemi COVID-19, namun stabilitas tersebut menunjukkan adanya kepercayaan masyarakat yang terus tumbuh terhadap pasar modal.
"Rata-rata pertumbuhan investor baru per bulan dari Januari hingga Maret 2025 mencapai 4.000 orang. Angka ini cukup konsisten meskipun tidak setinggi angka pertumbuhan pada masa pandemi COVID-19," jelas Hari.
Namun demikian, jika dibandingkan dengan periode sebelum pandemi, pertumbuhan investor baru di awal tahun 2025 terbilang lebih baik. Dari 2017 hingga 2020, jumlah investor baru yang bergabung per bulan hanya berada di kisaran 2.000 hingga 2.500 orang. Dengan kata lain, dibandingkan dengan era sebelum pandemi, kini masyarakat semakin tertarik untuk berinvestasi di pasar modal, meskipun berbagai isu ekonomi global dan lokal masih terus bergejolak.
Optimisme Pasar Modal Sumsel
Meskipun banyak tantangan yang dihadapi, baik dalam ekonomi global maupun domestik, Hari Mulyono tetap optimistis bahwa jumlah investor pasar modal di Sumatera Selatan akan terus berkembang. Optimisme ini dilatarbelakangi oleh pengalaman investor-investor lama yang telah berhasil melewati berbagai krisis ekonomi, seperti pada tahun 1997, 2002, dan 2008.
"Para investor lama ini menjadi bukti nyata bagi masyarakat dan investor baru bahwa meskipun ada krisis, investasi di pasar modal tetap berpotensi tumbuh lebih pesat setelahnya. Mereka telah melewati krisis-krisis besar dan masih tetap mempercayai pasar modal sebagai instrumen investasi yang menguntungkan," ungkap Hari Mulyono.
Menurutnya, kepercayaan investor lama ini memberikan keyakinan tambahan bagi investor baru, terutama yang mungkin masih merasa ragu dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Pengalaman mereka selama melewati berbagai krisis ekonomi menunjukkan bahwa pasar modal memiliki kemampuan untuk bangkit dan berkembang meskipun menghadapi tantangan berat.
Dampak Positif untuk Ekonomi Sumsel
Berkembangnya jumlah investor di pasar modal tidak hanya membawa keuntungan bagi individu-investor itu sendiri, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian Sumatera Selatan secara keseluruhan. Meningkatnya jumlah investor berarti semakin banyaknya aliran dana yang masuk ke pasar modal, yang pada gilirannya dapat memperkuat perekonomian lokal.
Hal ini sejalan dengan salah satu tujuan utama pasar modal, yaitu mendukung inklusi keuangan di Indonesia. Dengan adanya lebih banyak investor, terutama yang berasal dari Sumatera Selatan, hal ini akan menciptakan potensi untuk meningkatkan jumlah perusahaan yang terdaftar di BEI serta memperkuat iklim investasi di daerah tersebut.
Peluang dan Tantangan di Masa Depan
Meskipun tren pertumbuhan investor terlihat positif, tantangan tetap ada, terutama terkait dengan fluktuasi pasar dan ketidakpastian ekonomi global. Pasar saham yang terkadang mengalami volatilitas tinggi bisa menjadi hambatan bagi investor pemula yang baru bergabung. Oleh karena itu, edukasi tentang pasar modal dan risiko yang terlibat sangat diperlukan.
BEI Sumsel sendiri terus berupaya untuk melakukan berbagai upaya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, agar mereka lebih memahami cara berinvestasi dengan bijak dan menghindari jebakan investasi bodong yang marak di luar sana. Program-program literasi keuangan dan pelatihan bagi calon investor menjadi fokus utama agar mereka bisa berinvestasi dengan cerdas dan aman.
“Edukasi menjadi sangat penting agar masyarakat tahu apa yang mereka hadapi ketika berinvestasi di pasar modal. Kami terus berusaha memperkenalkan cara berinvestasi yang aman dan menguntungkan agar masyarakat tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga pelaku aktif dalam membangun ekonomi digital melalui pasar modal," jelas Hari Mulyono.
Potensi Pasar Modal di Sumatera Selatan
Di sisi lain, Sumatera Selatan sebagai salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil, memiliki potensi besar untuk menjadi pusat investasi yang berkembang. Adanya sektor-sektor unggulan seperti pertambangan, perkebunan, dan infrastruktur dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi investor, baik lokal maupun internasional, untuk menanamkan modalnya di pasar modal. Kenaikan jumlah investor di Sumsel juga menunjukkan adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya berinvestasi di instrumen yang lebih menguntungkan daripada sekadar menyimpan uang di bank.
Sumatera Selatan juga dikenal memiliki sumber daya alam yang melimpah dan terus berkembang, yang menjadi peluang bagi perusahaan-perusahaan di daerah tersebut untuk memasuki pasar modal. Seiring dengan berkembangnya sektor-sektor ini, diharapkan lebih banyak perusahaan lokal yang akan terdaftar di BEI dan membuka kesempatan bagi masyarakat untuk berinvestasi di saham perusahaan-perusahaan daerah.
Meningkatnya Minat Terhadap Produk Investasi BEI
Bursa Efek Indonesia (BEI) terus berinovasi untuk menyediakan berbagai produk investasi yang dapat menarik minat masyarakat, salah satunya adalah saham, obligasi, dan reksa dana. Dengan kemudahan akses melalui platform digital, masyarakat kini lebih mudah untuk mulai berinvestasi tanpa harus bertatap muka langsung dengan broker.
Selain itu, BEI Sumsel juga aktif dalam melakukan kegiatan promosi dan edukasi untuk mendorong lebih banyak masyarakat terlibat dalam pasar modal. Hal ini sejalan dengan tujuan BEI untuk meningkatkan partisipasi pasar modal di Indonesia, yang pada akhirnya dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.