JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terus menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan dengan mencatat pertumbuhan signifikan pada portofolio pembiayaan berkelanjutan di triwulan pertama tahun 2025. Berdasarkan laporan resmi, total pembiayaan berkelanjutan Bank Mandiri per akhir Maret 2025 mencapai Rp294 triliun, meningkat sebesar 11,1 persen secara tahunan.
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menyampaikan bahwa pertumbuhan ini merupakan bukti nyata konsistensi perusahaan dalam mendukung ekonomi hijau dan inklusif, serta tanggung jawab sosial kepada masyarakat.
"Kami melihat bahwa tren pembiayaan berkelanjutan tidak hanya menunjukkan arah perkembangan global, tetapi juga menjadi kebutuhan mendesak dalam menciptakan masa depan yang lebih baik. Komitmen Bank Mandiri terlihat dari portofolio hijau yang tumbuh sebesar 13,4 persen menjadi Rp148 triliun dan portofolio sosial yang naik 9 persen menjadi Rp146 triliun," ujar Darmawan dalam keterangannya kepada media, Rabu (30/4/2025).
Komposisi Pembiayaan: Fokus pada Sektor Hijau dan Sosial
Darmawan menjelaskan bahwa portofolio hijau (green portfolio) yang mencapai Rp148 triliun mencakup pembiayaan pada sektor energi terbarukan, pengelolaan limbah, efisiensi energi, serta proyek-proyek ramah lingkungan lainnya. Pembiayaan ini juga diarahkan untuk mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) Indonesia pada tahun 2060.
Sementara itu, portofolio sosial (social portfolio) yang mencapai Rp146 triliun diarahkan pada sektor-sektor yang memberikan dampak sosial positif, seperti pendidikan, kesehatan, pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta infrastruktur publik.
"Pembiayaan sosial menjadi instrumen penting untuk memperkuat inklusi keuangan dan pemerataan kesejahteraan di masyarakat. Kami percaya keberlanjutan bukan hanya soal lingkungan, tapi juga soal keadilan sosial dan pemberdayaan ekonomi," jelas Darmawan.
Strategi Berkelanjutan: Pilar Utama Bisnis Bank Mandiri
Bank Mandiri telah menempatkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) sebagai pilar utama dalam strategi bisnisnya. Dalam beberapa tahun terakhir, bank ini semakin memperluas alokasi pembiayaan ke sektor-sektor yang berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Sebagai bagian dari inisiatif ini, Bank Mandiri juga terus meningkatkan transparansi dan pelaporan ESG melalui Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report), serta memperkuat mekanisme evaluasi risiko lingkungan dan sosial dalam proses kredit.
"Kami membangun sistem yang dapat memastikan bahwa pembiayaan yang disalurkan memiliki dampak positif dan terukur bagi lingkungan dan masyarakat," tambah Darmawan.
Transformasi Digital untuk Pembiayaan Inklusif
Dalam rangka mendorong akses pembiayaan berkelanjutan yang lebih luas, Bank Mandiri juga memanfaatkan teknologi digital untuk menjangkau segmen-segmen yang selama ini kurang terlayani. Melalui platform digital Livin’ by Mandiri dan Kopra by Mandiri, bank ini mempermudah masyarakat, pelaku UMKM, dan institusi untuk mengakses berbagai layanan pembiayaan hijau dan sosial.
Darmawan menegaskan bahwa digitalisasi merupakan enabler penting dalam mendorong pertumbuhan pembiayaan yang inklusif dan efisien.
"Dengan teknologi, kami bisa menjangkau lebih banyak masyarakat yang selama ini belum terakses layanan perbankan formal. Ini juga memperkuat misi kami dalam mengurangi kesenjangan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi hijau di berbagai daerah," tuturnya.
Dukungan untuk Proyek Nasional dan Ekonomi Hijau
Selain menyasar sektor UMKM dan masyarakat umum, Bank Mandiri juga aktif mendanai berbagai proyek nasional yang berorientasi pada pembangunan berkelanjutan. Termasuk di dalamnya proyek-proyek pembangunan infrastruktur hijau seperti transportasi publik ramah lingkungan, pembangunan kawasan industri hijau, hingga inisiatif smart city.
Bank Mandiri juga berkomitmen untuk terus berpartisipasi dalam pembiayaan proyek energi terbarukan, seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), tenaga air (PLTA), dan tenaga angin (PLTB), sebagai bagian dari transisi energi nasional.
Tantangan dan Arah Kebijakan ke Depan
Meski mencatatkan pertumbuhan positif, Bank Mandiri mengakui bahwa tantangan dalam pengembangan pembiayaan berkelanjutan masih cukup besar, termasuk dari sisi regulasi, kesiapan proyek, dan kesadaran pelaku usaha.
Untuk itu, Bank Mandiri secara aktif berkolaborasi dengan pemerintah, regulator, dan lembaga internasional guna memperkuat ekosistem keuangan berkelanjutan di Indonesia. Upaya ini dilakukan melalui partisipasi dalam berbagai forum, penyusunan kebijakan, hingga inisiatif pembiayaan bersama (co-financing).
"Kami percaya bahwa kolaborasi lintas sektor sangat penting untuk membangun ekosistem pembiayaan yang berkelanjutan dan resilient," kata Darmawan.
Bank Mandiri Dorong Percepatan ESG di Industri Keuangan
Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, Bank Mandiri turut menjadi pionir dalam penerapan ESG di sektor keuangan nasional. Langkah strategis yang diambil tidak hanya bertujuan mencapai target bisnis, namun juga memastikan kontribusi nyata terhadap pencapaian target iklim dan pembangunan sosial di tingkat nasional.
"Ke depan, kami akan terus memperluas cakupan pembiayaan hijau dan sosial, serta meningkatkan kualitas pelaporan dan pengukuran dampak ESG. Kami ingin menjadi mitra terpercaya dalam perjalanan transformasi berkelanjutan Indonesia," pungkas Darmawan Junaidi.
Dengan capaian pembiayaan berkelanjutan yang terus meningkat, Bank Mandiri menegaskan posisinya sebagai lembaga keuangan yang proaktif dalam mendorong pembangunan ekonomi yang ramah lingkungan, inklusif, dan berkeadilan sosial. Ini menjadi bagian dari kontribusi nyata sektor keuangan dalam menjawab tantangan perubahan iklim dan ketimpangan sosial di era modern.