JAKARTA - Peringatan Hari Buruh Sedunia (May Day) tahun 2025 di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, berlangsung penuh semangat dan makna. Acara yang digelar di kawasan industri nikel, tepatnya di Pabrik Pemurnian Bijih Nikel PT Obsidian Stainless Steel (PT OSS) di Kecamatan Morosi, menjadi momentum penting bagi para pekerja dan pemerintah daerah untuk bersama-sama merajut kebersamaan demi peningkatan kesejahteraan dan produktivitas nasional.
Mengusung tema "Merajut Kebersamaan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Pekerja Dan Produktivitas Nasional", perayaan May Day kali ini tidak hanya diwarnai dengan berbagai kegiatan hiburan, tetapi juga dengan pemberian penghargaan kepada karyawan berprestasi dari dua perusahaan besar di kawasan tersebut. PT OSS memberikan penghargaan kepada 145 karyawan terbaik, 78 manajer berprestasi, dan 69 tim berprestasi. Sementara itu, PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) juga memberikan penghargaan serupa kepada 141 karyawan terbaik, 10 manajer berprestasi, dan 19 tim berprestasi.
Wakil Bupati Konawe, H. Syamsul Ibrahim, SE, M.Si., yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pekerja dan buruh di Kabupaten Konawe atas dedikasi dan kontribusi signifikan mereka dalam memajukan perekonomian dan pembangunan sosial daerah. "Hari Buruh Sedunia adalah momentum krusial bagi kita untuk merefleksikan betapa vitalnya peran pekerja dalam membangun bangsa ini," ujar Wakil Bupati di hadapan para peserta.
Politikus dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini menekankan bahwa pekerja merupakan pilar utama perekonomian. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban bersama untuk memastikan mereka mendapatkan perlakuan yang adil dan kehidupan yang layak. Lebih lanjut, Wakil Bupati mengajak seluruh elemen pekerja dan buruh untuk tidak berhenti mengembangkan diri melalui peningkatan keterampilan dan pengetahuan. Langkah ini dianggap penting agar mampu bersaing secara efektif di pasar kerja yang semakin kompetitif.
Pemerintah Kabupaten Konawe, ditegaskan oleh Wakil Bupati, memiliki komitmen yang kuat untuk terus berupaya meningkatkan kesejahteraan para pekerja dan buruh. "Kami akan terus menjalin kerja sama yang erat dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan bahwa setiap pekerja menerima upah yang sesuai, lingkungan kerja yang aman dan kondusif, pemenuhan hak-hak normatif, serta jaminan sosial yang memadai, sebagaimana diamanatkan oleh peraturan dan perundang-undangan ketenagakerjaan," janjinya.
Mengakhiri sambutannya, H. Syamsul Ibrahim menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan peringatan Hari Buruh Internasional tahun ini. "Saya berharap peringatan ini tidak hanya menjadi seremonial belaka, namun mampu menjadi pemicu bagi kita semua untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen yang lebih mendalam terhadap kesejahteraan pekerja dan kemajuan ekonomi di Kabupaten Konawe," pungkasnya.
Kegiatan peringatan May Day di kawasan industri nikel Konawe ini menunjukkan sinergi yang baik antara pemerintah daerah, perusahaan, dan pekerja. Dengan semangat kebersamaan, diharapkan dapat tercipta lingkungan kerja yang harmonis dan produktif, serta peningkatan kesejahteraan bagi seluruh elemen masyarakat.
Selain itu, peringatan Hari Buruh Sedunia di Konawe juga menjadi refleksi bagi perusahaan dan pemerintah dalam memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi buruh. PT OSS dan VDNI merupakan salah satu perusahaan yang mampu menyerap tenaga kerja di Sulawesi Tenggara dan mengurangi angka pengangguran. Sejak 2018 hingga 2022, total tenaga kerja lokal yang diserap kedua perusahaan tersebut mencapai kurang lebih 20 ribu orang. Saat ini, proporsi jumlah tenaga kerja asing dengan tenaga kerja lokal sudah lebih banyak tenaga lokal. Namun, tetap diperlukan kajian lebih lanjut terkait hal ini.
Ketua Serikat Kerja (Sekar) PT OSS, Muhammad Odon, mengatakan bahwa pihaknya sebagai wadah resmi buruh perusahaan selalu berupaya memperjuangkan hak buruh serta tetap menjalin koordinasi yang baik dengan perusahaan agar manfaat kehadiran perusahaan ini bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. "Kami berharap pemerintah provinsi tetap independen dalam menghadapi dinamika permasalahan yang muncul di kawasan perusahaan, sehingga kebijakan yang diambil nantinya tidak merugikan siapapun," ujarnya.