CRYPTO

Konferensi Internasional Bahas Masa Depan Kripto dan Keamanan Digital di Era Komputasi Kuantum

Konferensi Internasional Bahas Masa Depan Kripto dan Keamanan Digital di Era Komputasi Kuantum
Konferensi Internasional Bahas Masa Depan Kripto dan Keamanan Digital di Era Komputasi Kuantum

JAKARTA - Dalam sebuah konferensi internasional yang berlangsung baru-baru ini, para ahli di bidang sains komputer dan kriptografi berkumpul untuk membahas masa depan cryptocurrency dan tantangan keamanan digital di era komputasi kuantum. Diskusi ini menyoroti kekhawatiran mendalam tentang potensi ancaman yang ditimbulkan oleh kemajuan teknologi kuantum terhadap sistem enkripsi yang saat ini digunakan dalam blockchain dan aset digital lainnya.​

Ancaman Komputasi Kuantum terhadap Kriptografi Tradisional

Salah satu topik utama yang dibahas adalah kemampuan komputer kuantum untuk memecahkan algoritma enkripsi yang selama ini dianggap aman, seperti RSA dan ECDSA. Profesor Massimiliano Sala dari Universitas Trento mengungkapkan bahwa komputer kuantum memiliki potensi untuk menyelesaikan masalah tanda tangan digital yang kompleks dengan mudah, yang menimbulkan ancaman signifikan bagi keamanan platform blockchain. "Komputer kuantum dapat membongkar standar enkripsi yang saat ini melindungi sistem blockchain," ujar Sala. Ia menekankan pentingnya transisi menuju sistem kriptografi yang aman dari kuantum untuk melindungi infrastruktur digital.

Upaya Mengembangkan Kriptografi Tahan Kuantum

Menanggapi ancaman tersebut, komunitas ilmiah dan industri teknologi sedang bekerja sama untuk mengembangkan algoritma kriptografi yang tahan terhadap serangan kuantum. Profesor Makoto Ikeda dari Universitas Tokyo memaparkan pentingnya akselerasi algoritma enkripsi, termasuk kriptografi pasca-kuantum (PQC), untuk menghadapi tantangan ini. "Kolaborasi antara industri, akademisi, dan komunitas teknologi sangat diperlukan dalam menciptakan solusi keamanan yang lebih efisien dan dapat diakses secara lebih luas," ujarnya.​

Selain itu, Institut Standar dan Teknologi Nasional (NIST) di Amerika Serikat telah memimpin upaya untuk mengidentifikasi dan menyetujui algoritma yang tahan terhadap serangan kuantum. Tiga algoritma kriptografi pasca-kuantum, yaitu ML-KEM, ML-DSA, dan SLH-DSA, telah dirilis dan dirancang untuk menghadapi ancaman dari komputer kuantum.

Dampak pada Industri dan Keamanan Data

Ancaman komputasi kuantum tidak hanya berdampak pada sektor keuangan dan cryptocurrency, tetapi juga pada berbagai industri yang mengandalkan enkripsi untuk melindungi data sensitif, seperti perawatan kesehatan dan pemerintahan. Menurut prediksi Check Point, kriptografi tahan kuantum akan mulai mendapatkan daya tarik pada tahun 2025 karena organisasi menyadari ancaman komputasi kuantum terhadap keamanan data.​

Guru besar bidang Ilmu Keamanan Data dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. Drs. Suryadi, M.T., juga menyoroti pentingnya pengembangan teknik kriptografi untuk perlindungan keamanan data digital. "Pengembangan teknik kriptografi yang kami lakukan dengan berbasis fungsi chaos berpotensi memberikan tingkat perlindungan yang lebih baik terhadap data digital, terutama dalam menghadapi ancaman global yang semakin kompleks," kata Prof. Suryadi.

Langkah Proaktif Menuju Keamanan Digital

Para ahli sepakat bahwa langkah proaktif diperlukan untuk menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh komputasi kuantum. Organisasi dan pemerintah didorong untuk mulai beralih ke kriptografi pasca-kuantum dan mengembangkan strategi transisi untuk algoritma yang aman dari kuantum. "Peralihan ke PQC bukan hanya tentang mengatasi potensi risiko, tetapi juga tentang mempersiapkan infrastruktur digital organisasi untuk masa depan," ujar Shawn Cox dari Teknologi Informasi Dinamika Umum (GDIT).​

Dengan kolaborasi yang erat antara komunitas ilmiah, industri, dan pemerintah, serta adopsi teknologi kriptografi yang tepat, dunia dapat memanfaatkan manfaat besar dari inovasi komputasi kuantum tanpa mengorbankan keamanan data.

Konferensi ini menegaskan bahwa meskipun komputasi kuantum menawarkan potensi besar untuk kemajuan teknologi, ia juga membawa tantangan signifikan terhadap keamanan digital. Dengan upaya bersama dalam mengembangkan dan mengadopsi kriptografi tahan kuantum, serta langkah-langkah proaktif lainnya, komunitas global dapat memastikan bahwa masa depan digital tetap aman dan terlindungi di era kuantum yang akan datang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index