JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), salah satu emiten terbesar di sektor infrastruktur jalan tol di Indonesia, mencatatkan pencapaian gemilang dalam kinerja keuangan sepanjang kuartal I tahun 2025. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis manajemen, perusahaan berhasil meraup laba bersih sebesar Rp927,49 miliar. Angka ini menunjukkan lonjakan signifikan sebesar 49,48 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024.
Peningkatan laba bersih ini menjadi sinyal positif atas keberhasilan strategi bisnis dan efisiensi operasional yang dijalankan perseroan dalam menghadapi tantangan ekonomi nasional dan global. Manajemen Jasa Marga menyebut bahwa pencapaian ini tidak terlepas dari optimalisasi pendapatan usaha serta pengelolaan beban yang lebih efisien.
Pendapatan Tumbuh Stabil, Kontribusi Jalan Tol Masih Mendominasi
Sebagian besar pendapatan Jasa Marga masih bersumber dari lini bisnis utama, yakni pengelolaan dan pengoperasian jalan tol. Hingga akhir Maret 2025, pendapatan usaha Jasa Marga mencapai Rp3,94 triliun, meningkat dari Rp3,45 triliun pada kuartal I tahun sebelumnya.
Kinerja positif ini terutama didorong oleh peningkatan volume lalu lintas harian kendaraan di berbagai ruas tol yang dikelola perseroan, seiring dengan pulihnya mobilitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu, adanya penyesuaian tarif di beberapa ruas tol juga berkontribusi terhadap kenaikan pendapatan.
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Subakti Syukur, menyampaikan apresiasi terhadap seluruh pihak yang telah mendukung kinerja positif perusahaan di awal tahun 2025.
“Kami bersyukur atas pencapaian yang diraih pada kuartal pertama ini. Laba bersih yang meningkat hampir 50 persen menjadi bukti bahwa strategi bisnis kami berada pada jalur yang tepat, terutama dalam hal efisiensi biaya dan inovasi layanan jalan tol,” ujar Subakti dalam keterangan resminya, Jumat (2/5/2025).
Efisiensi dan Digitalisasi Jadi Kunci Kinerja Positif
Jasa Marga juga berhasil menekan beban usaha dan melakukan optimalisasi dalam struktur biaya operasional. Salah satu upaya efisiensi yang dilakukan adalah dengan memaksimalkan sistem pembayaran tol berbasis digital serta penerapan teknologi untuk pemeliharaan jalan tol.
Langkah digitalisasi ini tidak hanya mempercepat transaksi dan meningkatkan kenyamanan pengguna jalan tol, tetapi juga secara signifikan menurunkan biaya pengelolaan gerbang tol manual.
“Kami terus melakukan transformasi digital, termasuk perluasan penggunaan sistem transaksi nirsentuh dan pengembangan aplikasi untuk layanan pengguna. Hal ini berdampak langsung pada peningkatan efisiensi operasional kami,” tambah Subakti.
Upaya digitalisasi ini juga mencakup pemanfaatan sistem monitoring lalu lintas berbasis kecerdasan buatan (AI) yang mampu mengidentifikasi kepadatan secara real-time dan mengatur respons cepat di lapangan untuk menghindari kemacetan panjang.
Portofolio Tol Berkembang, Target Ekspansi Tetap Jalan
Hingga awal 2025, Jasa Marga mengelola jaringan jalan tol sepanjang lebih dari 1.260 kilometer yang tersebar di berbagai wilayah strategis Indonesia. Ruas-ruas tol utama seperti Tol Jakarta–Cikampek, Tol Cipularang, Tol Semarang–Solo, hingga Tol Trans Jawa masih menjadi kontributor utama terhadap pendapatan perusahaan.
Selain mempertahankan operasional jalan tol yang sudah ada, Jasa Marga juga terus memperluas jaringan dengan pembangunan ruas-ruas tol baru. Salah satunya adalah kelanjutan pembangunan ruas Tol Yogyakarta–Bawen dan Tol Probolinggo–Banyuwangi yang menjadi bagian penting dari konektivitas di Pulau Jawa.
Manajemen menargetkan beberapa ruas tol baru akan mulai dioperasikan secara bertahap mulai semester II tahun 2025, sehingga diharapkan akan semakin meningkatkan pendapatan usaha pada paruh kedua tahun ini.
Rasio Keuangan Semakin Sehat
Selain pertumbuhan laba dan pendapatan, indikator keuangan lain Jasa Marga juga menunjukkan perbaikan. EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) tercatat naik menjadi Rp2,45 triliun, mencerminkan peningkatan arus kas operasional perusahaan.
Rasio utang terhadap ekuitas (DER) juga menunjukkan tren penurunan. Hal ini menjadi sinyal bahwa Jasa Marga secara bertahap berhasil mengurangi beban keuangan dan memperkuat struktur modalnya.
Analis pasar modal, Rahmawati Wibowo, menilai bahwa kinerja kuartal I Jasa Marga menjadi katalis positif bagi investor dan pemegang saham.
“Kinerja keuangan Jasa Marga yang impresif pada awal tahun menunjukkan fundamental perusahaan yang kuat. Hal ini berpotensi meningkatkan minat investor di sektor infrastruktur, apalagi dengan rencana ekspansi dan pembangunan tol baru yang menjanjikan pertumbuhan jangka panjang,” ujar Rahmawati saat dihubungi media.
Proyeksi Optimistis untuk Kuartal Berikutnya
Melihat tren positif yang telah terbentuk, Jasa Marga menyampaikan proyeksi optimistis untuk kinerja sepanjang tahun 2025. Perusahaan menargetkan peningkatan lalu lintas kendaraan selama musim mudik Lebaran dan libur panjang sekolah akan menjadi momentum penting untuk mendongkrak pendapatan kuartal II.
Selain itu, dengan mulai beroperasinya beberapa ruas tol baru serta peluncuran layanan digital terbaru, manajemen memperkirakan margin keuntungan bersih dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan.
“Kami yakin bahwa dengan langkah-langkah strategis yang telah kami siapkan, Jasa Marga akan mampu menjaga pertumbuhan laba bersih dan memberikan nilai tambah maksimal bagi pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan,” tutup Subakti.
Kinerja Jasa Marga pada kuartal I tahun 2025 menunjukkan keberhasilan strategi bisnis yang berfokus pada efisiensi, digitalisasi, dan ekspansi berkelanjutan. Dengan laba bersih yang melonjak hampir 50 persen menjadi Rp927,49 miliar, emiten jalan tol ini memberikan sinyal positif bahwa sektor infrastruktur nasional tetap menjadi pilar penting pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dalam jangka panjang, konsistensi dalam pengelolaan dan pengembangan jaringan jalan tol akan menjadi kunci utama dalam menjaga momentum pertumbuhan Jasa Marga di tengah dinamika pasar dan kebutuhan konektivitas nasional yang terus berkembang.