RONALDO

Cristiano Ronaldo Masih Puasa Gelar di Liga Champions Asia Bersama Al Nassr

Cristiano Ronaldo Masih Puasa Gelar di Liga Champions Asia Bersama Al Nassr
Cristiano Ronaldo Masih Puasa Gelar di Liga Champions Asia Bersama Al Nassr

JAKARTA - Megabintang sepak bola dunia, Cristiano Ronaldo, dikenal luas sebagai salah satu pemain paling sukses dalam sejarah Liga Champions Eropa. Selama membela klub-klub top seperti Manchester United dan Real Madrid, Ronaldo telah mencatatkan lima gelar Liga Champions Eropa dalam karier gemilangnya. Namun, kontras dengan prestasi cemerlangnya di benua biru, Ronaldo justru masih belum mampu membawa Al Nassr meraih trofi tertinggi di kancah Liga Champions Asia (AFC Champions League Elite).

Sejak resmi bergabung dengan klub asal Arab Saudi, Al Nassr FC, pada akhir 2022, Ronaldo telah tampil dalam sejumlah laga penting baik di liga domestik maupun turnamen kontinental. Kendati performa individunya tetap impresif dengan torehan gol dan kontribusi krusial di lapangan, namun timnya masih kesulitan untuk menembus dominasi klub-klub kuat Asia seperti Al Hilal, Urawa Red Diamonds, hingga Jeonbuk Motors.

Ronaldo Berjaya di Eropa, Tertahan di Asia

Cristiano Ronaldo memegang rekor sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa Liga Champions Eropa dengan koleksi lebih dari 130 gol. Ia juga pernah mengangkat trofi Si Kuping Besar sebanyak lima kali — satu bersama Manchester United pada 2008, dan empat lainnya bersama Real Madrid pada 2014, 2016, 2017, dan 2018.

Namun di kompetisi Asia, jalan Ronaldo bersama Al Nassr masih belum mulus. Dalam dua musim terakhir, Al Nassr gagal menembus partai final, meskipun telah menambahkan kekuatan besar dalam skuadnya. Klub yang bermarkas di Mrsool Park ini bahkan sempat tersingkir secara menyakitkan dalam babak semifinal dan perempat final oleh rival-rival regional.

Menurut pengamat sepak bola Asia, Tariq Al Harthy, kehadiran Ronaldo sejatinya telah membawa perubahan besar dalam popularitas dan komersialisasi Liga Champions Asia. Namun, dari sisi teknis, keberhasilan individu belum tentu berbanding lurus dengan prestasi kolektif tim.

“Cristiano Ronaldo adalah magnet global. Tapi di kompetisi seperti Liga Champions Asia, tim yang lebih solid secara kolektif seperti Al Hilal atau Ulsan Hyundai masih mendominasi. Al Nassr perlu memperkuat lini tengah dan pertahanannya untuk mendukung Ronaldo,” ujar Tariq kepada media setempat.

Al Nassr Masih Mencari Formula Ideal

Meskipun sudah diperkuat sederet pemain bintang lainnya seperti Sadio Mane, Marcelo Brozović, dan Aymeric Laporte, Al Nassr belum menunjukkan konsistensi yang cukup di level kontinental. Di Liga Pro Saudi, Al Nassr masih bersaing ketat di papan atas, tetapi prestasi mereka di Liga Champions Asia justru belum maksimal.

Pada musim 2024/2025, Al Nassr kembali harus menghentikan langkah lebih awal usai dikalahkan oleh Al Ain dalam drama adu penalti pada babak perempat final. Dalam laga tersebut, Ronaldo sempat mencetak gol penting, namun gagal mengeksekusi penalti secara sempurna dalam babak tos-tosan.

Pelatih Al Nassr, Luis Castro, mengakui bahwa timnya masih dalam proses membangun fondasi jangka panjang untuk meraih kejayaan di Asia.

“Kami memiliki skuad yang sangat kompetitif, dan pemain seperti Cristiano Ronaldo memberi motivasi luar biasa. Tapi untuk menang di Asia, Anda tidak hanya perlu bintang, tapi juga keseimbangan dan kerja sama tim yang solid,” ujar Castro dalam konferensi pers usai kekalahan dari Al Ain.

Ronaldo Masih Haus Gelar, AFC Champions Jadi Ambisi Berikutnya

Di usia 39 tahun, Cristiano Ronaldo tetap menunjukkan determinasi tinggi di lapangan. Ia masih menjadi top skor Al Nassr dan secara konsisten terlibat dalam setiap laga penting. Meski telah meraih hampir semua gelar yang mungkin dimenangkan di Eropa dan tingkat internasional, Ronaldo belum ingin mengakhiri karier tanpa menambahkan gelar Liga Champions Asia ke dalam daftar prestasinya.

Dalam wawancara eksklusif bersama media Arab Saudi beberapa waktu lalu, Ronaldo menegaskan bahwa target utamanya bersama Al Nassr adalah membawa klub tersebut berjaya di Asia.

“Saya datang ke sini bukan untuk liburan. Saya ingin menulis sejarah baru bersama Al Nassr. Liga Champions Asia adalah tantangan besar, dan saya yakin kami bisa mencapainya,” ujar Ronaldo penuh keyakinan.

Pernyataan tersebut menjadi motivasi tersendiri bagi fans dan manajemen Al Nassr yang berharap kehadiran sang legenda dapat membawa klub ke era baru kejayaan.

Liga Champions Asia Semakin Kompetitif

Dengan meningkatnya investasi klub-klub Asia, khususnya dari kawasan Timur Tengah dan Asia Timur, persaingan di Liga Champions Asia kini semakin ketat. Tak hanya Al Nassr, klub-klub seperti Al Hilal, Al Duhail, dan Pohang Steelers juga diperkuat para pemain elite dari Eropa dan Amerika Selatan.

AFC pun menyambut baik fenomena ini sebagai pertanda naiknya kualitas kompetisi. Ketua AFC, Sheikh Salman bin Ibrahim Al Khalifa, dalam pidato resminya menyebut kehadiran pemain-pemain bintang dunia seperti Ronaldo telah memberikan pengaruh luar biasa terhadap citra dan nilai komersial liga.

“Cristiano Ronaldo adalah ikon global, dan kehadirannya di Liga Champions Asia meningkatkan eksposur kami ke pasar internasional. Kami percaya bahwa persaingan ke depan akan semakin menarik dan penuh kejutan,” ujarnya.

Harapan Fans dan Masa Depan Ronaldo

Para pendukung Al Nassr di Arab Saudi dan berbagai negara masih menaruh harapan besar kepada Ronaldo. Meski usia tak lagi muda, Ronaldo tetap dianggap sebagai pemimpin yang bisa membangkitkan semangat juang tim dalam laga-laga besar.

Di media sosial, tagar seperti #RonaldoBringUCLtoNassr sering bermunculan setiap kali Al Nassr tampil di Liga Champions Asia. Fans menyuarakan dukungan mereka agar CR7 tetap bertahan dan mencoba kembali di musim depan.

Dengan kontraknya yang masih tersisa hingga 2025, musim depan bisa jadi kesempatan terakhir bagi Cristiano Ronaldo untuk menorehkan satu lagi pencapaian dalam karier luar biasanya: mengangkat trofi Liga Champions Asia bersama Al Nassr.

Jika hal itu tercapai, maka Ronaldo benar-benar akan mencatatkan diri sebagai pemain pertama yang menjuarai kompetisi tertinggi antarklub di dua benua — Eropa dan Asia. Sebuah warisan yang akan memperkuat statusnya sebagai pemain terhebat sepanjang masa.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index