KAI

Lonjakan Wisatawan Asing Naik Kereta Api, PT KAI Catat 47.471 Penumpang WNA pada Kuartal I 2025

Lonjakan Wisatawan Asing Naik Kereta Api, PT KAI Catat 47.471 Penumpang WNA pada Kuartal I 2025
Lonjakan Wisatawan Asing Naik Kereta Api, PT KAI Catat 47.471 Penumpang WNA pada Kuartal I 2025

JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat peningkatan signifikan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang menggunakan layanan kereta api selama periode Januari hingga Maret 2025. Tercatat sebanyak 47.471 wisatawan asing memanfaatkan moda transportasi kereta api untuk keluar dan masuk melalui stasiun-stasiun utama, terutama di wilayah destinasi wisata seperti Yogyakarta, Solo, dan sekitarnya. Angka ini menunjukkan peningkatan 7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menandakan tren positif dalam penggunaan kereta api sebagai pilihan utama transportasi wisata.

Peningkatan ini tidak hanya menunjukkan pemulihan sektor pariwisata pasca-pandemi, tetapi juga mencerminkan kepercayaan wisatawan asing terhadap kenyamanan, keamanan, dan efisiensi layanan kereta api Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Wilayah-wilayah seperti Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Solo, dan sekitarnya memang telah lama dikenal sebagai magnet wisata budaya dan sejarah, dan kini semakin mudah dijangkau dengan moda transportasi kereta api.

KAI: Kereta Api Jadi Andalan Wisatawan Asing Jelajahi Jawa

Menurut Vice President Public Relations PT KAI, Joni Martinus, peningkatan jumlah penumpang WNA mencerminkan keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan kualitas layanan dan menjangkau pasar internasional.

“KAI terus melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan layanan kepada seluruh pelanggan, termasuk wisatawan mancanegara. Kami melihat tren positif ini sebagai hasil dari peningkatan fasilitas, digitalisasi layanan, dan promosi yang masif, baik dalam maupun luar negeri,” ungkap Joni dalam keterangan resminya, Jumat (2/5/2025).

Ia juga menambahkan bahwa PT KAI telah berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam promosi destinasi wisata berbasis jalur kereta. Berbagai rute populer seperti Yogyakarta–Solo, Yogyakarta–Surabaya, dan Bandung–Yogyakarta semakin dilirik oleh turis asing karena menawarkan pengalaman perjalanan yang nyaman, efisien, dan langsung menyentuh kawasan wisata unggulan.

Destinasi Populer dan Pilihan Kereta Favorit Wisman

Data internal KAI menunjukkan bahwa stasiun-stasiun seperti Stasiun Yogyakarta (Tugu), Stasiun Solo Balapan, dan Stasiun Lempuyangan menjadi titik utama keberangkatan dan kedatangan para wisatawan asing. Tak hanya kereta jarak jauh, sejumlah kereta lokal juga mulai diminati karena aksesibilitasnya ke destinasi lokal seperti Keraton Yogyakarta, Candi Borobudur, Candi Prambanan, hingga Pasar Triwindu dan Kampung Batik Laweyan di Solo.

Sementara itu, jenis kereta api yang banyak digunakan oleh wisatawan mancanegara adalah kereta kelas eksekutif dan bisnis, terutama KA Taksaka, Argo Wilis, dan Prambanan Ekspres. Wisatawan menyukai jadwal keberangkatan yang tepat waktu, pelayanan di atas kereta, dan kemudahan pemesanan tiket secara online yang tersedia dalam bahasa Inggris melalui aplikasi Access by KAI.

Dorongan dari Infrastruktur dan Konektivitas Transportasi

Faktor lain yang mendukung lonjakan penumpang asing adalah peningkatan infrastruktur transportasi. Terhubungnya Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) dengan jalur kereta api melalui Stasiun Wojo dan Wates menjadikan kedatangan turis dari luar negeri lebih cepat dan nyaman menjangkau pusat kota Yogyakarta. Di Solo, keberadaan Stasiun Solo Balapan yang terkoneksi langsung dengan layanan KRL dan angkutan umum semakin mempermudah mobilitas wisatawan.

“Konektivitas antar moda menjadi kunci utama dalam menarik wisatawan internasional. Mereka mengutamakan efisiensi waktu dan kemudahan berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain, dan kereta api menawarkan solusi itu,” tambah Joni.

Program Wisata Tematik dan Promosi Khusus

KAI juga diketahui tengah menggencarkan program wisata tematik, di mana wisatawan dapat membeli paket perjalanan yang terintegrasi antara tiket kereta api dan kunjungan ke berbagai destinasi, termasuk paket Borobudur Tour, Prambanan Heritage, dan Wisata Keraton.

Selama kuartal pertama 2025, KAI juga menggelar sejumlah promosi khusus bekerja sama dengan agen perjalanan luar negeri dan hotel-hotel di Yogyakarta dan Solo. Beberapa paket bahkan menawarkan diskon hingga 20% untuk pemegang paspor asing, dengan syarat dan ketentuan tertentu.

Program ini disebut sangat efektif menarik minat wisatawan backpacker dan digital nomad yang banyak menetap sementara di kota-kota budaya seperti Yogyakarta.

Komentar Pelaku Industri dan Pemerintah

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo, mengapresiasi peran KAI dalam mendorong arus wisatawan asing ke wilayah Yogyakarta. Ia menyebut, moda kereta api telah menjadi bagian penting dalam sistem pariwisata berkelanjutan.

“Transportasi kereta api tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga menawarkan pengalaman budaya yang tidak bisa didapat dari transportasi lain. Wisatawan bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat lokal di stasiun maupun di dalam kereta,” ujar Singgih.

Di sisi lain, asosiasi pelaku wisata seperti ASITA menyarankan KAI terus memperluas layanan berbahasa asing dan memfasilitasi informasi pariwisata di stasiun untuk memudahkan turis dalam merencanakan perjalanan.

Target KAI: 200.000 Wisman Gunakan Kereta Api Hingga Akhir Tahun

Melihat tren yang terus meningkat, KAI menargetkan hingga akhir 2025 akan ada 200.000 penumpang wisatawan asing yang menggunakan layanan mereka. Target tersebut diyakini realistis seiring dengan pulihnya penerbangan internasional, meningkatnya minat terhadap wisata budaya, serta tren global terhadap slow travel — perjalanan yang lebih santai dan mendalam, sesuai karakteristik kereta api.

KAI juga akan meningkatkan kerja sama internasional dengan maskapai asing, platform pemesanan global, dan kedutaan besar Indonesia di negara-negara target wisatawan seperti Jepang, Korea Selatan, Eropa, dan Amerika Serikat.

Lonjakan jumlah wisatawan asing yang menggunakan kereta api menjadi angin segar bagi pemulihan dan pertumbuhan sektor pariwisata nasional. PT KAI telah berhasil menunjukkan bahwa kereta api bukan sekadar moda transportasi, tetapi juga bagian dari pengalaman wisata itu sendiri. Dengan strategi yang tepat dan dukungan lintas sektor, kereta api Indonesia siap menjadi garda depan dalam menyambut kembalinya kejayaan pariwisata Indonesia di mata dunia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index