JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palopo telah secara resmi menerima berbagai jenis logistik yang akan digunakan dalam pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palopo 2025. Logistik tersebut mulai diterima sejak 30 Maret 2025, sebagai bentuk kesiapan penyelenggaraan PSU yang dijadwalkan sesuai keputusan resmi KPU RI menyusul adanya sengketa atau temuan pelanggaran dalam pemilu sebelumnya.

Langkah ini menandai tahap penting dalam tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang berlangsung secara nasional, di mana Kota Palopo menjadi salah satu daerah yang ditetapkan untuk mengulang sebagian proses pemungutan suara demi menjamin asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (luber dan jurdil).

Jenis Logistik yang Telah Diterima KPU Palopo

Ketua KPU Kota Palopo, dalam keterangannya kepada media, menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima beragam logistik penting untuk mendukung pelaksanaan PSU. Beberapa item utama yang telah dikonfirmasi kedatangannya antara lain:

Segel kertas dan segel plastik, sebagai alat pengaman pada kotak suara serta dokumen resmi pemungutan suara agar tidak terjadi manipulasi.

Tinta pemilu, yang berfungsi sebagai penanda bagi pemilih yang telah memberikan suara, untuk mencegah praktik pemilihan ganda.

Formulir model C hasil salinan plano dan A4, yang merupakan dokumen penting untuk rekapitulasi hasil pemungutan suara di tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS).

ABTN (Amplop Berisi Tinta Nomor TPS) dan sampul dokumen pemilu, termasuk sampul formulir model C, sampul kubus, serta Dokumen Pemilih C (DPC) Pilwalkot.

“Seluruh logistik diterima dalam kondisi baik dan saat ini tengah dilakukan proses verifikasi dan pengepakan ulang di gudang KPU,” ujar salah satu komisioner KPU Palopo yang enggan disebutkan namanya, Jumat (2/5/2025).

Pengamanan Logistik Diperketat

Sebagai bagian dari upaya menjaga integritas PSU, KPU Palopo bekerja sama dengan aparat kepolisian dan pihak keamanan lainnya untuk memastikan logistik tersebut disimpan dalam tempat yang aman dan diawasi secara ketat selama 24 jam.

Kapolres Palopo melalui perwakilannya juga menyampaikan bahwa pengamanan gudang logistik KPU akan diperketat menjelang hari H PSU. "Kami memastikan tidak ada gangguan keamanan atau akses ilegal terhadap logistik yang sangat vital ini," ujarnya.

Kesiapan Pelaksanaan PSU

Seiring diterimanya logistik pemilu, KPU Kota Palopo juga memastikan bahwa tahapan persiapan lainnya berjalan sesuai jadwal. Kegiatan seperti pelatihan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), distribusi perlengkapan ke kecamatan dan desa, serta simulasi teknis pemungutan suara akan digelar dalam waktu dekat.

“Kami menargetkan semua tahapan berjalan sesuai jadwal dan tidak ada kendala berarti hingga hari pelaksanaan PSU tiba. Kepastian logistik ini menjadi faktor penting dalam menjamin suksesnya PSU nanti,” ujar Ketua KPU Palopo.

Pihak KPU juga telah melakukan koordinasi intensif dengan Bawaslu, aparat keamanan, serta stakeholder lainnya untuk menyukseskan pelaksanaan PSU tanpa gangguan. Fokus utama adalah menjaga kepercayaan publik terhadap proses demokrasi yang tengah berjalan.

Alasan Dilakukannya PSU

PSU di Kota Palopo dilakukan berdasarkan hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) atau temuan dari pengawas pemilu atas indikasi pelanggaran prosedural yang berdampak terhadap hasil pemilihan. KPU menyatakan bahwa pelaksanaan PSU bukan bentuk kegagalan, melainkan komitmen terhadap prinsip keadilan dan akuntabilitas pemilu.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Palopo sebelumnya merekomendasikan agar dilakukan pemungutan ulang di sejumlah TPS, mengingat adanya temuan administratif yang signifikan pada pemilihan sebelumnya.

“PSU merupakan bagian dari koreksi proses. Ini bukti bahwa sistem kita responsif terhadap pelanggaran dan berpihak pada integritas demokrasi,” ujar perwakilan Bawaslu Palopo dalam pernyataan resminya.

Tantangan Logistik dan Partisipasi Pemilih

Meskipun logistik telah diterima, KPU Palopo masih menghadapi tantangan untuk meningkatkan partisipasi pemilih dalam PSU, yang kerap kali mengalami penurunan karena minimnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya pemungutan ulang.

Oleh karena itu, KPU terus menggencarkan sosialisasi ke masyarakat melalui berbagai media, termasuk media sosial, radio lokal, dan tatap muka di tingkat RT/RW. Pihak penyelenggara berharap antusiasme masyarakat tidak berkurang dalam PSU, karena ini merupakan bagian penting dalam menentukan pemimpin daerah lima tahun ke depan.

“Kami harap masyarakat tetap datang ke TPS saat PSU. Hak suara Anda tetap sangat berarti untuk masa depan Kota Palopo,” ungkap Ketua Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih KPU Palopo.

Harapan Terhadap PSU yang Transparan dan Lancar

Dengan seluruh persiapan yang sedang dilakukan, KPU Palopo optimistis PSU Pilkada Palopo 2025 akan berjalan lancar, tertib, dan demokratis. Keterlibatan semua pihak, termasuk masyarakat, menjadi faktor kunci dalam menjaga kelancaran proses ini.

Para tokoh masyarakat dan tokoh agama di Kota Palopo juga telah diajak untuk turut serta menjaga suasana kondusif menjelang PSU. Mereka diharapkan mampu menjadi penengah jika muncul perbedaan pandangan politik di masyarakat.

PSU Pilkada Kota Palopo menjadi momentum penting untuk memperbaiki dan memastikan proses pemilu berlangsung secara adil dan transparan. Kesiapan logistik yang telah diterima KPU Kota Palopo merupakan sinyal positif terhadap komitmen penyelenggara pemilu dalam menjalankan tugasnya secara profesional.

Melalui kerja sama semua pihak, mulai dari penyelenggara, pengawas, aparat keamanan, peserta pemilu, hingga masyarakat, pelaksanaan PSU diharapkan tidak hanya berjalan sesuai regulasi, tetapi juga mencerminkan kualitas demokrasi yang semakin matang di tingkat lokal. KPU Palopo mengajak seluruh warga untuk menggunakan hak pilih mereka dengan penuh tanggung jawab demi terwujudnya pemerintahan yang sah dan terpercaya.