JAKARTA - Dalam momentum peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) yang berlangsung di sebuah kafe di Jalan Juanda, Kota Palu, Kamis (1/5/2025), Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Anwar Hafid, menyampaikan seruan penting kepada sektor swasta untuk ikut serta dalam pembangunan infrastruktur, khususnya jalan. Dalam sambutannya, Anwar menekankan bahwa peran aktif sektor swasta akan mempercepat proses pembangunan dan menciptakan manfaat ekonomi luas bagi masyarakat, termasuk para pekerja.
Peringatan May Day yang identik dengan perjuangan hak-hak buruh, kali ini dimanfaatkan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah untuk menyuarakan kolaborasi lintas sektor sebagai strategi meningkatkan kualitas infrastruktur yang berdampak langsung terhadap kesejahteraan pekerja. Acara yang dihadiri oleh perwakilan buruh, pengusaha, serta sejumlah pejabat daerah ini berlangsung dalam suasana hangat dan produktif.
Infrastruktur Jalan Sebagai Kunci Pemerataan Ekonomi
Dalam pidatonya, Gubernur Anwar Hafid menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur jalan sebagai fondasi utama dalam memperlancar mobilitas barang dan orang. Menurutnya, kualitas jalan yang baik tak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi tetapi juga memperluas akses kesempatan kerja dan pelayanan dasar bagi masyarakat di daerah terpencil.
"Kita tidak bisa membiarkan daerah-daerah terisolasi karena keterbatasan akses. Jalan adalah urat nadi ekonomi dan sosial. Untuk itu, saya mengajak pihak swasta agar tidak ragu ikut berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur, terutama jalan," tegas Anwar Hafid.
Ia menambahkan bahwa selama ini pemerintah sudah berupaya maksimal melalui alokasi APBD maupun Dana Alokasi Khusus (DAK), namun keterlibatan pihak ketiga dinilai akan mempercepat target pembangunan, terutama di wilayah-wilayah strategis dan produktif.
Kolaborasi Pemerintah dan Swasta Jadi Strategi Pembangunan
Dalam konteks otonomi daerah dan keterbatasan anggaran pemerintah, kolaborasi antara sektor publik dan swasta (Public Private Partnership/PPP) menjadi salah satu opsi yang terus didorong oleh Gubernur Anwar. Menurutnya, pola kerja sama tersebut akan memberi ruang inovasi, efisiensi, serta tanggung jawab bersama dalam menjaga kualitas dan keberlanjutan infrastruktur.
"Kemitraan dengan swasta tidak hanya soal pendanaan, tapi juga bagaimana kita berbagi peran dalam perencanaan, pembangunan, dan pemeliharaan. Kita butuh sinergi demi kemajuan Sulteng," ujar Anwar di hadapan para pengusaha dan pelaku industri yang hadir.
Ia menegaskan bahwa Pemprov Sulteng siap memfasilitasi perizinan dan regulasi yang mendukung investasi swasta di sektor infrastruktur. Selain itu, pemerintah juga berkomitmen untuk memastikan bahwa kerja sama tersebut tetap berpihak pada kepentingan masyarakat luas.
Kesejahteraan Buruh Harus Sejalan dengan Pembangunan
Selain membahas pembangunan jalan, dalam kesempatan itu Gubernur Anwar Hafid juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pekerja di Sulawesi Tengah atas kontribusinya dalam pembangunan daerah. Ia menyebutkan bahwa buruh adalah aset bangsa yang tidak boleh dipinggirkan dalam proses pembangunan.
"May Day bukan hanya seremoni. Ini momentum untuk menghargai kerja keras buruh dan memastikan mereka mendapatkan hak yang layak. Kesejahteraan buruh harus menjadi bagian dari agenda pembangunan," ungkapnya.
Menurut data dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulteng, jumlah pekerja di sektor konstruksi dan infrastruktur mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa proyek-proyek infrastruktur membuka banyak peluang kerja bagi masyarakat lokal, terutama kaum muda.
Gubernur juga menyampaikan bahwa dalam setiap proyek pembangunan, pemerintah mendorong kontraktor dan perusahaan pelaksana untuk merekrut tenaga kerja lokal agar dampak ekonomi bisa langsung dirasakan oleh masyarakat setempat.
Tanggapan Buruh dan Pengusaha
Momentum May Day di Palu juga diwarnai dialog terbuka antara pemerintah, serikat buruh, dan pengusaha. Perwakilan dari serikat pekerja menyampaikan harapan agar kesejahteraan dan keamanan kerja tetap menjadi perhatian utama, terutama dalam proyek-proyek kerja sama pemerintah dengan swasta.
Salah satu perwakilan buruh dari Serikat Pekerja Nasional (SPN), Junaidi, menyampaikan bahwa partisipasi buruh lokal dalam pembangunan harus dibarengi dengan pelatihan dan peningkatan kapasitas kerja.
"Kami berharap perusahaan yang terlibat dalam proyek infrastruktur tidak hanya mempekerjakan buruh lokal, tetapi juga memberikan pelatihan agar tenaga kerja kami punya daya saing tinggi," ujar Junaidi.
Sementara itu, perwakilan pengusaha yang hadir menyambut baik ajakan Gubernur Sulteng untuk berkolaborasi. Mereka menilai bahwa keterlibatan swasta dalam pembangunan infrastruktur jalan akan memberikan keuntungan bagi semua pihak, termasuk dalam hal efisiensi distribusi dan logistik perusahaan.
"Kami siap mendukung program pemerintah. Asalkan regulasi jelas dan insentif investasi disiapkan, kami optimis pembangunan infrastruktur jalan bisa lebih cepat dan merata," ungkap Hendra, salah satu pengusaha lokal dari sektor konstruksi.
Harapan ke Depan: Pemerataan Pembangunan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menargetkan peningkatan kualitas jalan provinsi dan kabupaten pada 2025 hingga 2027, dengan memprioritaskan akses menuju kawasan industri, pelabuhan, dan pusat pertumbuhan ekonomi baru. Untuk itu, keterlibatan pihak swasta dinilai sangat strategis dalam mewujudkan target tersebut.
Dalam penutupan kegiatan, Gubernur Anwar Hafid menyampaikan optimisme bahwa Sulawesi Tengah bisa menjadi model provinsi yang sukses membangun infrastruktur lewat kolaborasi. Ia juga menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap kerja sama pembangunan.
"Kalau kita kerja sama dengan semangat tulus dan jujur, tidak ada yang tidak bisa kita bangun. Jalan-jalan yang baik akan membawa harapan baru bagi masyarakat kita," tutup Anwar Hafid.
Peringatan Hari Buruh Internasional 2025 di Kota Palu menjadi momentum penting yang tak hanya merayakan kontribusi buruh, tetapi juga memicu gerakan kolaboratif antara pemerintah dan sektor swasta. Ajakan Gubernur Sulawesi Tengah kepada pengusaha untuk terlibat dalam pembangunan infrastruktur, khususnya jalan, mencerminkan semangat sinergi demi percepatan pembangunan dan pemerataan kesejahteraan di wilayah timur Indonesia.
Dengan komitmen bersama, Sulawesi Tengah diharapkan mampu menjadi provinsi yang tidak hanya unggul secara fisik dalam pembangunan infrastruktur, tetapi juga unggul dalam keadilan sosial bagi para pekerjanya.