JAKARTA - Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan merilis data perdagangan luar negeri untuk bulan April 2025, menunjukkan kinerja ekspor yang lebih baik dari perkiraan. Nilai ekspor Korea Selatan pada bulan April tercatat mencapai USD 58,2 miliar, meningkat 3,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Angka ini mengalahkan proyeksi pasar yang memperkirakan penurunan 2,0% dan menjadi pertumbuhan ekspor terbesar dalam empat bulan terakhir.
Sementara itu, impor Korea Selatan pada bulan April 2025 tercatat sebesar USD 53,3 miliar, turun 2,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan impor ini menghasilkan surplus perdagangan sebesar USD 4,88 miliar, sedikit menurun dibandingkan surplus bulan Maret yang mencapai USD 4,92 miliar.
Pendorong Utama: Semikonduktor dan Perangkat Nirkabel
Kinerja ekspor Korea Selatan pada bulan April didorong oleh permintaan yang kuat untuk semikonduktor dan perangkat komunikasi nirkabel. Ekspor semikonduktor meningkat 17,2% dibandingkan tahun lalu, didorong oleh kenaikan harga chip memori dan permintaan yang kuat untuk chip kelas atas. Sementara itu, ekspor perangkat komunikasi nirkabel melonjak 26,5%.
Namun, sektor otomotif mengalami penurunan. Ekspor mobil turun 3,8%, sebagian besar disebabkan oleh tarif impor yang diberlakukan oleh Amerika Serikat. Meskipun demikian, ekspor suku cadang mobil dan produk baja mengalami peningkatan masing-masing sebesar 3,5% dan 5,4%.
Perdagangan dengan Mitra Utama
Dalam hal tujuan ekspor, Korea Selatan mencatatkan kinerja yang bervariasi. Ekspor ke Amerika Serikat turun 6,8%, sementara ekspor ke China meningkat 3,9%. Yang paling signifikan adalah ekspor ke Uni Eropa, yang melonjak 18,4% menjadi USD 6,7 miliar, mencatatkan rekor tertinggi.
Proyeksi dan Tantangan ke Depan
Meskipun data perdagangan bulan April menunjukkan kinerja yang positif, para ekonom tetap berhati-hati dalam memandang prospek perdagangan Korea Selatan ke depan. Park Sang-hyun, seorang ekonom di iM Securities, menyatakan, "Data April ini mengejutkan, tetapi belum jelas apakah ekspor akan tetap kuat pada bulan Mei karena mungkin ada dampak dari pengiriman awal." Ia juga menambahkan bahwa kemungkinan kuartal kedua bisa lebih baik dari yang diperkirakan, berkat jeda sementara pada tarif AS.
Ketegangan perdagangan global dan ketidakpastian kebijakan tarif AS masih menjadi tantangan bagi perekonomian Korea Selatan. Namun, sektor semikonduktor dan perangkat komunikasi nirkabel tetap menjadi pendorong utama ekspor, memberikan harapan bagi pemulihan ekonomi negara tersebut.
Secara keseluruhan, meskipun ada tantangan, kinerja perdagangan Korea Selatan pada bulan April 2025 menunjukkan ketahanan dan potensi pertumbuhan, terutama didorong oleh sektor teknologi tinggi. Perhatian kini tertuju pada bagaimana perkembangan kebijakan perdagangan global dan permintaan pasar akan mempengaruhi kinerja ekspor dan impor negara ini dalam beberapa bulan mendatang.