JAKARTA - Persib Bandung kembali berada di ujung sejarah emas. Klub kebanggaan masyarakat Jawa Barat ini hanya tinggal selangkah lagi untuk memastikan gelar juara Liga 1 musim 2024/2025. Di bawah komando pelatih asal Kroasia, Bojan Hodak, Persib telah memuncaki klasemen dengan torehan 64 poin, unggul 11 poin dari pesaing terdekat. Satu kemenangan lagi akan memastikan Maung Bandung mengangkat trofi kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Momentum ini tak hanya menjadi potensi pesta juara bagi Persib, tetapi juga membuka lembaran sejarah baru dalam kiprah pelatih-pelatih klub yang pernah sukses mempersembahkan gelar juara di era Liga Indonesia. Dari pelatih lokal legendaris hingga pelatih asing yang menorehkan debut sempurna, Persib telah melahirkan tokoh-tokoh kunci dalam sejarah panjang sepak bolanya.
Berikut ini adalah tiga pelatih yang tercatat sukses mempersembahkan gelar juara bagi Persib Bandung di era Liga Indonesia:
Indra Thohir: Arsitek Lokal Legendaris
Nama Indra Mochamad Thohir atau yang akrab disapa “Abah Thohir” merupakan sosok pelatih lokal pertama yang berhasil mempersembahkan gelar juara bagi Persib Bandung dalam format kompetisi Liga Indonesia. Ia adalah figur sentral dalam masa keemasan Persib di pertengahan 90-an.
Abah Thohir mengawali kiprahnya sebagai pelatih fisik Persib pada tahun 1984. Kemudian, ia naik menjadi pelatih kepala dan membawa Persib menjuarai beberapa gelar penting, termasuk kompetisi Perserikatan pada musim 1989/1990 dan 1992/1993. Namun, puncak prestasinya terjadi di musim 1994/1995 saat Liga Indonesia pertama kali digulirkan sebagai kompetisi gabungan antara Perserikatan dan Galatama.
Dalam musim perdananya itu, Thohir sukses memimpin Maung Bandung menjadi juara Liga Indonesia I setelah mengalahkan Petrokimia Putra di final. Kemenangan tersebut bukan hanya menjadi kebanggaan klub, tetapi juga simbol keberhasilan pelatih lokal menghadapi ketatnya persaingan sepak bola nasional saat itu.
Atas prestasi tersebut, Persib lolos ke ajang Piala Champions Asia 1995 (cikal bakal Liga Champions Asia). Meskipun langkah mereka terhenti di babak perempat final, pencapaian tersebut diakui secara regional. Bahkan, pada September 1995, Thohir dinobatkan sebagai pelatih terbaik Asia oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), sebuah penghargaan bergengsi yang hingga kini belum terulang bagi pelatih Persib lainnya.
"Kepercayaan dan kedisiplinan adalah fondasi tim ini. Kami bukan hanya mengejar kemenangan, tetapi membangun karakter," ujar Indra Thohir dalam sebuah wawancara di masa kepelatihannya.
Thohir juga tercatat kembali ke Persib dalam berbagai kapasitas, termasuk menjadi Direktur Teknik saat klub kembali menjuarai Indonesia Super League (ISL) pada tahun 2014.
Djadjang Nurdjaman: Legenda Serba Bisa
Djadjang Nurdjaman, atau yang akrab disapa Djanur, adalah sosok lain yang tak kalah monumental dalam sejarah Persib. Ia mencatat prestasi unik sebagai satu-satunya individu yang meraih gelar juara bersama Persib dalam tiga peran berbeda: pemain, asisten pelatih, dan pelatih kepala.
Djanur merupakan bagian dari skuad juara Persib di era Perserikatan dan Liga Indonesia. Ia juga menjadi asisten Indra Thohir saat menjuarai Liga Indonesia I. Namun, momen paling bersejarah dalam karier kepelatihannya datang ketika ia dipercaya menukangi Persib di musim 2013 sebagai pelatih kepala.
Meskipun hanya meraih gelar pra-musim di tahun pertamanya, kerja keras Djanur membuahkan hasil pada musim 2014. Di bawah arahannya, Persib tampil konsisten dan akhirnya keluar sebagai juara Indonesia Super League 2014, mengalahkan Persipura Jayapura dalam laga final yang dramatis.
Tidak berhenti di situ, Djanur juga mempersembahkan gelar Piala Presiden 2015 serta membawa Persib lolos hingga babak 16 besar Piala AFC.
"Saya tidak hanya membawa Persib juara, saya membawanya kembali ke identitasnya. Bermain dengan hati, untuk Bobotoh dan kota ini," ucap Djadjang Nurdjaman saat merayakan kemenangan ISL 2014.
Meskipun mengundurkan diri pada 2017, Djanur tetap dikenang sebagai legenda hidup oleh publik Bandung dan seluruh Bobotoh.
Bojan Hodak: Pelatih Asing Pertama yang Persembahkan Gelar
Musim 2023/2024 menjadi tonggak sejarah baru bagi Persib Bandung. Untuk pertama kalinya dalam era Liga Indonesia, gelar juara berhasil dipersembahkan oleh pelatih asing: Bojan Hodak. Pelatih asal Kroasia ini langsung tancap gas sejak menggantikan Luis Milla.
Di musim debutnya, Hodak mencatatkan rekor impresif: 18 kemenangan, 12 hasil imbang, dan hanya tiga kali kalah dalam 33 pertandingan. Persib juga menjadi tim tersubur dengan 65 gol serta pertahanan kuat dengan hanya kebobolan 29 kali.
Dengan filosofi sepak bola efektif yang ia kembangkan dari pengalamannya melatih di Asia Tenggara, termasuk saat sukses di Malaysia, Hodak berhasil menanamkan karakter kuat dalam tubuh tim Maung Bandung.
"Saya datang ke sini bukan untuk bereksperimen. Target saya jelas: membawa Persib juara. Dan kami melakukan itu bersama," kata Bojan Hodak dalam sesi wawancara setelah memastikan gelar Liga 1 musim lalu.
Kini, Hodak berada di ambang mencetak sejarah sebagai pelatih pertama yang mampu membawa Persib juara dua musim beruntun atau back to back champion di era Liga Indonesia. Jika mampu menaklukkan Malut United dalam laga penentuan, gelar tersebut resmi milik Persib untuk musim 2024/2025.
Bojan Hodak dan Misi Back to Back Juara
Dengan keunggulan 11 poin dari pesaing terdekat seperti Dewa United dan Persebaya Surabaya, Persib hanya membutuhkan satu kemenangan lagi untuk memastikan gelar Liga 1 musim ini. Laga kontra Malut United di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate akan menjadi penentu sekaligus panggung pesta jika Hodak mampu mengamankan tiga poin.
Jika sukses, Hodak akan menjadi pelatih paling sukses dalam sejarah Persib modern dan memperkuat statusnya sebagai pelatih asing terbaik yang pernah menangani Maung Bandung.