JAKARTA - Penyerang asal Portugal, Joao Felix, mengungkapkan ketertarikannya yang telah lama terpendam kepada klub raksasa Serie A, AC Milan. Dalam wawancara terbarunya, pemain berusia 25 tahun itu menyebut bahwa Rossoneri merupakan salah satu klub terbesar dunia dan menjadi impiannya sejak lama untuk membela seragam merah-hitam khas San Siro.
Felix saat ini tengah memperkuat AC Milan dengan status pemain pinjaman dari Chelsea. Kepindahannya terjadi pada bursa transfer Januari 2025. Meski hanya bersifat sementara tanpa opsi perpanjangan atau pembelian permanen, Felix mengaku sangat menghargai kesempatan tersebut dan bertekad memberikan kontribusi maksimal selama berseragam Milan hingga akhir musim 2024/2025.“Saya sudah lama menyukai AC Milan. Mereka adalah salah satu klub paling penting di dunia. Ketika kesempatan datang, saya langsung ambil keputusan. Saya ingin menjadi bagian dari sejarah besar klub ini,” ujar Felix dalam sesi wawancara dengan media klub.
Ketertarikan Sejak Lama
Felix tidak menutupi bahwa kecintaannya terhadap AC Milan bukanlah sesuatu yang muncul tiba-tiba. Ia mengaku telah mengikuti perjalanan klub sejak masih remaja. Sejumlah legenda Milan seperti Kaká, Andrea Pirlo, dan Paolo Maldini menjadi inspirasi baginya dalam menekuni dunia sepak bola profesional.“Saya tumbuh dengan menonton pertandingan AC Milan, terutama saat mereka masih berjaya di Liga Champions. Saya mengagumi cara bermain mereka, semangat para pemainnya, dan bagaimana klub ini menjadi simbol sepak bola Eropa,” ucap pemain kelahiran Viseu, Portugal itu.
Felix bahkan menyatakan bahwa ia menyempatkan diri menonton beberapa laga Milan sebelum mendapatkan tawaran resmi dari manajemen Rossoneri. Ketika akhirnya tawaran konkret datang, ia tidak membutuhkan waktu lama untuk memutuskan.“Saya tahu saya harus melakukannya. Ini bukan hanya soal karier, tapi juga soal mimpi yang akhirnya bisa saya wujudkan,” tambahnya.
Perjalanan Karier Joao Felix
Joao Felix memulai karier profesionalnya bersama Benfica dan mencuri perhatian publik Eropa berkat performa impresifnya di musim 2018/2019. Tak butuh waktu lama, ia kemudian hijrah ke Atletico Madrid pada 2019 dengan nilai transfer fantastis yang menjadikannya salah satu pemain muda termahal di dunia saat itu.
Namun, perjalanannya di Atletico tidak berjalan mulus. Meski sempat menunjukkan kilasan kualitas, ia gagal tampil konsisten dalam sistem permainan Diego Simeone yang dikenal konservatif dan defensif. Pada Januari 2023, ia dipinjamkan ke Chelsea, di mana ia kembali gagal memenuhi ekspektasi tinggi.
Meski begitu, bakatnya tak pernah diragukan. Dengan bergabung ke AC Milan, Felix berharap menemukan kembali bentuk permainan terbaiknya dan menikmati atmosfer sepak bola Italia yang penuh taktik, ruang, dan intensitas.
Situasi Pinjaman dan Masa Depan
Status Felix di Milan adalah pinjaman murni tanpa opsi permanen. Ini berarti ia hanya akan bermain bersama Rossoneri hingga akhir musim ini, kecuali terjadi negosiasi lanjutan antara Milan, Chelsea, dan sang pemain. Manajemen Milan sendiri belum memberikan pernyataan resmi mengenai masa depan Felix setelah musim berakhir.
Namun, pemain berusia 25 tahun itu mengisyaratkan bahwa dirinya tidak menutup kemungkinan untuk bertahan lebih lama di San Siro, jika performanya memenuhi ekspektasi dan ada kesepakatan yang dapat dicapai antar klub.“Saya ingin memberikan yang terbaik. Kita lihat saja nanti bagaimana hasilnya. Fokus saya sekarang adalah tampil maksimal di setiap pertandingan dan membawa Milan meraih hasil terbaik musim ini,” kata Felix.
Peran Strategis di Milan
Di bawah asuhan pelatih Milan saat ini, Felix mendapat peran cukup sentral dalam skema serangan tim. Dengan kreativitas, dribel, dan visi bermain yang tinggi, ia diharapkan bisa menjadi motor serangan bersama pemain seperti Rafael Leão, Christian Pulisic, dan Olivier Giroud.
Kehadirannya juga menambah kedalaman skuad Milan yang tengah bersaing di papan atas Serie A dan juga dalam kompetisi Eropa. Pelatih Milan menyebut Felix sebagai pemain dengan potensi besar yang masih bisa berkembang lebih jauh di lingkungan yang mendukung.“Joao adalah pemain bertalenta luar biasa. Dia memiliki teknik, insting, dan mentalitas untuk bersaing di level tertinggi. Kami ingin membantunya merasa nyaman dan bermain lepas,” ujar pelatih Milan dalam konferensi pers pasca pertandingan akhir pekan lalu.
Dukungan dari Fans Milan
Meski baru bergabung selama beberapa bulan, Felix mulai mendapatkan tempat di hati para tifosi Rossoneri. Penampilannya yang penuh determinasi serta etos kerja di lapangan membuatnya mendapat sambutan hangat dari publik San Siro.
Dalam beberapa pertandingan terakhir, chant pendukung Milan sudah mulai menyebut namanya, tanda bahwa kehadirannya diakui dan diharapkan bisa menjadi bagian penting dari kesuksesan klub ke depan.
Harapan di Sisa Musim
Dengan musim 2024/2025 memasuki fase akhir, AC Milan tengah berada dalam perebutan ketat posisi atas klasemen Serie A serta mempertahankan peluang di kompetisi Eropa. Felix diharapkan menjadi salah satu faktor pembeda dalam menentukan arah capaian klub musim ini.
Dirinya menyatakan siap berjuang penuh untuk warna merah-hitam dan berambisi mencetak gol-gol penting di laga-laga krusial mendatang.“Saya tahu ekspektasi di klub ini sangat tinggi. Tapi saya suka tekanan. Di sini saya merasa termotivasi. Ini adalah rumah sementara saya, dan saya ingin membuatnya berarti,” pungkas Felix.
Kepindahan Joao Felix ke AC Milan mungkin belum bersifat permanen, namun bagi sang pemain, ini adalah kesempatan emas yang telah ia nantikan sejak lama. Dengan dedikasi dan performa yang konsisten, bukan tidak mungkin pintu untuk masa depan lebih panjang di Milan akan terbuka lebar. Bagi Milan, keberadaan pemain sekelas Felix adalah bagian dari upaya mereka untuk kembali ke puncak kejayaan Eropa dan Italia.