JAKARTA - Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) kembali menegaskan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan melalui pelaksanaan program tanggung jawab sosial bertajuk “Bekal PPintar”. Program ini dirancang untuk mendukung pendidikan berkualitas sekaligus meningkatkan gizi anak-anak usia sekolah dasar, dengan sasaran utama siswa dari keluarga pra-sejahtera.
Program "Bekal PPintar" menjadi bagian dari kontribusi nyata PTPP terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada tiga pilar utama: pendidikan berkualitas, kemitraan untuk tujuan, dan pengentasan kemiskinan.
Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya konkret perusahaan dalam memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, terutama generasi muda Indonesia. “Program ini kami rancang tidak hanya untuk meningkatkan asupan gizi anak-anak, tetapi juga untuk membangun semangat belajar mereka dan mengenalkan profesi di dunia konstruksi sejak dini. Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian kami terhadap masa depan generasi bangsa,” ujar Joko Raharjo dalam keterangannya, Jumat (2/5).
Fokus pada Peningkatan Gizi dan Edukasi Anak Usia Dini
“Bekal PPintar” diselenggarakan di beberapa sekolah dasar mitra yang tersebar di wilayah operasional PTPP. Dalam program ini, anak-anak diberikan paket makanan sehat bergizi yang diformulasikan untuk mendukung pertumbuhan dan konsentrasi belajar mereka.
Selain bantuan gizi, program ini juga mengajak para siswa untuk berinteraksi langsung dengan karyawan dan tenaga profesional dari PTPP. Melalui pendekatan edukatif dan menyenangkan, anak-anak dikenalkan pada berbagai profesi di bidang konstruksi, seperti insinyur sipil, arsitek, teknisi lapangan, hingga operator alat berat.
Tujuan utama dari pendekatan ini adalah menanamkan minat dan inspirasi karier sejak dini, serta membangun kesadaran tentang pentingnya peran dunia konstruksi dalam pembangunan nasional.
“Kami percaya bahwa pendidikan harus holistik. Bukan hanya soal pengetahuan akademik, tapi juga pembentukan karakter, wawasan karier, dan gizi yang baik. Semua elemen itu penting bagi tumbuh kembang anak-anak Indonesia,” lanjut Joko Raharjo.
Komitmen Terhadap SDGs dan Pendidikan Inklusif
PTPP selama ini dikenal sebagai salah satu BUMN yang aktif menjalankan program-program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL). Program “Bekal PPintar” merupakan bagian dari komitmen jangka panjang perusahaan terhadap pembangunan berkelanjutan yang sejalan dengan target global SDGs.
Dalam konteks pendidikan berkualitas, PTPP secara konsisten mengembangkan program yang tidak hanya menyentuh infrastruktur fisik, seperti pembangunan sekolah dan fasilitas belajar, tetapi juga menyasar aspek non-fisik, seperti dukungan gizi, pelatihan guru, dan penyuluhan karier.
Tak hanya itu, program ini juga menjadi bentuk implementasi pilar SDGs lainnya, yaitu kemitraan untuk tujuan (partnership for the goals). Dalam pelaksanaannya, PTPP menggandeng berbagai pemangku kepentingan, termasuk sekolah, pemerintah daerah, dan komunitas lokal.
Peran Perusahaan dalam Mendorong Masa Depan Generasi Emas
Langkah strategis PTPP dalam mengembangkan program “Bekal PPintar” mencerminkan paradigma baru dalam dunia korporasi, di mana perusahaan tidak lagi sekadar mengejar keuntungan ekonomi, tetapi juga memainkan peran penting dalam membentuk masa depan generasi penerus bangsa.
Sosiolog pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta, Dr. Hariyanto, M.Pd, menilai program seperti ini sangat dibutuhkan, terutama di daerah dengan keterbatasan akses pendidikan dan nutrisi. “Perusahaan punya peran strategis dalam membentuk ekosistem pendidikan yang sehat. Ketika sektor swasta ikut terlibat, kualitas pendidikan bisa lebih merata. Dukungan gizi dan motivasi karier bagi siswa usia dasar sangat berpengaruh terhadap masa depan mereka,” ujar Dr. Hariyanto saat dihubungi secara terpisah.
Menurutnya, pengenalan profesi di usia dini akan membantu anak-anak membangun impian dan perencanaan masa depan lebih cepat. Apalagi ketika disertai pendekatan yang menyenangkan, anak-anak akan lebih mudah menyerap dan menumbuhkan rasa percaya diri.
Disambut Antusias Oleh Sekolah dan Orang Tua
Program “Bekal PPintar” disambut dengan antusias tinggi oleh pihak sekolah dan para orang tua murid. Para guru menyebut kegiatan ini sebagai salah satu bentuk kolaborasi ideal antara dunia usaha dan dunia pendidikan.
Siti Nurhaliza, Kepala Sekolah SDN 03 Cileungsi, salah satu sekolah mitra program, menyatakan rasa terima kasihnya atas kontribusi nyata PTPP terhadap para siswa. “Kami sangat terbantu. Anak-anak terlihat semangat, mereka menikmati bekal sehat yang diberikan, dan juga sangat antusias saat dikenalkan dengan profesi di dunia konstruksi. Ini pengalaman yang sangat berharga bagi mereka,” ucap Siti.
Salah satu orang tua murid, Bapak Rudi Hermawan, juga mengungkapkan apresiasinya. Ia menilai program ini bukan hanya membantu secara ekonomi, tapi juga membuka wawasan anaknya tentang masa depan.“Anak saya pulang dari sekolah cerita tentang ingin jadi insinyur. Padahal biasanya dia jarang bicara soal cita-cita. Ini tentu karena pengalaman langsung yang didapat hari ini. Terima kasih PTPP,” ujarnya.
Harapan dan Kelanjutan Program
PTPP menegaskan bahwa “Bekal PPintar” tidak hanya hadir sebagai program satu kali dalam momen Hardiknas, tetapi akan menjadi bagian dari program berkelanjutan yang terus dikembangkan dan diperluas cakupannya.
Joko Raharjo menyebut pihaknya telah menyusun roadmap program CSR berbasis pendidikan untuk tahun-tahun mendatang, termasuk perluasan program ke wilayah-wilayah terpencil dan pengembangan modul edukasi yang lebih interaktif. “Kami ingin program ini terus hidup dan membawa dampak jangka panjang. Investasi pada pendidikan anak adalah investasi terbaik untuk masa depan bangsa,” tutup Joko.
Dengan program “Bekal PPintar,” PT PP (Persero) Tbk tidak hanya memperingati Hari Pendidikan Nasional 2025 secara simbolis, tetapi memberikan kontribusi nyata dalam membentuk generasi emas Indonesia. Melalui sinergi antara peningkatan gizi, edukasi karier, dan semangat belajar, PTPP menunjukkan bahwa pembangunan berkelanjutan bukan hanya tentang infrastruktur, tetapi juga tentang pemberdayaan manusia sejak usia dini.