ENERGI

PGN Pertahankan Kinerja Operasional yang Solid dan Perkuat Ketahanan Energi Nasional pada Kuartal I 2025 di Tengah Tantangan Geopolitik dan Fluktuasi Harga Energi Global

PGN Pertahankan Kinerja Operasional yang Solid dan Perkuat Ketahanan Energi Nasional pada Kuartal I 2025 di Tengah Tantangan Geopolitik dan Fluktuasi Harga Energi Global
PGN Pertahankan Kinerja Operasional yang Solid dan Perkuat Ketahanan Energi Nasional pada Kuartal I 2025 di Tengah Tantangan Geopolitik dan Fluktuasi Harga Energi Global

JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), sebagai bagian dari Subholding Gas PT Pertamina (Persero), terus menjaga kinerja operasional dan mendukung ketahanan energi nasional di tengah tantangan yang dihadapi pada kuartal pertama 2025. PGN berhasil menjaga stabilitas operasional meskipun situasi geopolitik yang tidak menentu dan fluktuasi harga energi global memberikan tekanan terhadap sektor energi.

Kinerja Operasional yang Solid

Menurut Corporate Secretary PGN, Fajriyah Usman, dalam keterangannya yang disampaikan di Jakarta pada hari Rabu, PGN mencatatkan kinerja operasional yang solid meskipun menghadapi tantangan besar. “Kinerja kami tetap stabil pada kuartal pertama tahun ini meski kondisi geopolitik dan fluktuasi harga energi global memberi tekanan,” ujar Fajriyah. “Kami tetap berkomitmen untuk memastikan ketahanan energi nasional dengan mengoptimalkan infrastruktur dan memperkuat agregasi pasokan gas bumi.”

Pada kuartal I 2025, volume penyaluran gas PGN tercatat mencapai 861 BBTUD, dengan transmisi gas yang mencapai 1.602 MMSCFD. Keandalan infrastruktur PGN tetap terjaga pada level 99,9 persen, mendukung layanan kepada lebih dari 820 ribu pelanggan di seluruh Indonesia. Ini termasuk 817.420 rumah tangga, 2.587 pelanggan kecil, dan 3.291 pelanggan industri serta komersial.

Strategi Konsolidasi dan Penguatan Infrastruktur

Fajriyah menjelaskan bahwa kuartal pertama ini merupakan periode konsolidasi yang penting bagi PGN, terutama di tengah transisi pasokan energi domestik yang tengah berlangsung. "Kami terus fokus pada efisiensi dan kesinambungan pasokan gas, serta mempercepat proyek-proyek strategis seperti pengembangan jaringan gas rumah tangga dan infrastruktur LNG," ungkapnya.

Dalam upaya mendukung daya saing industri nasional, PGN juga memprioritaskan distribusi gas pipa untuk memenuhi kebutuhan pelanggan industri yang menerima harga gas bumi tertentu (HGBT). Namun, PGN juga harus menghadapi tantangan pasokan gas pipa akibat penurunan produksi dari beberapa lapangan hulu gas di wilayah Jawa dan Sumatra.

“Untuk mengatasi terbatasnya pasokan gas pipa, kami mengoptimalkan pemanfaatan jasa regasifikasi LNG di Lampung, Arun, dan Jawa Barat,” jelas Fajriyah. “Langkah ini penting untuk memastikan kesinambungan pasokan energi, terutama untuk sektor kelistrikan dan industri, serta pelanggan non-HGBT.”

Peningkatan Layanan Regasifikasi LNG

PGN juga mencatatkan kinerja positif dalam sektor regasifikasi LNG. Volume jasa regasifikasi melalui kontrak Terminal Usage Agreement (TUA) FSRU Lampung tercatat meningkat menjadi 109 BBTUD. Sementara itu, fasilitas regasifikasi LNG di Arun mencapai 128 BBTUD, dan FSRU Jawa Barat mencatatkan 294 BBTUD. Peningkatan ini menunjukkan komitmen PGN dalam memastikan kelancaran distribusi gas yang dibutuhkan oleh sektor industri dan kelistrikan.

Selain itu, PGN juga memberikan kontribusi signifikan dalam sektor energi lainnya, seperti transportasi minyak dengan angka 171.943 BOEPD, lifting migas 16.461 BOEPD, dan perdagangan LNG internasional yang mencapai 68 BBTUD.

Laporan Keuangan Positif

Dari sisi keuangan, PGN mencatatkan pendapatan sebesar 967 juta dolar AS, yang tumbuh 2 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. EBITDA tercatat mencapai 205 juta dolar AS, sementara laba bersih perusahaan mencapai 62 juta dolar AS. Fajriyah menambahkan, meskipun menghadapi tekanan geopolitik, fluktuasi harga minyak, dan pergerakan nilai tukar yang tidak stabil, PGN berhasil menjaga profitabilitasnya.

“Kami menghadapi volatilitas pasar ini dengan mempercepat proyek-proyek strategis dan menjaga kelancaran operasional agar manfaat gas bumi tetap berdampak luas bagi perekonomian nasional,” kata Fajriyah.

Pengembangan Infrastruktur Strategis

Sebagai bagian dari langkah strategis, PGN juga memperkuat posisinya dengan penunjukan sebagai pemegang hak khusus pada wilayah jaringan distribusi gas bumi di Kota Batam oleh Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas. Penunjukan ini membuka peluang untuk mengembangkan sekitar 16.000 sambungan rumah tangga, industri, dan komersial hingga tahun 2027. Fajriyah menyatakan, penunjukan ini merupakan bagian dari upaya PGN untuk menjalankan investasi yang berkelanjutan dalam meningkatkan utilisasi gas domestik.

"Kami menjalankan investasi strategis secara berkelanjutan agar utilisasi gas domestik meningkat dan berkontribusi sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi nasional," tambah Fajriyah.

Komitmen Terhadap Ketahanan Energi Nasional

PGN juga berkomitmen untuk terus memperkuat ketahanan energi di Indonesia. Mereka terus menjajaki potensi sumber pasokan gas baru dan memperkuat komunikasi serta koordinasi dengan pemerintah, regulator, dan para pemangku kepentingan untuk memastikan keandalan pasokan gas bumi, terutama bagi sektor komersial dan industri domestik.

Dengan berbagai langkah strategis yang telah diambil, PGN terus menunjukkan peranannya dalam memastikan ketahanan energi nasional tetap terjaga, bahkan di tengah tantangan global yang penuh ketidakpastian. Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab terhadap distribusi gas bumi di Indonesia, PGN berharap dapat terus mendukung keberlanjutan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index