JAKARTA – Indonesia berkomitmen untuk menjadi pusat pengembangan teknologi kecerdasan artifisial (AI) global, mengingat potensi besar yang dimilikinya dalam bidang teknologi dan digital. Pemerintah Indonesia tidak hanya ingin menjadi konsumen teknologi AI, tetapi juga ingin menjadi pengembang utama dalam ekosistem AI global. Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria dalam keterangannya pada Rabu.
Menjadi Developer, Bukan Sekadar Pasar
Nezar Patria menegaskan bahwa Indonesia memiliki ambisi besar dalam pengembangan AI. Ia menyatakan bahwa Indonesia tidak ingin hanya menjadi pasar untuk teknologi AI, tetapi lebih dari itu, negara ini harus dapat menjadi pengembang utama dalam ekosistem global AI.
"Kita punya target, kita tidak ingin hanya menjadi pasar, hanya menjadi user, tapi kita harus menjadi developer untuk soal AI ini dan kita harus menjadi episentrum dalam rantai pasok global untuk pengembangan AI ini," kata Nezar Patria saat memberikan penjelasan mengenai rencana besar pemerintah Indonesia di bidang teknologi ini.
Ambisi ini menunjukkan langkah Indonesia untuk tidak hanya mengikuti perkembangan dunia teknologi, tetapi juga aktif berperan dalam menciptakan inovasi-inovasi baru yang akan mempengaruhi sektor ekonomi dan industri global.
Fondasi yang Telah Siap untuk Mendukung Ambisi AI Indonesia
Dalam upaya mewujudkan tujuan tersebut, pemerintah Indonesia sudah mempersiapkan sejumlah langkah strategis. Nezar Patria menyebutkan beberapa komponen penting yang menjadi dasar kesiapan Indonesia dalam menjadi pusat pengembangan AI, antara lain penyediaan infrastruktur digital yang memadai, pengembangan talenta digital berkualitas, serta penyusunan regulasi yang komprehensif untuk mendukung ekosistem AI yang aman dan berkelanjutan.
"Infrastruktur digital yang memadai menjadi salah satu prioritas utama. Tanpa infrastruktur yang baik, pengembangan AI tidak akan berjalan optimal," ujar Nezar. “Selain itu, pengembangan talenta digital yang berkualitas juga sangat penting. Kita tidak ingin Indonesia hanya menjadi pengguna, tetapi juga menciptakan talenta yang bisa berkontribusi dalam pengembangan AI global."
Nezar juga menekankan pentingnya regulasi yang tepat untuk mendukung perkembangan teknologi AI yang sangat dinamis. Pemerintah sudah menyiapkan beberapa regulasi penting, seperti Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi, serta Peraturan Pemerintah mengenai Perlindungan Anak dalam Ruang Digital.
Regulasi AI yang Komprehensif dan Fleksibel
Pemerintah Indonesia menyadari bahwa pengembangan teknologi AI perlu didukung oleh regulasi yang tepat, namun tidak terlalu ketat sehingga menghambat inovasi. Nezar Patria menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia akan menerbitkan peraturan setingkat Peraturan Presiden untuk mengatur pengembangan AI lintas sektor.
"Kita punya Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi, dan Peraturan Pemerintah mengenai Perlindungan Anak dalam Ruang Digital dan Perlindungan Data. Komdigi juga sudah menyiapkan Surat Edaran Etika Pengembangan AI tahun lalu," ungkap Nezar. "Namun, intinya adalah kami tidak ingin menciptakan regulasi yang terlalu ketat sehingga membatasi inovasi. Kami akan selalu menyeimbangkan antara regulasi dan potensi risiko yang mungkin timbul dari penerapan AI ini."
Selain itu, pemerintah juga berencana untuk memperkuat kerangka regulasi untuk mengantisipasi perkembangan teknologi AI yang sangat cepat. Ini menjadi langkah penting agar Indonesia dapat bergerak seiring dengan perkembangan teknologi dunia tanpa mengabaikan risiko-risiko yang mungkin muncul.
Kesiapan Indonesia Menghadapi Tantangan AI Global
Seiring dengan perkembangan AI yang semakin pesat di seluruh dunia, Indonesia bertekad untuk tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga berkontribusi aktif dalam menciptakan solusi AI yang dapat dimanfaatkan secara global. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah membuat kemajuan yang signifikan di sektor digital dan teknologi, dan dengan dukungan kebijakan yang tepat, negara ini berpeluang besar untuk menjadi pemain utama dalam pengembangan AI.
Nezar Patria juga menambahkan bahwa dengan infrastruktur yang semakin berkembang dan adanya talenta digital yang terus dilatih, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pengembangan AI di Asia Tenggara bahkan di dunia.
“Indonesia memiliki sumber daya manusia yang besar dan terampil di bidang teknologi, serta pasar yang sangat luas. Ini adalah kombinasi yang sangat kuat untuk mendukung Indonesia sebagai pusat pengembangan AI global,” kata Nezar Patria menutup penjelasannya.
Ambisi Indonesia untuk menjadi episentrum rantai pasok global dalam pengembangan AI tidak hanya menunjukkan visi besar dalam teknologi, tetapi juga harapan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang berkelanjutan. Langkah ini diharapkan dapat membawa Indonesia menjadi pemimpin dalam bidang teknologi di tingkat global.