BISNIS

Astra Otoparts Bagikan Dividen Rp915,74 Miliar, Fokus Ekspansi Bisnis Ekspor di Tengah Lesunya Pasar Domestik

Astra Otoparts Bagikan Dividen Rp915,74 Miliar, Fokus Ekspansi Bisnis Ekspor di Tengah Lesunya Pasar Domestik
Astra Otoparts Bagikan Dividen Rp915,74 Miliar, Fokus Ekspansi Bisnis Ekspor di Tengah Lesunya Pasar Domestik

JAKARTA — PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO), emiten komponen otomotif yang merupakan bagian dari Grup Astra, mengumumkan pembagian dividen tunai sebesar Rp915,74 miliar untuk tahun buku 2024. Keputusan ini disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa, dan mencerminkan pembagian 45% dari laba bersih perusahaan yang mencapai Rp2,03 triliun pada tahun lalu.

Meski sektor otomotif nasional tengah menghadapi tantangan akibat penurunan penjualan kendaraan, Astra Otoparts tetap mencatatkan kinerja positif dan bersiap melakukan ekspansi global melalui peningkatan pasar ekspor.

“Kami memiliki strategi jangka panjang untuk memperkuat keberlanjutan ekspor melalui diversifikasi pasar ekspor secara proaktif,” ujar Sophie Handili, Direktur PT Astra Otoparts, Rabu.

Ekspansi Pasar Ekspor Jadi Prioritas 2025

Dalam menghadapi dinamika ekonomi global, terutama akibat kebijakan tarif impor yang diberlakukan Amerika Serikat, AUTO tetap optimistis memperluas pangsa pasarnya di luar negeri. Fokus ekspor saat ini masih dominan di wilayah Asia, Timur Tengah, dan Afrika, yang dinilai memiliki stabilitas permintaan yang baik terhadap produk komponen otomotif.

Menurut Sophie, langkah ekspansi ini didukung oleh penguatan kemitraan global, peningkatan kualitas produk, serta penyesuaian terhadap regulasi internasional, dan perluasan jaringan distribusi.

“Kami percaya bahwa dengan inovasi berkelanjutan, efisiensi operasional, dan pemahaman yang mendalam terhadap kebutuhan pasar, AUTO dapat terus memperluas jangkauan ekspornya dan memperkuat posisi sebagai pemain global di industri komponen otomotif,” tambahnya.

Minim Dampak dari Kenaikan Tarif AS

Meskipun terjadi lonjakan tarif impor oleh AS, Astra Otoparts menyatakan bahwa kontribusi ekspor ke pasar Amerika Serikat relatif kecil, sehingga dampaknya terhadap kinerja perusahaan tidak signifikan.

“Kontribusi ekspor ke AS masih tergolong kecil terhadap total ekspor perseroan, sehingga dampak langsung terhadap kinerja kami diperkirakan tidak signifikan,” jelas Sophie.

Kebijakan ekspansi ini juga menjadi penyeimbang terhadap lesunya pasar otomotif domestik, yang tercermin dari penurunan penjualan mobil pada kuartal pertama tahun 2025.

Penurunan Pasar Domestik Tekan Industri Otomotif

Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penurunan penjualan mobil wholesales sebesar 4,7% pada periode Januari–Maret 2025 menjadi 205.160 unit, dari 215.250 unit pada tahun sebelumnya. Penjualan ritel pun turun 8,9% menjadi 210.483 unit.

Kondisi ini turut berdampak pada industri komponen otomotif, termasuk Astra Otoparts. Oleh karena itu, AUTO mendorong pemerintah agar terus menyalurkan stimulus ekonomi untuk mendorong daya beli masyarakat.

“Stimulus ekonomi di dalam negeri juga sangat krusial. Dengan meningkatkan daya beli masyarakat dan menggerakkan sektor-sektor strategis, industri otomotif dan komponennya bisa tetap tumbuh meskipun menghadapi tekanan global,” pungkas Sophie.

Kinerja Keuangan Tetap Tumbuh Positif

Meski kondisi pasar cukup menantang, Astra Otoparts berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 6,43% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp505,57 miliar pada kuartal I/2025. Kinerja ini naik dari Rp475,02 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Pendapatan bersih juga tumbuh sebesar 6,45% YoY menjadi Rp4,89 triliun, dari sebelumnya Rp4,59 triliun pada kuartal I/2024.

Dari sisi kontribusi segmen, pendapatan terbesar AUTO masih berasal dari:

-Segmen manufaktur komponen otomotif sebesar Rp2,63 triliun

-Segmen perdagangan sebesar Rp2,25 triliun

-Setelah dikurangi eliminasi sebesar Rp378,39 miliar

Penjualan lokal ke pihak ketiga tercatat naik 4,34% menjadi Rp2,71 triliun, sedangkan ekspor ke pihak ketiga tumbuh menjadi Rp437,07 miliar, naik dari Rp397,19 miliar pada kuartal pertama tahun lalu.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index