JAKARTA — Dalam rangka menyambut Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 yang jatuh pada 2 Mei, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) resmi merilis logo peringatan Hardiknas 2025. Logo ini dapat digunakan oleh seluruh instansi pemerintah, lembaga pendidikan negeri maupun swasta, serta masyarakat luas dalam berbagai bentuk publikasi dan kegiatan peringatan Hardiknas.

Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei sesuai dengan Keputusan Presiden RI Nomor 316 Tahun 1959, yang juga merupakan hari kelahiran Ki Hadjar Dewantara, tokoh pelopor pendidikan di Indonesia dan pendiri Taman Siswa. Filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara yang terkenal — Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani — masih menjadi landasan utama dalam membentuk sistem pendidikan nasional hingga kini.

Logo Hardiknas 2025: Simbol Harapan dan Kolaborasi

Logo resmi Hardiknas 2025 hadir dengan visual yang penuh makna. Terdapat tiga sosok manusia berwarna merah, biru, dan abu-abu yang tampak bergerak dinamis menuju sebuah bintang emas di bagian atas. Desain ini bukan sekadar estetika, melainkan representasi filosofi pendidikan nasional yang inklusif dan kolaboratif.

Makna mendalam dari logo Hardiknas 2025 adalah:

-Tiga sosok manusia: Melambangkan keberagaman peran dalam pendidikan yaitu peserta didik, pendidik, dan masyarakat.

-Warna merah, biru, abu-abu: Mewakili semangat semangat, kreativitas, dan kedewasaan dalam membangun masa depan pendidikan.

-Bintang emas: Menjadi simbol dari harapan dan cita-cita pendidikan Indonesia untuk mencapai kualitas unggul yang berkelanjutan.

-Tulisan “HARDIKNAS 2025” berwarna hitam dan tebal: Menegaskan komitmen bangsa dalam menjadikan pendidikan sebagai pondasi utama pembangunan.

Pihak Kemendikbudristek mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menggunakan logo ini dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan Hari Pendidikan Nasional. Logo bisa digunakan untuk spanduk, banner digital, media sosial, backdrop acara, hingga publikasi media massa.

Tema Hardiknas 2025: Pendidikan Berkualitas untuk Semua

Dalam pernyataan resminya, Kemendikbudristek juga menetapkan tema peringatan Hardiknas 2025, yakni “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua.”

Tema ini menggambarkan semangat gotong royong dan peran aktif seluruh lapisan masyarakat dalam menciptakan pendidikan yang inklusif dan berkualitas. Pendidikan bukan hanya tanggung jawab guru dan institusi formal, tetapi juga menjadi tugas bersama antara orang tua, komunitas, pemerintah, dan dunia usaha.

"Kami mendorong semua pihak untuk berpartisipasi dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan. Semangat kolaborasi inilah yang menjadi inti dari Hardiknas 2025,” kata perwakilan Kemendikdasmen dalam keterangan tertulis, Rabu.

Selain itu, Kemendikbudristek juga mengimbau agar peringatan Hardiknas tahun ini dijadikan momentum untuk refleksi dan evaluasi terhadap capaian sektor pendidikan Indonesia pasca-pandemi serta tantangan era digitalisasi. Perubahan zaman yang cepat menuntut pendidikan nasional untuk terus beradaptasi dan berinovasi.

Seruan Perayaan dan Partisipasi Nasional

Kemendikbudristek juga mengajak seluruh sekolah, kampus, lembaga pelatihan, organisasi profesi guru, serta komunitas pendidikan untuk turut serta dalam menyemarakkan Hardiknas 2025 melalui berbagai kegiatan positif, seperti:

-Upacara bendera

-Lomba literasi dan numerasi

-Pameran pendidikan

-Webinar dan diskusi publik

-Aksi sosial pendidikan di wilayah terpencil

Semua kegiatan tersebut diharapkan mengusung semangat “Tut Wuri Handayani” yang menjadi filosofi Ki Hadjar Dewantara dalam mendampingi peserta didik untuk tumbuh dengan potensi terbaiknya.

“Mari kita rayakan Hari Pendidikan Nasional dengan semangat kebersamaan, kesetaraan, dan inovasi, demi menciptakan masa depan pendidikan Indonesia yang lebih gemilang,” tambah perwakilan Kemendikbudristek.

Dengan tema dan logo yang kuat, Hardiknas 2025 menjadi momentum penting bagi seluruh rakyat Indonesia untuk memperkuat komitmen terhadap pendidikan yang adil, inklusif, dan berkualitas.