JAKARTA - Pawon Mbah Gito, sebuah rumah makan yang terletak di Pasir Luhur, RT.003/RW.026, Area Sawah, Sukoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah menjadi salah satu destinasi kuliner favorit bagi para pecinta masakan tradisional. Dikenal dengan sajian khas desa asli Yogyakarta, Pawon Mbah Gito menawarkan pengalaman kuliner yang autentik dan harga yang ramah di kantong.
Menu Tradisional yang Menggugah Selera
Supervisor rumah makan Pawon Mbah Gito, Rohmad (22), menjelaskan bahwa rumah makan ini menyajikan berbagai menu khas desa yang menggugah selera. "Menu di sini ala ndesa asli dari Yogyakarta, dan makanan di sini terdapat menu seperti sayur-sayuran, sate, tempe, tahu, daging, lalapan, buah-buahan, dan lain sebagainya," ujar Rohmad. Dengan beragam pilihan menu tersebut, pengunjung dapat menikmati cita rasa autentik masakan tradisional Yogyakarta.
Selain menu utama, Pawon Mbah Gito juga menyediakan berbagai minuman khas yang menyegarkan. Beberapa di antaranya adalah Dawet Mbah Uti seharga Rp18.000, Jeruk Ndeso seharga Rp8.000, Kopi Mbah Gito seharga Rp12.000, dan Teh Ndeso seharga Rp5.000. Harga yang terjangkau ini membuat pengunjung merasa puas dan ingin kembali lagi.
Suasana Desa yang Nyaman
Pawon Mbah Gito beroperasi setiap hari mulai pukul 07:00 hingga 21:00 WIB, dengan dua shift karyawan untuk memastikan pelayanan yang optimal. Jumlah karyawan mencapai 60 orang yang terbagi dalam dua shift: shift pertama mulai pukul 06:00 hingga 15:00 WIB, dan shift kedua mulai pukul 13:00 hingga 21:00 WIB. Meskipun buka setiap hari, rumah makan ini tutup pada Hari Raya Idul Fitri.
Menurut Rohmad, Pawon Mbah Gito telah beroperasi selama tiga tahun dan terus berkembang. "Menu yang terdapat dan tersajikan bermacam-macam nama dari rumah makan Pawon Mbah Gito. Yakni menu dan harga relatif ekonomis, serta dijamin datang kembali," tambahnya sambil tersenyum.
Popularitas yang Meningkat
Pawon Mbah Gito tidak hanya menarik perhatian warga lokal, tetapi juga wisatawan dari berbagai daerah seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Ika, seorang warga sekitar, menyatakan bahwa rumah makan ini selalu ramai dikunjungi. "Pawon Mbah Gito, rumah makan ramai pengunjung, dari berbagai daerah seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan lain sebagainya," ujar Ika.
Dikelola oleh Herawati, cucu dari Mbah Gito, rumah makan ini mempertahankan tradisi kuliner Yogyakarta yang autentik. Herawati memastikan bahwa setiap sajian yang disajikan tetap mempertahankan cita rasa asli dan kualitas yang tinggi.