JAKARTA - Realisasi kredit untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Sulawesi Selatan (Sulsel) per Februari 2025 tercatat sebesar Rp61,31 triliun, menunjukkan pertumbuhan tipis sebesar 1,46% secara year-on-year (yoy). Namun, jumlah debitur mengalami penurunan sebesar 1,58% yoy, dari 926.391 debitur pada Februari 2024 menjadi 911.796 debitur pada Februari 2025.
Penyaluran Kredit UMKM Berdasarkan Segmen
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Moch. Muchlasin, merinci bahwa penyaluran kredit UMKM di Sulsel didominasi oleh usaha mikro. Per Februari 2025, usaha mikro menerima kredit sebesar Rp33,91 triliun, tumbuh 1,94% yoy, dengan jumlah debitur sebanyak 892.364, meningkat 3,14% yoy. "Penyaluran kredit UMKM di Sulsel memang selalu didominasi oleh kredit usaha mikro sejauh ini. Posisi Februari 2025 cakupannya mencapai 55,30% dari total kredit UMKM secara keseluruhan," ujar Muchlasin.
Sementara itu, usaha kecil tercatat menerima kredit sebesar Rp17,82 triliun, meningkat 1,87% yoy. Jumlah debiturnya sebanyak 56.449, bertambah 8,16% yoy. Namun, usaha menengah mengalami penurunan, dengan kredit yang disalurkan sebesar Rp9,58 triliun, turun 0,90% yoy, dan jumlah debitur sebanyak 4.576, berkurang 2,33% yoy.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meskipun terdapat pertumbuhan kredit UMKM, laju pertumbuhannya menunjukkan tren perlambatan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada Desember 2023, pertumbuhan kredit UMKM mencapai 9,5%, sementara pada Desember 2024 hanya 1,98%. Hal ini menjadi perhatian bagi OJK dan pemerintah daerah untuk terus mendorong akses pembiayaan bagi UMKM.
Muchlasin menambahkan bahwa OJK akan terus memantau perkembangan ini guna memastikan keberlanjutan penyaluran kredit yang sehat dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Selain itu, pemerintah daerah melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga berperan penting dalam mendukung UMKM. Hingga November 2024, penyaluran KUR di Sulsel mencapai Rp15,93 triliun, meningkat 18,28% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. "Angka tersebut menjadikan Sulsel sebagai penyalur KUR terbesar di luar Jawa," ujar Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Sulsel, Supendi.