Tantangan Digitalisasi dan Kesiapan Infrastruktur
Wakil Ketua Bidang Kerja Sama Antar Lembaga AAUI, Muhammad Iqbal, menyatakan bahwa salah satu syarat utama dalam SEOJK adalah kesiapan kapabilitas digital. Menurutnya, sekitar 20 hingga 25 persen anggota penyelenggara asuransi kesehatan di bawah AAUI masih perlu menyempurnakan sistem digital mereka. "Sudah menjadi keniscayaan untuk melakukan adjustment atas biaya baru yang akan timbul," ujarnya dalam webinar bertema 'Win-win Solution di Kala Inflasi Medis Menanjak'.
Selain itu, perusahaan asuransi diwajibkan memiliki tenaga medis bersertifikat dan membentuk unit utilization review untuk meninjau efektivitas layanan medis. Iqbal menambahkan, "Ini tantangan operating cost tersendiri bagi perusahaan."
Pembentukan Medical Advisory Board (MAB)
SEOJK juga mengatur pembentukan Medical Advisory Board (MAB) sebagai syarat baru. MAB berfungsi sebagai dewan penasihat medis independen yang memberikan rekomendasi berbasis bukti medis kepada industri asuransi. Ketua PP PERDOKJASI, Wawan Mulyawan, menegaskan bahwa keberadaan MAB sangat krusial untuk menjamin bahwa kebijakan pembiayaan dalam asuransi kesehatan selalu berbasis pada prinsip medis yang tepat dan efisien. "Kami ingin memastikan bahwa keputusan pembayaran dalam industri asuransi kesehatan diambil berdasarkan kajian medis yang komprehensif dan independen," ujarnya. Ia menambahkan bahwa MAB akan menjadi wadah bagi para profesional medis untuk memberikan masukan yang objektif dan ilmiah, sehingga kebijakan yang dihasilkan tidak hanya menguntungkan industri, tetapi juga melindungi hak-hak pasien dan tenaga medis.
Desain Produk Asuransi Kesehatan yang Lebih Ketat
SEOJK juga mengatur desain produk asuransi kesehatan, termasuk mengenai produk stand alone, riders, hingga sinergi dengan BPJS Kesehatan melalui skema Coordination of Benefits (COB). AAUI menyarankan penguatan sisi hulu dengan membangun clinical pathway nasional sebagai standar minimum layanan medis. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi potensi abuse dan memperjelas batas klaim yang layak dibayar.
Peran Tenaga Pemasar dan Referral Bisnis
Iqbal menekankan pentingnya membenahi peran tenaga pemasar dan referral bisnis yang selama ini belum menjadi bagian utuh dari ekosistem. "Kadang-kadang kita sulit mendapatkan data historis dari para pembawa bisnis. Padahal ini penting untuk mitigasi risiko," jelasnya.
Harapan AAUI terhadap SEOJK
AAUI berharap diskusi lanjutan dengan OJK bisa menyempurnakan regulasi sehingga tidak hanya menambah beban industri, tetapi juga memperkuat ekosistem perlindungan kesehatan secara menyeluruh. "Kami berharap masukan yang kami berikan dapat menjadi pertimbangan bagi OJK dalam memfinalisasi regulasi ini, sehingga dapat diterapkan secara optimal dan memberikan dampak positif bagi seluruh pemangku kepentingan," ujar Iqbal.
Dengan adanya SEOJK ini, diharapkan industri asuransi kesehatan Indonesia dapat bertransformasi menjadi lebih efisien, transparan, dan berorientasi pada kualitas layanan medis, demi kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan industri itu sendiri.